Finansial

Pengertian, Layanan, dan Kelebihan Menggunakan Bank Digital

Brigitta Winasis-

01 Sep 2021

Pengertian, Layanan, dan Kelebihan Menggunakan Bank Digital

Seperti namanya, bank digital adalah bank yang melaksanakan pelayanan dengan cara online atau sarana elektronik. Oleh karena itu, bank digital tidak memiliki kantor fisik kecuali gedung pusat. Meskipun begitu, bank digital tetap merupakan Bank Berbadan Hukum Indonesia (BHI).

Sampai sekarang, istilah bank digital bukan jenis yang berbeda dari bank umum. Karena tidak berbeda secara kelembagaan, bank digital masih bisa disebut sebagai bank umum. 

 

Syarat Mendirikan Bank Digital 

Pendirian bank digital tidak harus memulai Bank Berbadan Hukum Indonesia secara baru. Sebuah perusahaan dapat bertransformasi dari Bank Berbadan Hukum Indonesia (bank fisik) menjadi bank digital.

Bank digital hanya wajib memiliki satu bangunan sebagai gedung pusat. Sementara itu, cabang dan pelayanannya tidak memerlukan gedung fisik. Hal ini membuat peluang pendirian bank digital menjadi lebih mungkin bagi perusahaan berkembang.

Meskipun begitu, pendirian bank digital harus memenuhi beberapa syarat, yaitu sebagai berikut:

1. Layanan perbankan digital merupakan pelayanan berbasis teknologi, sehingga bank digital harus memiliki model bisnis berbasis teknologi aman dan inovatif.

2. Perusahaan harus mampu untuk menjalankan model bisnis perbankan berbasis digital yang bijak dan berkelanjutan.

3. Perusahaan calon bank digital harus mampu membentuk manajemen risiko atau manajemen untuk menghadapi masalah yang mungkin terjadi di masa mendatang. 

4. Perusahaan yang akan jadi bank digital harus mampu memenuhi standar OJK.

5. Mampu bertanggung jawab pada keamanan data nasabah.

6. Perusahaan calon bank digital bersedia untuk ikut andil pada pemajuan ekosistem keuangan digital dan pemenuhan hak masyarakat Indonesia terhadap akses perbankan.

 

Baca Juga: Cara Menabung yang Benar demi Masa Depan Lebih Baik


Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti 

Pendirian bank digital bukannya tanpa modal sama sekali. Nantinya, seperti bank umum, bank digital akan masuk ke salah satu kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI). Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kelompok pertama adalah kelompok bank bermodal inti sebesar Rp 6 triliun.

2. Kelompok kedua adalah bank bermodal inti antara Rp 6-14 triliun.

3. Kelompok ketiga adalah bank bermodal inti Rp 14-70 triliun. 

4. Kelompok ketiga adalah bank dengan modal inti melebihi Rp 70 triliun.

 

Syarat Khusus Pendirian Bank Digital 

Otoritas Jasa Keuangan OJK tidak membedakan antara full digital bank dengan layanan digital bank konvensional, sehingga tidak diperlukan izin khusus. Dengan kata lain, ada atau tidaknya label Otoritas Jasa Keuangan bukan merupakan permasalahan vital. 

Sebagai Bank Berbadan Hukum Indonesia, bank digital hanya wajib menjalankan pedoman ketentuan sebagai bank digital. Selain itu, bank digital juga harus tunduk pada perundang-undangan yang berlaku. 

 

Kekurangan dan Kelebihan Bank Digital 

Di zaman yang serba online, bank digital adalah kemajuan dunia perbankan yang mempermudah akses oleh nasabah. Masyarakat kini tidak terbatas waktu dan tempat untuk mengakses bank. Masalah klasik yang dihadapi oleh bank konvensional seperti antrian pelayanan pun tidak ditemui dalam transaksi bank digital.

Di sisi lain, perusahaan bank digital tidak memerlukan biaya tambahan untuk menyewa gedung. dengan begitu, bank digital akan mengurangi biaya administrasi yang umumnya dilimpahkan kepada nasabah.

Meskipun begitu, untuk mengakses bank digital Anda harus memerlukan internet. Penggunaan internet bisa jadi pengeluaran baru menggantikan biaya administrasi pada bank konvensional. Terlebih lagi, walaupun kemungkinannya kecil tetapi dunia internet memang rawan kejahatan.

Uang yang disimpan di bank digital juga akan mengubah psikologi konsumen. Dengan kemudahan berbelanja melalui e-commerce dan kemudahan membayar melalui bank digital dapat membuat Anda menjadi lebih konsumtif.

 

Berbagai Layanan Bank Digital 

Banyak orang kini telah merasakan pelayanan bank digital karena kebanyakan bank konvensional kini juga melakukan pelayanan bank digital. Beberapa pelayanan digital banking yang ada di Indonesia adalah seperti:

1. Phone Banking 

Phone banking dilakukan dengan cara nasabah menelepon contact centre resmi bank yang bersangkutan. Telepon tersebut dapat ditangani oleh sumber daya manusia langsung maupun program otomatis yang memberikan menu pilihan transaksi.

2. SMS Banking

SMS Banking menjadi cara mutakhir pada zamannya untuk melakukan transaksi keuangan. Nasabah bank akan mengirim SMS ke nomor bank dan menerapkan perintah untuk melakukan transaksi tertentu.

3. Mobile Banking 

Mobile banking tidak jauh berbeda dengan SMS Banking. Layanan ini dilakukan dengan program khusus pada kartu SIM handphone. Oleh karena itu, pihak bank akan bekerjasama dengan pihak operator seluler yang digunakan oleh nasabah. 

4. Internet Banking 

Internet banking adalah transaksi keuangan yang memanfaatkan internet. Cara ini tidak terbatas perangkat atau pemrograman khusus yang dilakukan oleh pihak bank. Karena telah memiliki akun, nasabah bisa menggunakan smartphone dan laptop milik sendiri atau milik orang lain. 

 

Baca Juga: Apa itu Futures Trading? Kelebihan dan Tipsnya


Bank Digital yang Ada di Indonesia 

Ada banyak bank digital yang resmi berdiri di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah bank digital murni, sementara beberapa yang lain adalah unit dari bank konvensional. Beberapa bank digital yang cukup populer di Indonesia adalah sebagai berikut:

Jago 

Jago menjadi salah satu bank digital murni baru di Indonesia sejak diluncurkan pada April 2021 PT Bank Jago. Nasabah bank Jago dapat mengakses Jago melalui aplikasi ataupun website. Bank digital ini memiliki fitur tabungan bersama yang disebut Kantong.

Jenius oleh Bank BTPN 

Jenius adalah rekening digital yang merupakan unit Bank BTPN. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Jenius banyak digunakan oleh masyarakat karena bekerjasama dengan beberapa merchant. Rekening digital ini dapat digunakan untuk membayar berbagai transaksi.

Wokee dari Bank Bukopin 

Wokee banyak digunakan karena mempermudah pengisian dompet digital populer di Indonesia seperti Go-Pay dan OVO. Banyaknya minat pengguna Wokee adalah karena pendaftaran gratis dan kemudahan tarik tunai tanpa kartu di merchant mitra Bukopin.

Digibank dari DBS 

Apabila memiliki saldo di atas Rp1.000.000, maka nasabah Digibank akan terbebas dari biaya transfer. Bank digital yang merupakan unit dari Bank DBS ini sering digunakan karena kemudahannya untuk membayar tagihan asuransi, listrik, internet, dan lain-lain.

TMRW dari Bank UOB 

Kelebihan dari TMRW adalah layanan kartu kredit. Ketika nasabah membuka rekening digital TMRW dari Bank UOB, maka bisa sekaligus juga membuat kartu kredit TMRW. Bank digital yang menggabungkan rekening tabungan dan kartu kredit ini telah beroperasi sejak 2020. 

 

Mengajukan Pendanaan Melalui Modal Rakyat

Dengan semakin canggihnya dunia perbankan, peminjaman dana bisa dilakukan secara digital. Cara tersebut bisa dilakukan melalui Modal Rakyat. Dengan syarat mudah dan prosedur resmi, Anda bisa mengajukan pendanaan yang nantinya akan dikirimkan melalui layanan bank digital.

Modal Rakyat adalah medium yang mempertemukan pelaku usaha dengan sumber dana terpercaya. Untuk mengetahui lebih banyak tentang Modal Rakyat, klik link ini.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru