Bisnis

Biaya Variabel dan Biaya Tetap: Penjelasan Secara Lengkap

Pretty Angelia Wuisan-

08 Jun 2021

Biaya Variabel dan Biaya Tetap: Penjelasan Secara Lengkap

Agar bisnis bisa berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keuntungan, pebisnis wajib mengatur biaya atau cost yang dikenal dengan sebutan biaya variabel dan biaya tetap. Kedua jenis biaya ini akan pebisnis butuhkan di kegiatan operasional sehari-harinya.

Anda yang ingin berbisnis, harus memahami kedua biaya tersebut dengan baik. Inilah penjelasan yang lebih lengkapnya.


Baca juga: Peran Pelaku Ekonomi Terhadap Perekonomian Indonesia


Pengertian biaya variabel (Variable Cost)

Biaya variabel atau dikenal juga dengan sebutan variable cost merupakan biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan yang jumlahnya berubah-ubah, mengikuti jumlah pengadaan produk barang atau jasa yang berubah-ubah juga tergantung dengan kebijakan perusahaan.

Jika jumlah produksi barang dan jasa semakin banyak, maka variable cost-nya akan ikut menanjak. Sebaliknya, apabila jumlah produksinya menurun, maka variable cost-nya pun akan menurun.

Keberadaan biaya ini sangat wajar mengingat jumlah produksi barang dan jasa yang ditentukan perusahaan bisa berbeda-beda, bergantung pada keadaan keuangan perusahaan dan faktor lainnya.


Pengertian biaya tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap atau bisa juga disebut dengan fixed cost merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh terhadap jumlah produk barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan. 

Namun, bukan berarti jenis biaya ini tidak berubah. Bisa berubah karena alasan tertentu, tapi perubahannya pun tidak langsung berubah dalam waktu cepat. 


Perbedaan variable cost dan fixed cost serta cara menentukannya

Cara menentukan biaya variabel dan biaya tetap bisa dilakukan dengan melihat beberapa hal yang terkait dengan kedua biaya tersebut. Dari penentuan itu, Anda juga bisa memahami perbedaan dari keduanya. Berikut ini pembahasan lengkapnya. 

1. Dilihat dari periode waktunya

Cara menentukan kedua biaya variabel dan biaya tetap adalah dilihat dari waktunya. Untuk jangka pendek, biasanya biaya yang dibutuhkan adalah variabel karena cenderung mengalami perubahan yang bergantung pada rencana bisnis.

Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang cenderung tidak mengalami perubahan dan digunakan untuk jangka panjang. Bisa berubah apabila terjadi faktor tertentu yang memengaruhinya, misalnya kestabilan uang perusahaan yang terganggu akibat krisis. 

2. Dilihat dari jumlah unit yang diproduksi

Cara menentukan kedua biaya di atas yang terakhir adalah dengan melihat jumlah unit yang diproduksi (output). Hasil dari kedua biaya cenderung berbeda.

Untuk variable cost, biasanya semakin banyak jumlah unit yang diproduksi, maka biaya yang dibutuhkan akan semakin meningkat. Sedangkan untuk fixed cost, semakin banyak jumlah unit yang diproduksi, biayanya akan sama saja dengan syarat kondisi keuangan perusahaan stabil.


Contoh masing-masing biaya variabel dan biaya tetap

Masing-masing variable cost dan fixed cost punya contoh yang membuat Anda semakin mengenalnya. Inilah contoh dari keduanya

1. Contoh variable cost

Biaya variabel memiliki contoh sebagai berikut:

a. Bahan baku

Salah satu contoh komponen yang bisa memengaruhi besarnya biaya variabel adalah bahan baku yang digunakan untuk proses produksi ini. Bahan baku dapat berubah apabila ada perubahan target dari produksi barang dan jasa. Bahan baku bisa disebut juga dengan bahan langsung.

b. Tenaga kerja

Dalam proses produksi, Anda pasti akan membutuhkan tenaga kerja. Untuk memberikan apresiasi yang tepat bagi para tenaga kerja, dibutuhkan biaya sebagai upah. Upah ini jumlahnya bisa berbeda pada masing-masing tenaga kerja, menyesuaikan dengan kemampuan dan pengalaman mereka.

Biasanya yang masuk di biaya variabel ini adalah tenaga kerja sementara atau tenaga kerja kontrak yang masa kerjanya diatur dalam periode tertentu.

c. Upah lembur

Untuk dapat mencapai target, biasanya pemilik bisnis akan meminta para tenaga kerja menambah waktu kerjanya. Hal ini bisa dilakukan asalkan tenaga kerja itu dibayar upah lemburnya.  Upah lembur masuk ke biaya variabel karena tenaga kerja tidak setiap saat kerja lembur. 

d. Kebutuhan tambahan untuk alat produksi

Dalam proses produksi dibutuhkan alat penunjang. Alat ini harus dirawat dengan baik agar bisa berfungsi sesuai dengan kemampuannya. Oleh karena itu, dibutuhkan biaya perawatan alat produksi agar bisa digunakan dalam waktu yang lama.

e. Komisi

Tenaga kerja bisa mendapatkan komisi apabila target produksi jauh melebihi ekspektasi dan membuat keuntungan melimpah bagi perusahaan. Sudah sepatutnya perusahaan memberikan komisi pada tenaga kerja yang sudah berjasa pada mereka. Komisi ini bisa diberikan di waktu tertentu juga. 


2. Contoh fixed cost

Yang termasuk ke dalam biaya tetap adalah yang berkaitan dengan hal-hal berikut ini:

a. Biaya Penyusutan

Alat produksi biasanya mengalami penyusutan dalam nilai karena fungsinya juga yang menyusut seiring berjalannya waktu. Hal ini karena alat produksi hanya bertahan dalam beberapa tahun dan perlu diperbaharui apabila sudah mengalami kerusakan.

b. Beban bunga

Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan juga terkadang melakukan pinjaman yang dibebankan bunga. Biaya beban bunga ini akan menjadi biaya yang dikeluarkan perusahaan secara teratur, sampai semua utang bisa dilunasi. 

c. Asuransi

Perusahaan juga akan mengasuransikan usahanya atau hal lain yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan untuk menghadapi segala risiko kegiatan operasional. Perusahan pun akan membayar premi asuransi setiap bulannya.

d. Pajak

Setiap perusahaan di Indonesia diwajibkan membayar pajak secara rutin. Jika tidak, maka akan dikenai denda dan sanksi.

e. Gaji

Gaji diberikan pada karyawan dan biasanya jumlahnya tetap. Gaji yang akan dihitung di sini adalah gaji pegawai tetap.

f. Biaya sewa

Dalam melakukan kegiatan bisnis, tidak jarang perusahaan menyewa tempat yang punya fasilitas yang dibutuhkannya. Biaya ini juga termasuk ke dalam fixed cost yang jumlahnya tetap.

g. Utilitas

Biaya-biaya lainnya yang tidak kalah penting untuk menunjang kegiatan perusahaan seperti, tagihan listrik, tagihan air, tagihan telepon, dan tagihan lainnya.


Baca juga: Pengertian Bisnis ROI Beserta Fungsinya Bagi Pebisnis


Fungsi variable cost dan fixed cost

Kedua biaya punya fungsi yang beragam bagi perusahaan. Inilah fungsinya

1. Fungsi Biaya Variabel

  • Membantu merencanakan perolehan laba jangka pendek.
  • Membantu pengambilan keputusan untuk kepentingan jangka pendek. Misalnya, ketika ada pesanan tambahan, maka biaya produksi harus ditambahkan.
  • Mengendalikan biaya operasional perusahaan yang sedang berjalan. Bisa disesuaikan dengan kestabilan bisnis perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

2. Fungsi Biaya Tetap

  • Menentukan apakah perusahaan sudah balik modal atau belum.
  • Menentukan total biaya bersama dengan biaya variabel.
  • Menentukan apakah suatu alat produksi sudah harus diganti dengan yang baru atau tidak karena fungsinya seiring waktu akan berkurang.
  • Menentukan perolehan laba dalam jangka yang lebih panjang dibandingkan biaya variabel. 


Pelaku UMKM, Kembangkan Bisnis Anda Bersama Modal Rakyat

P2P Lending Modal Rakyat hadir bagi pelaku UMKM yang membutuhkan dana tambahan untuk mengembangkan bisnisnya. Di Modal Rakyat Anda akan mudah menemukan pendana yang bersedia menyalurkan pinjaman. Pengajuan pinjaman modal sangat mudah karena bisa dilakukan melalui online.

Anda juga bisa memulai pengajuan pinjaman dari jumlah sebesar Rp500 ribu hingga Rp2 miliar. Tidak perlu khawatir soal bunga karena Anda akan dibebankan bunga sesuai dengan risiko usaha Anda. Untuk memulai pendanaan, Anda bisa mengajukan pinjaman dengan berkunjung ke halaman ini


Artikel Terkait
image image
Artikel Baru