Bisnis

Trik Jitu Menggaet Konsumen Lewat Viral Marketing

Brigitta Winasis-

02 Aug 2021

Trik Jitu Menggaet Konsumen Lewat Viral Marketing

Bisnis online kian menjamur saat ini. Ditambah lagi dengan berbagai teknik pemasaran yang mudah dijalankan, banyak orang melakukan bisnis berbasis digital tersebut.

Viral marketing termasuk strategi pemasaran yang bisa dilakukan. Teknik ini sering dijumpai di media sosial.

Seperti apa viral marketing itu? Berikut penjelasannya.


Pengertian Viral Marketing

Viral marketing adalah upaya menyebarkan informasi terkait suatu barang atau jasa dari satu orang ke orang lainnya secara organic word of mouth (mulut ke mulut) atau berbagi lewat internet.

Tujuan viral marketing adalah untuk menginspirasi individu agar membagikan pesan pemasaran ke teman, keluarga, dan individu lainnya agar menciptakan pertumbuhan jumlah orang yang menerima pesan.

Asal-usul kata viral berasal dari sesuatu yang menyebar begitu cepat di antara para audiensnya, seperti virus. Viral marketing dilakukan secara disengaja, meskipun distribusi pesannya terjadi secara organik.

Misalnya media sosial menyediakan ekosistem yang tepat untuk viral marketing, meskipun berakar pada marketing dari mulut ke mulut secara tradisional. Selain media sosial, sebenarnya viral marketing dapat memanfaatkan media offline. Misalnya majalah, televisi, billboard, koran, dan lainnya.

Viral marketing kini dilakukan dengan lebih mudah berkat media sosial. Bisnis dapat segera memperoleh perhatian audiens dengan cepatnya penyebaran informasi.

Cara yang paling mudah melakukan viral marketing adalah dengan memikat perhatian satu orang, sebelum akhirnya orang tersebut menyebarkannya kepada orang lain. Teknik ini sekarang banyak diandalkan perusahaan.

Viral marketing juga mempermudah dalam meningkatkan brand awareness. Apabila suatu konten pemasaran produk sudah viral di jagat maya, produk tersebut akan lebih mudah dipasarkan di publik.


Baca juga: 6 Tips Marketing di Instagram untuk Bisnis Anda


Kelebihan

Viral marketing dapat mendatangkan banyak keuntungan bagi pemilik bisnis. Berikut kelebihannya.

1. Lebih Hemat Biaya Iklan

Biaya iklan memang relatif, tergantung media yang dipakai. Namun iklan di media offline cenderung mahal daripada media online.

Walaupun begitu, iklan yang viral dapat menghemat biaya pemasaran. Jika iklan Anda sukses menjadi viral, keuntungan yang diperoleh bisa berlipat.

Keuntungan yang diperoleh bahkan bisa menutupi modal awal untuk membuat iklan. Pasalnya iklan akan menjadi viral dengan tersebar terus-menerus. Tidak hanya itu, iklan akan dapat menjangkau audiens di luar target pasar Anda.

2. Menambah Brand Awareness

Brand awareness berkaitan dengan seberapa kenal masyarakat dengan sebuah produk atau jasa. Viral marketing dapat meningkatkan brand awareness ini. Terlebih jika kampanye Anda dapat memberikan pesan yang positif.

3. Kemungkinan Diliput Media

Media menyukai pemberitaan akan hal-hal yang viral. Banyak media seperti koran, televisi, radio, majalah, dan lain-lain akan meliput iklan Anda yang menarik perhatian mereka. Dengan demikian, seperti yang disinggung pada alasan pertama, akan menghemat pengeluaran biaya untuk iklan.


Risiko Viral Marketing

Walaupun menawarkan sejumlah kelebihan, viral marketing tidak lepas dari risikonya. Berikut penjelasannya.

1. Kemungkinan Menumbuhkan Citra Negatif

Jika tidak ditangani secara tepat, viral marketing justru dapat berbalik menjadi bumerang. Masyarakat bisa saja mengambil sudut pandang yang negatif dari maksud iklan tersebut.

Terlebih lagi masyarakat lebih mudah menyebarkan berita negatif daripada berita positif. Studi menunjukkan masyarakat lebih memiliki respons emosional terhadap berita negatif. Apalagi berita negatif sulit dikendalikan dan di-cover dengan berita positif.

2. Sulit Diukur

Efek viral marketing sulit diukur dengan angka, apakah berpengaruh ke tingkat penjualan atau tidak. Selain itu tidak ada kesepakatan dalam bisnis terkait bagaimana cara mengukur tingkat kesuksesan iklan viral.

Viral marketing bisa saja berhasil atau tidak. Memang ada strategi untuk membuat konten viral. Namun semua itu tergantung audiens yang menerimanya.

Beberapa iklan hanya membutuhkan waktu singkat untuk menjadi viral. Namun ada pula iklan yang membutuhkan waktu lama hingga berbulan-bulan agar dikenal orang. Bahkan bisa jadi tidak dikenal sama sekali.

Jika konsumen merasa kampanye viral akan mengganggu privasi atau keamanan mereka, kemungkinan besar mereka tidak akan membagikan konten tersebut. Akibatnya misi yang diemban iklan tersebut gagal dan reputasi bisnis hancur.

Kampanye viral marketing di masa depan mungkin akan terpengaruh pendapat orang di masa lalu terhadap iklan yang sudah ada. Maka dari itu, perlu dipertimbangkan strategi agar kampanye iklan tidak berjalan sia-sia.


Baca juga: 8 Manfaat Internet Marketing untuk Sebuah Bisnis


Tips Menjalankan Strategi Viral Marketing

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan viral marketing, Anda mungkin ingin mengetahui tips menjalankannya. Strategi viral marketing bisa dilakukan untuk bisnis apapun, bahkan bisnis yang berskala kecil.

1. Tentukan Target Audiens

Walaupun sifatnya organik, viral tidak terjadi secara natural. Konten tersebut disebar oleh audiens yang mau melakukannya.

Anda bisa menyajikan konten yang memikat perhatian audiens. Lalu tentukan kanal atau platform yang sesuai dengan konten tersebut.

Misalkan jika konten Anda berbentuk video, Anda mungkin lebih memilih menyebarkannya di YouTube sebagai platform utama. Lalu platform lainnya hanya sebagai tambahan. Pastikan target audiens Anda menggunakan platform tersebut.

Jadilah kreatif dan jangan buat konten biasa saja. Lakukan storytelling yang memikat yang akan memicu emosi dari pengikut.

Jangan hanya berhenti di satu kampanye, tetapi lakukan secara berkelanjutan agar penonton selalu merasa diikutsertakan.

Terakhir, buatlah kampanye iklan yang dapat dengan mudah dibagikan. Misalnya orang dengan mudah bisa memberikan feedback atau menanyakan sesuatu terkait produk.

2. Manfaatkan Tools Analisis Media Sosial

Sekarang ada berbagai macam tools yang bisa Anda manfaatkan untuk menganalisis perkembangan media sosial Anda. Anda mesti tahu konten seperti apa yang disukai audiens. Misalkan video, gambar, poster, meme, dan lain-lain.

Cara yang mudah adalah menggunakan bantuan tools untuk menganalisis media sosial. Tools ini akan menyediakan data engagements yang diperoleh dari aktivitas media sosial, termasuk performa setiap konten.

Carilah di mana keunggulan masing-masing konten. Anda dapat melihatnya dari jumlah likes, klik, komentar, dibagikan, dilihat, dan lain sebagainya.

Kemudian analisis apa yang membuat iklan tersebut mendapat engagements tinggi. Anda dapat menjadikannya inspirasi bagi kampanye berikutnya.

3. Libatkan Emosi

Konten yang berhasil adalah yang mampu memikat perhatian warganet, termasuk dari segi emosi atau perasaan.

Studi menunjukkan emosi dapat memicu keputusan seseorang dalam mengambil tindakan. Termasuk saat melihat konten iklan.

Tindakan yang dimaksud bermacam-macam. Misalnya mengklik, menontonnya sampai habis, membagikannya ke orang lain, hingga membeli produk.

Anda bisa menyelipkan pesan positif dalam iklan Anda. Hal ini akan menambah kualitas konten iklan.

Umumnya ada empat jenis emosi yang terselip dalam konten viral.

a. Senang

Anda dapat membuat audiens merasa gembira. Dengan meninggalkan kesan positif, audiens akan lebih tertarik dengan iklan yang ditayangkan.

Sebagai contoh iklan Ramayana yang viral pada 2017. Department store tersebut menggaet kelompok qasidah Nurussyifa sebagai penyanyi latar.

Qasidah memang tepat dengan suasana lebaran. Ditambah lagi lirik lagu qasidah sering menarik perhatian warganet dengan dijadikan meme.

Banyak adegan dalam iklan Ramayana dibuat lucu, seperti penyanyi yang muncul dari rice cooker. Hal ini membekas di ingatan penonton.

Tidak sedikit yang lalu menyebarkannya sebagai konten, meme, maupun potongan video. Melalui iklannya, Ramayana ingin mengingatkan bahwa lebaran adalah momen berbagi bersama keluarga.

b. Haru

Strategi membuat orang merasa terharu ampuh dalam viral marketing. Kebanyakan konten semacam ini dibuat agar masyarakat merasa berempati.

Strategi ini sering Anda lihat di iklan asuransi Thailand. Dengan membuat orang merasa terharu, akhirnya audiens tergerak untuk membeli produk asuransi yang diiklankan.

Rasa haru juga sering dimanfaatkan dalam promosi laman pengumpulan donasi seperti Kita Bisa atau Change.org. Orang merasa terharu dengan kisah yang dituliskan di laman tersebut, sehingga tergerak untuk berdonasi.

c. Takut

Rasa takut juga dapat dimanfaatkan untuk membuat orang wawas diri dalam menghindari musibah buruk. Banyak pula iklan yang memanfaatkan hal ini untuk membuat konten yang viral.

Sebagai contoh, World Wildlife Fund (WWF) memanfaatkan rasa takut untuk memperingatkan bahaya perubahan iklim yang ekstrem.

d. Marah

Salah satu emosi yang bisa dimunculkan melalui konten adalah marah. Yang dimaksud dengan marah bukan berarti audiens tidak suka dengan konten tersebut.

Mereka hanya marah dengan apa yang disampaikan konten itu, lalu tergerak untuk melakukan sesuatu.

Sebagai contoh, ada laman pengumpulan donasi untuk warga Suriah. Warga Suriah ditampilkan sebagai pengungsi yang menderita akibat pengeboman Israel.

Audiens yang menontonnya akan merasa geram sekaligus sedih. Tujuannya yaitu mendorong audiens berdonasi.


Baca juga: Apa itu Endorse? Begini Cara Kerjanya dalam Marketing


4. Manfaatkan Tagar (Hashtag)

Anda dapat menambahkan tanda pagar (tagar) pada iklan Anda. Tagar menjadi cara yang efektif untuk menambah eksposur konten. Selain itu, konten menjadi lebih mudah dilacak.

Gunakan tagar yang unik agar mudah diingat dan lebih berkesan bagi audiens.

5. Manfaatkan Trend Jacking

Yang dimaksud dengan trend jacking adalah pembajakan tren. Strategi ini bermaksud “menumpang” isu yang tengah mendapat perhatian untuk melakukan marketing.

Sebagai contoh, Anda tentu mengingat kasus Eiger vs YouTuber yang viral pada Januari 2021. Saat itu seorang YouTuber memberi ulasan buruk terhadap salah satu produk Eiger.

Imbasnya, Eiger mengeluarkan surat peringatan terhadap YouTuber tersebut. Namun surat peringatan itu justru menjadi bahan meme warganet, termasuk berbagai brand yang memanfaatkan situasi.

Banyak brand yang memparodikan surat peringatan tersebut. Dengan demikian, mereka dapat disebut sudah memanfaatkan trend jacking.

6. Social Outreach

Strategi terakhir ini juga efektif dalam memviralkan konten. Anda dapat menjangkau influencer yang mempunyai banyak followers.

Sebagai contoh, layanan transportasi Gojek pernah meluncurkan iklan yang dibintangi aktris Pevita Pearce. Konsep yang diusung layaknya sebuah film.

Konsep yang menarik dan eksekusi yang pas membuat iklan tersebut memikat perhatian audiens. Selain itu, Gojek juga memanfaatkan relasi dengan berbagai influencer untuk turut meramaikan iklan bertema laga gaming tersebut.


Lakukan Marketing dengan Dana Tambahan dari Modal Rakyat

Anda membutuhkan dana tambahan untuk marketing bisnis Anda? Anda bisa mendapatkannya melalui P2P lending Modal Rakyat.

Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga dijamin keamanannya. Bunga yang ditawarkan relatif lebih kompetitif dibandingkan dibandingkan alternatif pinjaman lainnya.

Proses persetujuan cepat. Pinjaman Anda dapat disetujui dalam lima hari kerja jika syarat-syaratnya sudah terpenuhi. Selain itu, proses pengajuan pinjaman dilakukan secara online, sehingga lebih mudah dijangkau.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru