Bisnis

Apa Itu HPP? Pengertian, Cara Menghitung, dan Komponennya

Pretty Angelia Wuisan-

03 Jun 2021

Apa Itu HPP? Pengertian, Cara Menghitung, dan Komponennya

Apa itu HPP? Mengapa mengetahui HPP penting untuk para pebisnis? HPP dikenal juga dengan sebutan Harga Pokok Penjualan. HPP perlu Anda cari tahu karena berpengaruh besar untuk kinerja dari bisnis Anda. 

Tujuan Anda berbisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan. Mustahil rasanya mengetahui apakah Anda mendapatkan keuntungan atau tidak, sementara itu HPP saja tidak Anda hitung. Untuk itu, Anda perlu mengenal lebih dekat mengenai apa itu HPP. Di sini akan dijelaskan komponen dan cara menghitungnya juga.


Baca juga: Wirausahawan adalah: Karakteristik dan Tips Suksesnya


Apa itu HPP? Inilah Penjelasan Lengkapnya

Harga Pokok Penjualan atau HPP dapat diartikan dengan sejumlah biaya atau dana yang digunakan oleh perusahaan ketika memproduksi barang atau jasa yang nanti akan dijual olehnya. 

Seperti yang telah Anda ketahui, dalam memproduksi barang atau jasa Anda akan mengeluarkan sejumlah uang. Lalu, jumlah uang itu perlu Anda ketahui secara rinci dan ditotalkan agar nanti lebih mudah untuk menentukan harga jual yang Anda tawarkan pada konsumen.

Alasan mengapa Anda perlu menghitung HPP yang paling krusial adalah agar Anda mendapatkan keuntungan dari penjualan yang Anda dilakukan. 

Anda memang tidak bisa menentukan harga jual dengan perkiraan semata. Tidak boleh terlalu rendah sampai lebih kecil dari harga pokok, dan tidak boleh terlalu tinggi karena bisa-bisa nanti tidak ada yang mau beli. Harga jualnya perlu ditetapkan secara pas. 

Untuk itulah Anda memerlukan rumus menghitung Harga Pokok Penjualan ini.


Komponen dalam Menghitung HPP

Rumus HPP terdiri dari berbagai macam komponen yang mendukungnya. Dengan mengetahui jenis dan fungsi komponen di dalam HPP, Anda nanti akan lebih mudah menghitungnya secara tepat. Komponen-komponen ini juga ada di dalam bisnis Anda, jadi memang sudah seharusnya Anda ketahui. Inilah penjelasan lebih lengkapnya.


1. Persediaan Awal Barang

Perusahaan wajib mengetahui berapa stok barang hasil produksinya. Biasanya persediaan ini dihitung di awal tahun. Persediaan barang ini akan berpengaruh besar terhadap nilai HPP. 

Selain itu, berperan besar juga terhadap proses penjualan karena dari sini perusahaan akan tahu apakah stok barang yang tersedia itu akan sesuai target penjualan di tahun itu atau tidak. 

Penghitungan persediaan awal barang juga dilakukan untuk menghindari stok yang kurang yang nantinya akan berakibat pada kelangkaan barang. Akibatnya nanti keuntungan yang diraih pun tidak maksimal. Atau bisa saja nanti pelanggan berpindah tempat ke perusahaan yang menyediakan stok barang lebih banyak. Jadi, hal ini perlu diperhatikan.


2. Pembelian Bersih

Supaya stok barang selalu tersedia dan jumlahnya sesuai dengan batas aman, perusahaan berinisiatif melakukan pembelian terhadap stok barang. Dalam hal ini proses distribusi dan diskon yang perusahaan dapatkan ketika membeli stok barang harus turut dihitung.

Pembelian bersih terhubung dengan proses distribusi maksudnya adalah perusahaan pasti membutuhkan biaya transportasi agar stok barang yang dibelinya tiba di gudang. Biaya itu harus dicatat karena akan memengaruhi perhitungan komponen HPP ini.

Lalu, beruntungnya perusahaan apabila mendapatkan diskon dari pembelian stok barang karena biaya akan jadi lebih murah. Diskon yang didapatkan perusahaan ini wajib dihitung secara mendetail. 


3. Persediaan Akhir Barang

Persediaan akhir barang dagangan yang dimaksud di sini adalah yang tersisa di akhir tahun sebelum tutup buku. Biasanya perusahaan masih memiliki sisa stok barang dari yang sudah tersedia sejak awal tahun. Hal ini lumrah terjadi. Barang-barang sisa itu harus dihitung juga karena bukan berarti tidak bisa bermanfaat.

Sisa dari stok barang ini sangat bisa digunakan untuk proses penjualan di tahun berikutnya. Tidak mengherankan apabila perusahaan akan menjaga stok barang selalu ada. Walaupun kelebihan sekalipun, nanti akan tetap dapat digunakan untuk tahun berikutnya sehingga pengeluaran tetap bisa ditekan.


Cara Menghitung HPP

Menghitung Harga Pokok Penjualan ada tahapannya karena melibatkan tiga komponen yang sudah disebutkan di atas. Untuk itulah perhitungannya dilakukan secara perlahan agar hasilnya tidak salah. Ada yang salah saja, bisa berpengaruh besar terhadap HPP. Seperti inilah tahapan perhitungan dari HPP tersebut.

Rumus besar dari HPP sendiri adalah sebagai berikut:

HPP = Persediaan Awal Barang + Pembelian Bersih (Selama Periode Setahun) - Persediaan Akhir Barang


1. Menghitung Penjualan Bersih

Penjualan bersih ini kata lainnya adalah penghasilan yang diterima oleh perusahaan dari proses bisnis yang dilakukannya. Komponen yang dihitung cukup beragam mulai dari penjualan kotor, diskon pembelian, dan retur pembelian barang. 

Diskon perusahaan maksudnya adalah diskon yang perusahaan dapatkan ketika melakukan pembelian stok barang. Sedangkan retur barang adalah stok barang yang tidak bisa digunakan untuk penjualan karena rusak atau hal lainnya. Rumusnya adalah seperti ini:

Penjualan Bersih = Penjualan Kotor - (Diskon + Retur)


2. Menghitung Pembelian Bersih

Komponen yang masuk di dalamnya adalah biaya kirim yang perusahaan keluarkan setelah membeli barang agar tiba di gudang, persediaan awal barang, dan total pembelian barang dagangan. Seperti ini rumus yang digunakan:

Pembelian Bersih = (Total Pembelian Barang + Biaya Distribusi) - (Diskon + Retur)


3. Menghitung HPP

Sekarang, barulah Anda bisa menghitung HPP. Perhitungannya memang membutuhkan tahapan yang begitu panjang. Oleh karena itu agar hasilnya tepat, perlu dilakukan dengan hati-hati dan teliti. Seperti ini rumus yang bisa digunakan:

Harga Pokok Penjualan (HPP) = Persediaan Awal Barang + Pembelian Bersih (Selama Periode Setahun) - Persediaan Akhir Barang

Agar Anda dapat memahaminya dengan baik, Anda bisa mengikuti contoh kasus berikut ini.


Perusahaan DC memiliki persediaan awal barang Rp10.000.000. Lalu, melakukan pembelian barang sebesar Rp60.000.000 yang memakan biaya transportasi sebesar Rp3.000.000.

Perusahaan juga mendapatkan diskon pembelian Rp2.000.000. Persediaan awal barang itu kemudian memiliki retur pembelian sebesar Rp2.000.000.

Setelah dihitung lagi, persediaan akhir barang menjadi Rp7.000.000.

Perhitungan HPP adalah sebagai berikut: 

Pembelian Bersih = (Rp60.000.000 + Rp3.000.000) - (Rp2.000.000 + Rp2.000.000)

Pembelian Bersih = Rp59.000.000.

Persediaan barang untuk dijual (Persediaan Awal Barang) )= Rp10.000.000 + Rp59.000.000 = Rp69.000.000.

Harga Pokok Penjualan (HPP) = Persediaan Awal Barang - Persediaan Akhir Barang 

Harga Pokok Penjualan = Rp69.000.000 - Rp7.000.000

Harga Pokok Penjualan = Rp62.000.000


Baca juga: 8 Ide Usaha Sampingan Online Mudah untuk Mahasiswa


Alasan Perusahaan Perlu Menghitung HPP

HPP perlu dihitung dengan benar karena alasan-alasan berikut ini:

1. Perusahaan dapat menentukan harga jual yang pantas

Untuk mendapatkan keuntungan, perusahaan sudah seharusnya menetapkan harga jual yang melebihi HPP. Apabila HPP tidak diketahui, perusahaan pasti akan asal-asalan menentukan harga jual. 

2. Perusahaan dapat menentukan keuntungan yang diperoleh

Dengan mengetahui Harga Pokok Penjualan, perusahaan akan lebih mudah menentukan besar keuntungan yang ingin diperoleh karena tidak akan menerka-nerka. Perhitungannya sudah jelas ada dan HPP yang jadi patokannya. 


Kembangkan UMKM Bersama Modal Rakyat

P2P Lending Modal Rakyat bersedia membantu Anda mendapatkan modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan UMKM Anda. Di Modal Rakyat Anda dapat bertemu dengan pendana yang bersedia meminjamkan modal yang Anda butuhkan.

Pinjaman bisa dimulai dari Rp500 ribu hingga Rp2 miliar. Anda akan dibebankan bunga yang disesuaikan dengan risiko usaha Anda. Selain itu, proses pengajuan cepat dan mudah karena bisa dilakukan melalui online.

Tidak perlu khawatir karena Modal Rakyat sudah meraih izin dari OJK, jadi aman dan terpercaya. Anda bisa mengajukan pinjaman melalui halaman ini


Artikel Terkait
image image
Artikel Baru