Finansial

Cara Berinvestasi untuk First Jobber, Apa Saja Instrumennya?

Brigitta Winasis-

30 Sep 2021

Cara Berinvestasi untuk First Jobber, Apa Saja Instrumennya?

Investasi merupakan hal yang wajib dilakukan, meskipun Anda baru mulai melakukan penataan keuangan Anda. Salah satu alasannya adalah Anda akan merasakan manfaatnya dalam jangka panjang, terlepas dari risiko yang mungkin terjadi.

Namun Anda jangan khawatir. Selama dikelola dengan tepat, Anda akan lebih banyak merasakan manfaatnya. Berikut ini tips dan cara berinvestasi untuk first jobber.


Baca juga: 5 Strategi Cuan Investasi Saham bagi Pemula


Tips Berinvestasi untuk First Jobber

Apa saja tips berinvestasi yang bisa dilakukan agar modal yang ditanam menghasilkan keuntungan? Berikut penjelasannya.

Pertimbangkan Kebutuhan dan Tujuan Finansial

Semua orang memiliki pertimbangannya masing-masing dalam mengelola keuangan. Termasuk dalam hal kebutuhan dan tujuan finansial. Memikirkan hal ini penting dilakukan sebelum mulai berinvestasi.

Anda disarankan memilah mana tujuan jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang. Contohnya, membeli laptop baru termasuk tujuan jangka pendek. Sementara itu menabung untuk menikah termasuk tujuan jangka panjang. Pertimbangan ini akan berpengaruh ke tujuan investasi Anda.

Pisahkan Tabungan dengan Investasi

Tabungan berbeda halnya dengan investasi. Tabungan tidak menghasilkan imbal balik selain sedikit bunga. Sementara itu investasi membuat Anda mendapatkan keuntungan lebih besar, terlebih dalam periode panjang.

Namun di sisi lain tabungan dapat menjadi uang cepat yang dibutuhkan sewaktu-waktu. Hal ini disebut dengan dana darurat. Maka dari itu, sebaiknya pisahkan tabungan dengan investasi.

Sesuaikan dengan Pemasukan

Ada berbagai macam instrumen bisa dipilih, mulai dari saham, pasar uang, logam mulia, dan lain-lain. Masing-masing memiliki keuntungan dan risikonya tersendiri.

Sebaiknya sesuaikan mana yang paling tepat dengan kemampuan pemasukan Anda. Misalkan gaji Anda masih di bawah Rp5 juta, pilih investasi berisiko rendah. Contohnya reksa dana, emas, atau tabungan berjangka. Investasi tersebut cocok jika Anda tidak mempunyai modal besar dan minim pengalaman.

Seandainya modal Anda lebih besar, Anda bisa mencoba membeli saham lewat bursa efek atau trading forex.

Pelajari Pasar

Banyak orang gagal berinvestasi karena tidak memahami pasar. Berbeda halnya dengan tabungan, ada dua kemungkinan dalam investasi, yakni untung atau rugi.

Hal ini disebabkan kondisi pasar tidak dapat diperkirakan. Maka dari itu, penting untuk mempelajari pasar.

Contohnya Anda hendak menginvestasikan sejumlah modal ke sebuah perusahaan, coba selidiki terlebih dahulu prospek dan kondisi utang perusahaan tersebut. Anda bisa merugi jika berinvestasi ke perusahaan yang kondisinya tidak sehat.

Lakukan Diversifikasi

Anda disarankan menyebar modal ke beberapa pilihan investasi. Hal ini disebut dengan diversifikasi.

Meskipun pos investasi tersebut menunjukkan prospek yang baik, masa depan tidak dapat diprediksi. Jika terjadi sesuatu, Anda harus siap-siap kehilangan.

Maka dari itu, penting menyebar investasi ke beberapa pos. Jika Anda terjadi hal yang tidak diinginkan, Anda masih memiliki cadangan lainnya.

Pilih Investasi Anti Inflasi

Dari instrumen investasi saham, obligasi, reksa dana, valas, deposito, emas, dan lain-lain, tidak semuanya dapat tetap bertahan stabil di tengah laju inflasi. Artinya nilai investasi Anda bisa menurun, terlebih jika perusahaan sedang terpuruk akibat inflasi.

Siapkan Dana Darurat

Pada prinsip keuangan pribadi, Anda harus mempunyai dana darurat untuk biaya hidup selama tiga sampai enam bulan. Hal tersebut perlu dipersiapkan untuk berjaga-jaga.

Dana ini berbeda dengan dana yang dipakai untuk investasi. Dana ini harus selalu siap digunakan dan aman dari perubahan pasar.

Anda bisa mengambilnya dari pemasukan bulanan dan menyimpan sebagian. Sementara itu sebagian lainnya digunakan untuk berinvestasi.

Instrumen apapun yang dipilih, jangan pernah menggunakan seluruh uang Anda untuk diinvestasikan. Kecuali jika Anda memang sangat aman secara finansial. Sebabnya selalu ada kemungkinan buruk seperti sakit, kecelakaan, kehilangan pekerjaan, dan lain-lain.

Selesaikan Utang

Jika Anda mempunyai utang kartu kredit berbunga besar di atas 10 persen, sebaiknya jangan investasikan uang Anda terlebih dahulu. Bunga yang diperoleh dari investasi tidak seberapa besar dibandingkan 10 persen. Sebabnya Anda akan menghabiskan lebih banak yang untuk melunasi utang.


Baca juga: Memulai Investasi Saham Blue Chip 2021 IDX untuk Pemula


Rekomendasi Jenis Investasi untuk First Jobber

Apa saja instrumen investasi yang direkomendasikan untuk first jobber? Berikut penjelasannya.

Investasi Reksa Dana

Jenis investasi ini cocok untuk Anda yang tidak punya banyak waktu dan keahlian untuk mengkalkulasi risiko atas investasi yang dijalankan. Modal awal yang Anda butuhkan terbilang rendah, yakni mulai dari Rp100.000.

Dana investasi Anda nantinya akan diolah oleh manajer investasi. Maka dari itu, pastikan Anda memahami cara investasi reksadana. Anda dapat memulai dengan membaca prospektusnya terlebih dahulu.

Cara Berinvestasi Reksa Dana

1. Tetapkan pilihan platform penyedia layanan investasi reksa dana.

2. Registrasikan diri sesuai data yang diminta.

3. Daftarkan rekening bank untuk membeli dan menjual reksa dana.

4. Lakukan deposit ke platform tersebut.

5. Pilih reksa dana berdasarkan profil risiko.

6. Masukkan dana yang hendak diinvestasikan (umumnya kelipatan Rp100.000).

7. Lengkapi formulir yang diminta.

8. Baca syarat, ketentuan, serta prospektus.

9. Konfirmasi pembelian.

10. Pembelian akan membutuhkan waktu 1-3 hari serta libur di luar hari kerja.

Investasi Saham

Investasi saham kini kian dilirik kaum muda. Pasalnya berinvestasi di pasar saham saat ini semakin terjangkau. Bahkan dapat dilakukan lewat smartphone saja.

Sekarang juga sudah banyak perusahaan sekuritas yang turut meramaikan pasar saham. Keuntungan investasi saham diperoleh dari jual beli kepemilikan dan dividen.

Cara Berinvestasi Saham

1. Buatlah rekening saham online.

2. Unduh aplikasi penyedia layanan investasi saham.

3. Lakukan deposit awal.

4. Lakukan transaksi saham.

5. Ubah harga saham sesuai kondisi pasar.

6. Selesaikan pembayaran (settlement).

7. Analisis fundamental untuk memilih emiten yang tepat.

Investasi Emas

Jenis investasi ini tergolong yang paling mudah. Investasi emas dapat disebut sebagai kepemilikan atas emas batangan maupun secara nilai di platform penyedia jasa investasi emas online.

Cara Berinvestasi Emas

Investasi emas mudah dilakukan. Anda hanya perlu menyimpan emas di tempat yang aman dalam jangka waktu tertentu.

Namun penyimpanan secara fisik tentu lebih rawan. Maka dari itu, berinvestasi emas secara online dapat menjadi alternatif.

1. Unduh platform penyedia layanan transaksi emas.

2. Isi registrasi data diri.

3. Depositkan dana Anda.

4. Lakukan transaksi jual beli emas.

Peer-to-Peer (P2P) Lending

P2P lending adalah layanan financial technology (fintech) yang mempertemukan antara pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Pinjaman tersebut dikenai bunga tiap bulannya. Dari sini pemberi pinjaman mendapat keuntungannya.

Pemberi pinjaman dan penerima pinjaman ini dapat berbentuk individu biasa atau badan. Bahkan siapa saja dapat menjadi pendana di P2P lending.

Keuntungan yang ditawarkan jenis pendanaan ini cukup besar, bahkan di atas inflasi dan tingkat bunga deposito, yakni berkisar di angka 15-18 persen per tahun. Walaupun begitu, ada risiko pendanaan di P2P Lending, seperti peminjam macet atau gagal bayar.

Untuk itu, Anda disarankan mulai mendanai dengan modal kecil terlebih dahulu. Jangan lupa untuk memperhatikan angka kredit macet saat memilih platform penyedia jasa P2P lending.

Cara Mendanai di P2P Lending

1. Siapkan dana.

2. Atur tingkat risiko pribadi.

3. Pilih platform yang terjamin aman, yakni memiliki tanda daftar atau izin di OJK.

4. Buat akun dan registrasi data diri.

5. Depositkan dana Anda.

6. Pilih produk pendanaan.

7. Pantau secara rutin dan evaluasi hasilnya.


Baca juga: Kupas Tuntas Investasi Crypto: Keuntungan hingga Risikonya


Mengapa Perlu Berinvestasi?

Banyak yang masih beranggapan investasi dilakukan oleh mereka yang kalangan berada. Namun anggapan ini salah. Dengan banyaknya pilihan instrumen investasi, siapapun dapat melakukannya sekarang juga.

Banyak instrumen investasi yang hanya membutuhkan modal awal yang kecil. Contohnya investasi emas.

Pembelian emas minimal dilakukan 0,01 gram, artinya Anda hanya perlu mengeluarkan uang Rp10.000 dari harga emas per gram Rp1.000.000.

Investasi kini dapat dilakukan kapan saja, oleh siapa saja, dan di mana saja. Jika Anda baru mulai berinvestasi, sebaiknya mulai tanamkan dana di instrumen yang minim modal dengan risiko rendal.

Tujuannya adalah meminimalkan potensi kerugian. Anda juga dapat meraup keuntungan secara lebih maksimal.

Prinsip investasi yaitu semakin banyak modal yang dikeluarkan, semakin besar pula keuntungannya. Anda dapat menambahkan dana investasi secara rutin untuk meminimalkan kerugian. Jangan lupa melakukan diversifikasi pula.


Lakukan Pendanaan di Modal Rakyat, Raih Keuntungannya

Anda dapat menanam modal secara mudah dan memperoleh hasilnya. Salah satu caranya adalah dengan memutar uang Anda untuk mendanai UMKM Indonesia yang sudah terverifikasi melalui P2P lending Modal Rakyat.

Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga aset Anda dijamin keamanannya. Imbal hasil yang ditawarkan mencapai 18 persen per tahun.

Selanjutnya, minimal pendanaan yang bisa dilakukan rendah. Anda bisa mendanai mulai dari Rp25.000 saja.

Likuiditas yang ditawarkan juga tinggi. Anda bisa memilih durasi pendanaan, misalnya mulai dari satu bulan saja.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru