Bisnis

Panduan Lengkap Memahami Apa itu Bisnis Model Canvas

Brigitta Winasis-

29 Jul 2021

Panduan Lengkap Memahami Apa itu Bisnis Model Canvas

Anda mendapat ide dan ingin memulai bisnis, tetapi kebingungan mengawalinya? Anda ingin memperbaiki model bisnis yang telah berdiri? Kewalahan menuliskan rencana bisnis Anda?

Ada solusinya, yaitu bisnis model canvas. Model bisnis ini akan memungkinkan Anda menuliskan segala gagasan dan rencana bisnis dalam satu halaman saja.

Dalam ulasan berikut, akan dijelaskan apa itu model bisnis canvas dan langkah-langkah membuatnya.


Baca juga: Attribution Modeling: Strategi Marketing Tentukan Prioritas


Apa itu Bisnis Model Canvas

Secara sederhana, model bisnis adalah rencana yang mendeskripsikan cara bisnis tersebut dapat mendatangkan profit. Model bisnis menjelaskan siapa saja basis konsumen Anda dan bagaimana Anda menyampaikan nilai-nilai ke mereka. Hal ini juga terkait rincian keuangan.

Sementara itu, bisnis model canvas membuat Anda dapat merangkum segala rincian tersebut hanya dalam satu halaman saja.

Bisnis model canvas merupakan alat manajemen yang membuat Anda dapat memvisualisasi dan menilai gagasan atau konsep perusahaan Anda. Bisnis model canvas terdiri dari sembilan kotak yang merepresentasikan elemen fundamental yang berbeda dari sebuah bisnis.

Bisnis model canvas ini dianggap lebih baik daripada rencana bisnis biasa yang menggunakan berlembar-lembar halaman. Pasalnya model bisnis ini menawarkan cara yang lebih mudah dalam memahami elemen penting di sebuah bisnis.

Bagian kanan dari canvas berfokus kepada konsumen atau pasar (faktor eksternal yang tidak dapat dikontrol) sementara bagian kiri berfokus pada bisnis (faktor internal yang kebanyakan dapat dikontrol).

Di tengah adalah rencana yang merepresentasikan pertukaran nilai antara bisnis dengan konsumennya.

Elemen-elemen dalam bisnis model canvas terdiri dari:

  1. Key Partners
  2. Key Activities
  3. Key Resources
  4. Value Propositions
  5. Customer Relationships
  6. Distribution Channels
  7. Customer Segments
  8. Cost Structure
  9. Revenue Streams

Bisnis model canvas pertama kali dibuat oleh Alex Osterwalder dan Yves Pigneur dalam buku yang berjudul Generasi Model Bisnis. Mereka mengembangkan bentuk visual dari perencanaan, pengembangan, dan pengetesan model bisnis dari sebuah organisasi.

Berikut ini template bisnis model canvas yang bisa disesuaikan dengan bisnis Anda.


Manfaat Bisnis Model Canvas

Apa saja manfaat menggunakan model bisnis ini? Berikut penjelasannya.

1. Bisnis model canvas menyediakan gambaran sekilas tentang model bisnis dan menghindari detail yang tidak diperlukan, jika dibandingkan dengan model bisnis lama.

2. Penyusunannya yang dibuat secara visual membuat bisnis model canvas lebih mudah dipahami setiap orang.

3. Lebih mudah diedit dan dibagikan kepada para karyawan dan pemangku kepentingan (stakeholders).

4. Dapat digunakan baik perusahaan besar maupun startup dengan sedikit karyawan.

5. Menjelaskan bagaimana aspek-aspek yang berbeda saling memengaruhi satu dengan lainnya.

6. Dapat digunakan dalam sesi brainstorming untuk menjelaskan model bisnis secara lebih efektif.


Bagaimana Membuat Bisnis Model Canvas

Ada 9 kotak dalam bisnis model canvas. Ketika mengisi template bisnis model canvas, Anda akan melakukan brainstorming dan mengumpulkan riset dari 9 elemen di dalamnya. 

Data yang dikumpulkan dapat ditempatan di setiap seksi yang relevan pada canvas.

Berikut penjelasan lebih rinci tentang 9 elemen dalam bisnis model canvas.

Customer Segments

Hal ini merujuk kepada sekelompok orang atau perusahaan yang menjadi target penjualan barang atau jasa Anda. Anda dapat melakukan segmentasi konsumen berdasarkan kemiripan yang sama.

Misalnya area geografis, gender, usia, perilaku, ketertarikan, dan lain-lain. Segmentasi membuat Anda dapat melayani konsumen secara lebih spesifik sesuai kebutuhan mereka.

Setelah melakukan analisis segmentasi konsumen, Anda dapat menetapkan konsumen mana yang harus dilayani dan tidak. Lalu buatlah persona konsumen untuk setiap segmen.

Model bisnis dapat menargetkan beberapa segmen konsumen, berikut penjelasannya.

a. Mass Market

Model bisnis yang fokusnya adalah ke pasar secara massal tidak mengelompokkan konsumen tertentu. Produk berfokus kepada masyarakat secara umum atau kelompok besar dengan kebutuhan yang mirip. Contohnya produk seperti handphone.

b. Niche Market

Di sini fokus segmen adalah kelompok spesifik dengan kebutuhan unik. Di sini persoalan, kanal distribusi, dan hubungan dengan konsumen harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka. Contohnya adalah pembeli sepatu olah raga.

c. Segmented

Konsumen yang tersegmentasi memiliki kebutuhan yang sedikit berbeda dibandingkan kelompok utamanya. Anda dapat membuat kanal distribusi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan segmen ini.

d. Diversified

Segmen pasar yang beragam termasuk konsumen dengan kebutuhan yang sangat terkhusus.

e. Multi-sided Market

Meliputi segmen konsumen yang saling bergantung. Sebagai contoh, perusahaan kartu kredit melayani pemegang kartu kredit serta merchant yang menerima kartu kredit tersebut.


Baca juga: Branding Positioning, Strategi Jitu Buat Merk Lebih Unggul


Customer Relationships

Pada bagian ini, Anda perlu memulai berelasi dengan masing-masing segmen konsumen. Setiap segmen memiliki cara komunikasi yang berbeda. Hal ini bergantung pada perjalanan mereka sebelum melakukan pembelian.

Ada beberapa tipe customer relationships.

a. Personal Assistance

Anda berinteraksi dengan konsumen secara personal melalui e-mail, telepon, atau lainnya.

b. Dedicated Personal Assistance

Anda berdedikasi terhadap salah satu konsumen secara spesifik.

c. Self-service

Anda menjalin hubungan dengan konsumen, tetapi menyediakan apa yang dibutuhkan konsumen untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

d. Automated Services

Meliputi proses otomatis atau menggunakan mesin untuk membantu konsumen memenuhi kebutuhannya sendiri.

e. Communities

Meliputi komunitas online di mana konsumen dapat memecahkan masalah masing-masing terkait produk atau jasa yang mereka beli.

f. Co-creation

Perusahaan mengizinkan konsumen terlibat dalam mendesain atau mengembangkan produk. Contohnya, YouTube memberikan kesempatan kepada pengguna membuat konten untuk audiensnya.

Channels

Bagian ini menunjukkan bagaimana perusahaan akan berkomunikasi dengan setiap konsumen Anda. Channels adalah touchpoints di mana konsumen berkomunikasi dengan perusahaan Anda.

Channels memiliki peran dalam meningkatkan brand awareness pada produk atau jasa dan menawarkan nilai brand kepada konsumen. Channels juga memberi kesempatan kepada konsumen untuk membeli produk atau jasa dan menawarkan layanan ekstra setelah pembelian.

Ada dua jenis channel. Berikut penjelasannya.

a. Owned Channel

Meliputi situs perusahaan, media sosial, penjualan internal, dan lain-lain.

b. Partner Channel

Meliputi situs yang dimiliki partner, distribusi grosir, retail, dan lain-lain.

Revenue Streams

Revenue streams adalah sumber dari mana perusahaan mendatangkan penghasilan dengan berjualan barang atau jasa ke konsumen. Di bagian ini, Anda harus mendeskripsikan bagaimana Anda memperoleh revenue.

Revenue stream dapat tergolong ke dalam salah satu model revenue di bawah ini.

a. Transaction-based

Revenue muncul dari konsumen yang melakukan pembelian satu kali.

b. Recurring

Revenue muncul dari pembayaran dari pelayanan yang masih berlanjut.

Ada beberapa cara Anda bisa mendapatkan revenue.

a. Asset Sales

Dengan menjual kepemilikan sebuah produk kepada pembeli.

b. Usage Fee

Dengan mengenakan biaya dari konsumen atas penggunaan produk atau jasa.

c. Subscription Fee

Dengan mengenakan biaya dari konsumen atas penggunaan produk secara reguler dan konsisten.

d. Lending/Leasing/Renting

Konsumen membayar untuk mendapat hak eksklusif atas sebuah aset dalam periode waktu yang ditentukan.

e. Licensing

Konsumen membayar untuk mendapat izin menggunakan kekayaan intelektual milik perusahaan.

d. Brokerage Fees

Revenue diperoleh dari bertindak sebagai mediator antara dua atau lebih pihak.

e. Advertising

Dengan mengenakan biaya pada konsumen untuk mengiklankan barang, jasa, atau sebuah brand menggunakan platform perusahaan.


Baca juga: Retailer adalah Bisnis yang Menguntungkan, Ini Strateginya


Key Activities

Key activities adalah kegiatan atau tugas yang harus dipenuhi tujuan bisnis Anda. Pada bagian ini, Anda harus menuliskan kegiatan kunci yang harus dilakukan agar model bisnis Anda berjalan.

Kegiatan ini harus berfokus pada menyelesaikan persoalan, meraih segmentasi konsumen, menjaga hubungan dengan konsumen, dan mendapat penghasilan.

Terdapat tiga jenis key activities.

a. Production

Mendesain, membuat, dan memasarkan sebuah produk dengan jumlah dan kualitas tertentu.

b. Problem-solving

Menemukan solusi baru dari permasalahan individu yang dihadapi konsumen.

c. Platform

Membuat dan merawat platform. Contohnya, Microsoft menyediakan sistem operasi untuk mendukung produk software pihak ketiga.

Key Resources

Pada bagian ini Anda menuliskan sumber daya utama untuk melakukan key activities.

Ada beberapa jenis key resources.

a. Human

Karyawan

b. Financial

Kas, kredit, dan lain-lain

c. Intellectual

Brand, hak paten, IP, dan hak cipta

d. Physical

Peralatan, inventoris, bangunan

Key Partners

Key partners adalah perusahaan atau supplier eksternal yang akan membantu Anda dalam melakukan key activities. Kemitraan ini dibentuk untuk mengurangi risiko dan mendapatkan sumber daya.

Berikut beberapa tipe kemitraan.

a. Strategic Alliance

Kemitraan antara non-kompetitor

b. Coopetition

Kemitraan strategis antara sesama partner

c. Joint Ventures

Partner dalam mengembangkan bisnis baru

d. Buyer-supplier Relationships

Kemitraan untuk mengamankan sumber daya yang terpercaya

Cost Structure

Pada bagian ini, Anda mengidentifikasi semua biaya yang muncul karena menjalankan bisnis model Anda. Anda harus berfokus kepada evaluasi biaya untuk memproduksi, memperoleh revenue, dan menjaga hubungan dengan konsumen. Hal ini akan lebih mudah setelah Anda memiliki key resources, key activities, dan partner.

Bisnis dapat didasarkan pada cost-driven (berfokus pada meminimalkan biaya sebisa mungkin) atau value-driven (berfokus pada menyediakan nilai semaksimal mungkin kepada konsumen).

Value Propositions

Bagian ini adalah kunci utama bisnis model canvas. Bagian ini merepresentasikan solusi unik (barang atau jasa) terhadap permasalahan yang dihadapi konsumen dan menciptakan nilai di antara konsumen.

Value proposition haruslah unik dan berbeda dengan kompetitor Anda. Jika Anda menjual sesuatu yang baru, maka haruslah inovatif dan mendobrak. Jika Anda menjual sesuatu yang sudah ada di pasaran, maka Anda harus menekankan fitur baru yang tidak ada di produk lain.

Value propositions bisa menjadi kuantitatif (harga dan kecepatan pelayanan) maupun kualitatif (pengalaman konsumen atau desain).


Kembangkan Bisnis Anda Menggunakan Dana dari Modal Rakyat

Anda ingin memulai bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada, tetapi membutuhkan dana tambahan? P2P lending Modal Rakyat bisa menjadi solusi Anda.

Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga dijamin keamanannya. Bunga yang ditawarkan relatif lebih kompetitif dibandingkan dibandingkan alternatif pinjaman lainnya.

Proses persetujuan cepat. Pinjaman Anda dapat disetujui dalam lima hari kerja jika syarat-syaratnya sudah terpenuhi. Selain itu, proses pengajuan pinjaman dilakukan secara online, sehingga lebih mudah dijangkau.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru