Bisnis

Apa itu Waralaba: Jenis, Tujuan, Karakteristik, dan Contoh

Brigitta Winasis-

13 Oct 2021

Apa itu Waralaba: Jenis, Tujuan, Karakteristik, dan Contoh

Sebelum memulai bisnis secara mandiri, Anda dapat melakukan bisnis dengan cara menjual produk dan merek orang lain yang sudah terkenal.

Ide bisnis tentu akan memudahkan bagi pelaku bisnis pemula. Oleh karena itu, pengusaha pemula harus paham apa itu waralaba

Berikut penjelasannya.

 

Apa itu Waralaba

Waralaba adalah salah satu bentuk bisnis kerjasama antara pemilik merek suatu produk dengan pihak lain yang ingin memasarkan produk tersebut. Kerjasama yang terjadi antara keduanya akan melimpahkan izin penggunaan merek produk, pengolahan produk (tanpa mengubah ciri khas usaha yang dimiliki), hingga penggunaan sistem operasional. 

Merek usaha yang dimiliki pihak penyedia waralaba tidak lantas mutlak menjadi miliki penerima waralaba. Merek tersebut dapat dijual kembali oleh penyedia waralaba, tetapi tidak oleh penerima waralaba.

Penggunaan hak kekayaan intelektual tersebut dilindungi oleh peraturan pemerintah, sehingga dengan perjanjian yang resmi penerima waralaba merupakan pelaku bisnis legal. Undang undang mengenai waralaba ini tertuang dalam (PP) No 42 Tahun 2007.

Dalam sistem bisnis waralaba, merek suatu produk bisa saja belum terlalu populer. Akan tetapi, hal tersebut tetap menarik bagi para franchise karena pihak penyedia waralaba akan memberikan paket usaha dan sistem yang diklaim akan berjalan lancar. Hal ini bisa dipandang sebagai cara bisnis yang simple ketimbang harus mencari resep dan desain usaha sendiri.


Baca Juga: 13 Tips Memulai Usaha Ramah Pemula, Yuk Masuk!


Jenis-Jenis Waralaba 

Waralaba dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai kategori, seperti cakupan teritorial, sistem kerja sama, dan produknya. Di bawah ini dijelaskan beberapa jenis waralaba yang umum dikenal.

1. Waralaba Biasa 

Yaitu waralaba yang banyak dikenal masyarakat pada umumnya. Waralaba ini merupakan penyediaan paket usaha oleh franchisor kepada franchisee yang meliputi pengetahuan cara membuat produk, paket peralatan pembuatan produk, sampai pengetahuan mengenai standar operasional. 

2. Waralaba Sistem/Waralaba Format Bisnis 

Bentuk waralaba ini merupakan waralaba yang pembelian kekayaan intelektualnya dilengkapi dengan cara atau format bisnis yang unik. 

3. Waralaba Processing Manufacturing 

Adalah bentuk waralaba dimana pihak franchisor akan memberitahu mengenai proses pembuatan suatu produk. Selanjutnya franchise memiliki kuasa penuh pada produk yang dijualnya.

4. Waralaba Produk Jadi 

Mereka balikan dari jenis sebelumnya, jenis waralaba ini akan menjual produk secara legal dari pihak franchisor. Produk yang dijual merupakan produk yang sudah siap atau tidak perlu diproses kembali.

 

Tujuan Waralaba 

Setiap bisnis tentu akan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, termasuk juga pada bisnis waralaba. Meskipun begitu, ada beberapa tujuan khusus yang selanjutnya menjadi alasan kenapa banyak pihak melakukan waralaba. Berikut ini adalah beberapa tujuan dan keuntungan dari bisnis waralaba.

1. Menyederhanakan Permulaan Bisnis 

Bagi para franchise, mengikuti waralaba adalah jalan yang lebih mudah ketimbang memulai bisnis sendiri dari awal. Dengan mengikuti waralaba, pebisnis pemula tidak harus memikirkan bagaimana produk dibuat dan desain usaha dilakukan. Cukup membayar paket usaha, maka semua hal mengenai bisnis tersebut telah disediakan.

2. Lebih Cepat Mendapat Konsumen 

Kebanyakan bisnis waralaba dimulai dari outlet biasa yang berkembang menjadi perusahaan besar. Perusahaan tersebut di desain seolah-olah memiliki cabang yang banyak di berbagai tempat. Dengan asumsi tersebut, konsumen telah memiliki kesadaran merek pada produk tertentu.

Hal ini akan memudahkan para pelaku franchise untuk menarik konsumen. Tanpa perlu melakukan promosi atau strategi marketing yang berat, konsumen telah memiliki kesadaran merek pada produk yang franchise jual.

3. Mendapat Jaminan Minim Resiko 

Setiap bisnis tentunya memiliki resiko kerugian. Akan tetapi, hal tersebut yang coba ditawarkan pada bisnis waralaba. Dengan formula yang telah diuji pada berbagai franchise lain, Anda akan mendapatkan tips dan pengarahan bisnis agar mendapatkan keuntungan yang stabil. 

 

Elemen di Dalam Waralaba

Secara singkat dapat digambarkan bahwa waralaba merupakan bisnis yang dinaungi oleh satu perusahaan besar pemilik merek produk terkenal. Selanjutnya, di bawah naungan perusahaan tersebut terdapat beberapa pihak yang memasarkan merek demi keuntungannya sendiri (secara legal). Dua elemen dalam waralaba dijelaskan sebagaimana berikut ini. 

Franchisor 

Franchisor adalah pemilik merek produk atau pihak yang menyediakan waralaba. Pemilik merek atau izin usaha ini umumnya berbentuk perusahaan. Berbagai ketentuan bisnis akan ditetapkan oleh pihak ini.

Franchise 

Merupakan pihak yang menggunakan hak dari kekayaan intelektual franchisor atau disebut juga sebagai pihak yang menerima waralaba. Pihak franchise akan membayar sejumlah biaya untuk selanjutnya dapat menggunakan merek produk tertentu sebagai mereknya. Walaupun lebih banyak dilakukan oleh perseorangan, tetapi franchise dapat juga dilakukan oleh perusahaan. 


Baca Juga: 7 Tantangan Bisnis Franchise yang Harus Anda Hadapi

 

Karakteristik Waralaba 

Setiap perusahaan waralaba akan melakukan cara-cara tertentu untuk membangun jaringan dan konsistensi bisnisnya. Walaupun demikian, hal-hal berikut lazim dilakukan oleh setiap bisnis waralaba. Berikut ini adalah beberapa ciri yang ada ada pada setiap bisnis waralaba.

1. Sinkron Antar Franchise 

Outlet yang dikelola oleh pihak berbeda tidak serta merta dapat menonjolkan karakter masing-masing. Demi kepentingan bersama, kekuatan merek harus lebih dominan. Hal tersebut dapat dibangun dengan cara menggunakan prosedur, peralatan, dan berbagai sarana yang tidak jauh berbeda. 

Apabila antara satu franchise dengan franchise lain berbeda, maka tidak akan terbentuk pasar konsumen yang lebih besar. Pelaku franchise tetap dapat melakukan strategi marketing yang tidak merusak merek, seperti menawarkan diskon atau bonus produk tertentu. 

2. Menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Secara Jelas 

Standar mutu dan kualitas waralaba ditentukan oleh standar operasional yang jelas. Dalam standar operasional prosedur akan dijelaskan mengenai fungsi dan tugas karyawan yang akhirnya berdampak pada kualitas produk yang disajikan serta layanan yang diberikan. 

Untuk terus menjaga standar operasional prosedur yang sama antar setiap franchise, penyedia waralaba umumnya akan memberikan pelatihan dalam kurun waktu tertentu secara gratis. Pelatihan tersebut diberikan secara cuma-cuma dan pemilik outlet atau pelaku franchise harus ikut memfasilitasi ruang dan waktu bagi karyawan.

3. Melakukan Pencatatan pada Alur Keuangan 

Tidak hanya mengunggulkan merek yang sudah terkenal, penyedia waralaba kini bahkan dapat memberikan kalkulasi mengenai waktu balik modal hingga berapa besar keuntungan yang mungkin didapatkan. Keunggulan tersebut tentunya hanya dapat dibuktikan apabila sebuah outlet franchise memiliki catatan keuangan yang baik dan benar.

Melalui pencatatan arus keuangan yang sesuai, bisnis franchise akan terlihat perkembangannya. Apabila ternyata pergerakan bisnis tersebut tidak sesuai yang dibayangkan, selanjutnya akan dilakukan beberapa hal agar situasi menjadi stabil. 

 

Contoh Waralaba

Ada banyak contoh bisnis waralaba yang berkembang di Indonesia, terutama di bidang kuliner. Berbagai outlet kebab dan minuman seperti Kebab Turki, Minuman Haus, hingga KFC adalah contoh bisnis waralaba regional hingga internasional.

Alur kerjasama yang dilakukan oleh setiap bisnis waralaba bisa saja berbeda. Hal itu dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Pengusaha A memulai bisnis usaha “tahu goreng sambal spesial” bermula dari satu toko kecil. Bisnis tersebut berkembang dan memiliki konsumen yang besar. Dengan begitu, merek tahu goreng sambal spesial tersebut dikenal masyarakat secara luas.

Untuk mengembangkan mereknya tersebut, pengusaha A membuka peluang bagi pihak B dan pihak C untuk menjadi franchise. Pihak B membayar uang 20 juta kepada pihak A untuk mendapatkan alat, bahan makanan, dan desain tempat. Berdasarkan persyaratan yang ditetapkan, keuntungan yang didapatkan oleh pihak B tidak perlu dibagi kepada pihak A.

Sementara itu, pihak C mendapatkan alat, bahan makanan, dan desain usaha secara cuma-cuma. Dalam kelanjutannya, keuntungan yang didapatkan oleh pihak C harus dibagi kepada pihak A. Skema ini berbeda dengan skema antara pihak A dan pihak B, serta masih banyak skema lainnya.  


Baca Juga: Peluang Bisnis Minuman Kekinian dan Tips untuk Memulainya

 

Memulai Usaha Menggunakan Modal dari Modal Rakyat

Untuk membeli peralatan dan bahan baku tentunya dibutuhkan modal yang tidak sedikit. Namun, Anda dapat memanfaatkan modal dari Modal Rakyat.

Modal Rakyat adalah medium yang akan mempertemukan pelaku bisnis potensial dengan sumber dana terpercaya. Dengan skema legal dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, kerjasama antara penerima modal dan pemberi modal dilakukan secara aman dan terpercaya. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai pendapatan modal dari Modal Rakyat, klik link berikut ini.

 

Pertanyaan Umum Mengenai Franchise

1. Apa yang dimaksud dengan waralaba?

Waralaba adalah bentuk bisnis yang dilakukan oleh penyedia waralaba atau franchisor dan penerima waralaba atau franchise. Dalam kerjasama bisnis tersebut pihak franchise dapat menjual produk yang merupakan milik franchisor.

2. Apa beda franchise dan waralaba?

Franchise merupakan pihak penerima waralaba, sementara waralaba adalah sistem kerjasama bisnis yang dilakukan oleh franchise dengan franchisor.

3. Apa tujuan diadakannya waralaba?

Ada beberapa tujuan dari diadakannya kerjasama waralaba, beberapa diantaranya adalah seperti meminimalkan resiko kerugian, mempermudah pengenalan produk pada konsumen, dan menyederhanakan usaha bagi pemula.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru