Finansial

Apa itu Reksadana, Cara Kerja, dan Jenis-jenisnya

Pretty Angelia Wuisan-

17 Sep 2021

Apa itu Reksadana, Cara Kerja, dan Jenis-jenisnya

Apa itu reksadana merupakan salah satu investasi yang cocok dimulai oleh pemula. Investasi reksadana lebih mudah dilakukan karena Anda tidak sendiri dalam melakukan pengelolaannya. Investasi ini juga menjadi alternatif bagi mereka yang sibuk di kesehariannya.

Ditambah lagi dengan kehadiran platform reksa dana legal yang cukup banyak di Indonesia, Anda pun jadi punya pilihan bagus. Untuk berinvestasi reksa dana, Anda perlu mengenalnya dulu. Di sini  akan dijabarkan apa itu reksadana, cara kerja, jenis-jenis dan perbedaannya, aplikasi yang digunakan, keuntungan dan risikonya.


Baca juga: Cara Memulai Investasi Reksa Dana agar Tak Salah Langkah


Apa itu Reksadana?

Reksadana adalah produk investasi yang kegiatannya dilakukan dengan cara menghimpun dana dari masyarakat, kemudian nanti akan disetorkan pada berbagai macam efek reksa dana yang tersedia. Dalam bahasa Inggris, kita mengenalnya dengan sebutan mutual funds.

Cara penyaluran dananya pun tidak sembarangan karena akan dilakukan analisis terlebih dulu untuk memilih mana efek yang terbaik.

Investasi yang disebut juga mutual fund ini dikatakan menjadi pilihan terbaik untuk investor pemula yang masih belum memahami cara kerja investasi atau mereka yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengelola sendiri. Hal itu karena pengelolaan reksa dana akan dikerjakan dan dikelola oleh manajer investasi.

Manajer investasi merupakan lembaga yang sudah ahli dalam melakukan pengelolaan dana investasi di reksadana. Untuk menilai sebuah manajer investasi, Anda bisa melihatnya dari berapa banyak jumlah dana yang mereka kelola.

Semakin besar dana yang diatur oleh manajer investasi tersebut, berarti perusahaannya sudah cukup profesional melakukan pekerjaan yang sulit itu. 


Cara Kerja Reksadana

Untuk lebih memahami apa itu reksadana, Anda perlu tahu cara kerjanya. Pengelolaannya ditugaskan pada manajer investasi. Manajer investasi akan menyebarkan modal yang Anda salurkan ke berbagai macam efek reksa dana yang hadir di pasar modal, tentunya hal ini pun atas persetujuan Anda.

Mengapa harus disebar? Inilah keunikan reksadana. Manajer investasi melakukan diversifikasi di sesama produk reksa dana. Alasannya untuk mengurangi risiko yang akan selalu mengintai.

Misalnya, satu efek reksa dana mengalami penurunan harga, Anda tentu akan kehilangan beberapa bagian modal yang telah ditanamkan. Namun, kerugian Anda tidak begitu terasa berat karena Anda meraih profit dari efek lain yang meraih untung. 

Untuk mengetahui pergerakan harga apa itu reksadana, Anda bisa memantaunya dari aplikasi yang Anda pilih. Semua aplikasi khusus reksa dana sudah cukup menyediakan informasi yang lengkap untuk para investor reksadana seperti Anda.


Jenis-jenis Reksadana dan Perbedaannya

Ada banyak jenis investasi reksadana yang dapat Anda andalkan. Masing-masing punya tingkat risiko dan keuntungannya. Anda perlu mengingat bahwa high risk high return juga berlaku pada investasi reksadana. Inilah jenis-jenis reksadana.

1. Reksadana pasar uang

Merupakan jenis mutual funds yang risikonya paling rendah. Anda yang ingin meraih keuntungan dalam waktu cepat, bisa memilih reksadana ini karena biasanya akan Anda raih dalam waktu kurang dari 1 tahun. Jatuh temponya biasanya tidak melebihi 1 tahun.

Reksa dana pasar uang ini menyalurkan modal ke berbagai efek yang tersedia di pasar uang seperti obligasi, deposito, dan Sertifikat Bank Indonesia. 

Periode investasinya yang cenderung singkat, membuat profit yang diraih pun tidak sebesar jenis reksadana lainnya.

Contoh produk reksadana jenis ini adalah

a. Avrist Ada Kas Mutiara

Manajer investasi: Avrist

Bank kustodian: Standard Chartered

Alokasi Dana: Pasar Uang (95,99%), Pendapatan Tetap (4,01%)

Top Holding: Bank ICBC Indonesia, Bank Mega

b. Bahana Dana Likuid

Manajer investasi: Bahana

Bank kustodian: Standard Chartered

Alokasi Dana: Obligasi (2%), Likuiditas (98%)

Top Holding: Bank Sahabat Sampoerna, Bank Bengkulu

2. Reksadana pendapatan tetap

Ini adalah jenis reksadana yang alokasi modalnya disalurkan ke obligasi minimum 80%. Risikonya lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang. Namun, pengembaliannya pun lebih tinggi. Anda bisa meraih profit 10% per tahunnya.

Contoh produk reksadana jenis ini adalah

a. Bahana MES Syariah Fund Kelas G

Manajer investasi: Bahana

Bank kustodian: Standard Chartered

Alokasi Dana: Obligasi (94%), Likuiditas (6%)

Top Holding: SBSN SR PBS029

b. BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Makara Investasi

Manajer investasi: BNI Asset Management

Bank kustodian: CIMB NIAGA

Alokasi Dana: Obligasi (83%), Deposito dan Kas (17%)

Top Holding: OBLIGASI SIPPLN02BCN2

3. Reksadana Campuran

Jenis reksadana punya diversifikasi sangat bagus. Di sini modal Anda akan disetorkan ke beberapa jenis efek yang punya ciri khas berbeda, yaitu saham, deposito, dan obligasi.

Risiko reksadana lebih tinggi dibandingkan dua reksadana sebelumnya karena di sini ada saham. 

Contoh produk reksadana jenis ini adalah

a. Jarvis Balanced Fund

Manajer investasi: Jarvis

Bank kustodian: Deutsche Bank

Alokasi Dana: Saham (65,4%), Obligasi (1%), dan Pasar Uang (33,6%)

Top Holding: Bank Jago, Bukalapak

b. Avrist Balanced Amar Syariah

Manajer investasi: Avrist

Bank kustodian: Standard Chartered

Alokasi Dana: Pendapatan Tetap (29,57%), Pasar Uang (14,11%), Ekuitas (56,32%)

Top Holding: Indofood

4. Reksadana saham

Merupakan jenis reksadana paling berisiko tinggi, tapi pengembaliannya pun termasuk tinggi.  Di reksa dana saham, dana yang Anda miliki 80% akan disalurkan ke berbagai efek saham. 

Contoh produk reksadana jenis ini adalah

a. Avrist Ada Saham Blue Safir

Manajer investasi: Jarvis

Bank kustodian: Standard Chartered

Alokasi Dana: Ekuitas (93,92%), Pendapatan Tetap (2,36%), dan Pasar Uang (3,72%)

Top Holding: Bank Jago, BRI

b. Batavia Dana Saham

Manajer investasi: Batavia Prosperindo

Bank kustodian: Deutsche Bank

Alokasi Dana: Saham (96,64%), Pasar Uang (3,36%)

Top Holding: Aneka Tambang


Aplikasi yang Bisa Digunakan untuk Membeli Reksadana

Ada beberapa aplikasi yang bisa Anda andalkan untuk membeli apa itu reksadana. Semuanya sudah diakui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini penjelasannya.

1. Bareksa

Merupakan platform reksadana yang hadir paling lama, dimulai dari 2013. Penawaran reksadana di sini cukup unik karena bentuknya seperti marketplace. Aplikasi ini selalu menginformasikan data terkini untuk produk reksadana yang direkomendasikan

2. Ajaib

Ajaib menawarkan beberapa pertanyaan mengenai profil risiko yang Anda miliki. Jadi, nanti Anda akan bisa menemukan jenis reksadana yang sesuai dengan profil.

3. Bibit 

Aplikasi yang didominasi dengan warna hijau ini juga bisa Anda pilih. Menawarkan berbagai macam fitur menarik, sama seperti aplikasi lainnya. Ada AI robot advisor yang akan membantu Anda dalam menjawab pertanyaan terkait reksadana.


Keuntungan Memilih Reksa Dana sebagai Investasi

Ada beberapa keuntungan serta kelebihan yang Anda raih ketika memilih apa itu reksadana sebagai instrumen investasi. Ini penjelasannya.

1. Dimulai dari modal kecil

Apa itu reksadana sangat memungkinkan dimulai dari modal kecil. Dengan modal kecil itu pun masih bisa dilakukan diversifikasi.

2. Dibantu oleh manajer investasi

Tidak dipungkiri kehadiran manajer investasi sangat membantu para investor reksadana. Pengelolaan dana sepenuhnya dilakukan oleh mereka. Anda juga bisa berdiskusi sebelum menetapkan keputusan baru terkait investasi di sini.

3. Efisien

Anda tidak perlu setiap waktu memantau pergerakan di pasar modal karena pengelolaan sudah dilakukan oleh manajer investasi. Investasi ini cocok bagi mereka yang sibuk.


Risiko Investasi Reksadana

Walaupun ada kelebihan, apa itu reksadana juga mengandung risiko yang perlu Anda pertimbangkan. Ini penjelasannya.

1. Nilai Unit Penyertaan menurun

Nilai investasi ini berpengaruh besar terhadap profit yang bisa Anda raih. Penyebabnya adalah harga efek yang sedang mengalami penurunan. Pasar modal adalah tempat yang sangat dinamis. Anda mungkin akan sering berhadapan dengan keadaan ini, jadi Anda perlu bersiap.

2. Wanprestasi

Yang termasuk ke dalam risiko ini adalah kegagalan manajer investasi dalam pengelolaan reksadana karena terjadi gagal bayar. Anda perlu mencari manajer investasi yang terpercaya. Selain harus legal, Anda bisa melihat track record yang dimilikinya apakah pernah memiliki kasus serius atau tidak.

3. Risiko Likuiditas 

Risiko apa itu reksadana di sini adalah berhubungan reksadana yang ingin dicairkan. Reksadana yang bagus tentunya yang dapat segera ditukar dengan uang, terutama ketika Anda membutuhkannya.

Namun, tidak selamanya pencairannya akan mudah karena ada beberapa kasus manajer investasi yang terlambat menyediakan pencairan dana dengan berbagai macam alasan.

Anda perlu tahu bahwa aturannya manajer investasi perlu melakukan pencairan dana yang Anda ajukan maksimal 7 hari kerja.


Baca juga: Keunggulan dan Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula 


Raih Imbal Hasil Menguntungkan dengan Menjadi Pendana di P2P Lending Modal Rakyat

Ayo bantu pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan modal usaha dan raih keuntungannya.

Dengan modal mulai Rp25.000 saja Anda sudah bisa memberikan akses pinjaman modal bisnis untuk UMKM di Indonesia melalui Modal Rakyat. Selain itu, Anda dapat meraih imbal hasil hingga 18% per tahun.

Gunakan kode promo BLOG25 dan mendapatkan saldo gratis Rp25.000 untuk mulai mendanai. Hubungi customer service kami melalui email di cs@modalrakyat.id  untuk mengetahui syaratnya lebih lanjut. Follow Instagram Modal Rakyat di @modalrakyatid untuk mendapatkan update terbaru dari kami.


Pertanyaan Umum

1. Apa itu reksadana dan bagaimana cara kerjanya?

Apa itu reksadana merupakan investasi yang kegiatannya dilakukan dengan cara menghimpun dana dari masyarakat, kemudian nanti akan disetorkan pada berbagai macam efek reksa dana yang tersedia. Nanti Anda akan dibantu oleh manajer investasi untuk cara kerjanya.

2. Berapa minimal investasi reksa dana?

Umumnya Rp100.000.

3. Berapa lama jangka waktu investasi reksadana?

Jangka waktunya beragam. Ada yang setahun, tiga tahun, hingga lebih dari lima tahun. Tergantung dari jenis efek yang dipilih.

4. Bagaimana mekanisme kerja reksadana?

Manajer investasi akan menyebarkan modal yang Anda salurkan ke berbagai macam efek reksa dana yang hadir di pasar modal. Nanti dari masing-masing efek itu, Anda bisa meraih keuntungan berdasarkan Nilai Unit Penyertaan yang berlaku.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru