Bisnis

Cara Menghitung BEP, Contoh, Manfaat dan Kelemahannya

Pretty Angelia Wuisan-

03 Aug 2022

Cara Menghitung BEP, Contoh, Manfaat dan Kelemahannya

BEP merupakan sebutan dari Break Even Point. Cara menghitung BEP perlu diketahui oleh Anda yang memiliki usaha karena akan membantu Anda dalam mengetahui pengembalian modal. BEP juga punya manfaat untuk membuat usaha Anda menghasilkan laba yang diinginkan.

Untuk mengetahui cara menghitung BEP yang benar, di sini akan dijelaskan komponen apa saja yang ada di dalamnya, contoh dan cara menghitung yang disesuaikan dengan jenis BEP.


Baca juga: Payback Period adalah: Kelebihan dan Cara Perhitungannya


Apa itu BEP?

BEP adalah istilah dalam bisnis yang menyatakan pendapatan yang diterima dari usaha sudah sama dengan jumlah modal yang dikeluarkan di awal.

Biasanya dapat direpresentasikan menjadi grafik. Tanda terjadinya Break Even Point adalah bertemunya pendapatan dan pengeluaran di satu titik. Titik inilah yang disebut sebagai BEP.

BEP menandakan tidak adanya kerugian atau keuntungan pada usaha Anda. Namun, setelah BEP berhasil muncul, Anda bisa memperoleh keuntungan yang diinginkan apabila mengusahakannya dengan baik.

Dalam operasional perusahaan, BEP menandakan bahwa penjualan hanya mampu menutupi biaya tetap dan biaya tidak tetap alias variabel. Sementara itu biaya lainnya tidak masuk, sehingga bisa dikatakan perusahaan mengalami kerugian.

Apabila perusahaan sudah berhasil meraih profit, itu artinya penjualan sudah melebihi biaya variabel dan biaya tetap, serta biaya lainnya yang dikeluarkan perusahaan.

BEP juga dapat dijadikan patokan dalam investasi saham untuk mengetahui kapan waktu yang tepat investor balik modal. 


Komponen dalam Menghitung BEP

Untuk mengetahui kapan BEP bisa terjadi, Anda bisa memperkirakannya dengan mengikuti cara menghitung BEP yang akan dibahas di bawah. Namun, sebelum itu, Anda perlu tahu dulu apa saja komponen yang diperlukan untuk perhitungan BEP.

  • Biaya tetap
  • Biaya variabel
  • Profit 
  • Revenue
  • Harga jual

1. Biaya tetap

Atau disebut juga sebagai fixed cost merupakan jenis biaya yang akan selalu tetap jumlahnya walaupun volume penjualan berubah atau ada kebijakan yang berubah untuk penjualan.

Contohnya adalah biaya sewa bangunan, pajak usaha, premi asuransi bisnis, dan lainnya.

2. Biaya variabel

Atau disebut juga dengan variable cost merupakan pengeluaran perusahaan yang jumlahnya bisa berubah mengikuti volume produk yang dijual oleh perusahaan. Perubahan ini tentu saja harus diperhitungkan sebaik-baiknya.

Contohnya adalah biaya bahan baku, upah karyawan yang dibayar harian, dan lainnya.

3. Profit 

Merupakan jenis laba yang sudah dikurangi dengan biaya tetap dan variabel. Profit adalah jenis keuntungan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Perhitungan BEP memerlukannya sebagai patokan hasil yang seimbang antara pengeluaran dan pendapatan.

4. Revenue

Seluruh pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa suatu perusahaan untuk 1 periode tertentu. Jumlah pendapatan ini belum dikurangi oleh biaya lainnya yang digunakan oleh perusahaan.

5. Harga jual

Komponen dari BEP yang jangan sampai terlupakan adalah harga jual produk Anda di pasaran. Harga jual yang dihitung adalah harga jual per unit. 

Harga jual ini diperlukan agar Anda bisa menghitung estimasi keuntungan yang dihadapkan dengan total revenue.


Bagaimana Cara Menghitung BEP?

Cara menghitung BEP yang benar itu mengetahui komponen yang biasa ada di BEP, mengetahui rumus BEP, dan menghitung BEP sesuai dengan jenisnya. Seperti ini langkah-langkahnya.

  • Mengenal rumus BEP
  • Contoh perhitungan BEP berdasarkan jenisnya

1. Mengenal rumus BEP

Cara menghitung BEP bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai macam rumus seperti berikut ini. 

  • BEP per produk atau unit = Biaya tetap / (Harga per produk - biaya variabel per produk)


Harga per produk dikurangi dengan biaya variabel adalah perhitungan untuk menentukan margin profit yang berpengaruh besar terhadap BEP.

Rumus ini biasa digunakan untuk posisi titik BEP yang seimbang antara jumlah beban dan jumlah unit dan biaya yang digunakan perusahaan.

  • BEP per produk atau unit = Biaya tetap / Margin profit


Apabila Anda sudah mengetahui margin profit per produk, Anda tidak perlu lagi mengurangi harga produk dengan biaya variabel.

  • BEP mata uang = harga jual per produk / (margin profit/harga jual)


Rumus ini biasanya digunakan untuk Anda yang ingin tahu berapa jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mencapai titik impas. Apabila penjualan Anda di bawah itu, berarti Anda merugi.

2. Contoh perhitungan BEP berdasarkan jenisnya

Untuk lebih memahami beberapa rumus BEP di atas, di sini akan diberikan contoh cara perhitungan BEP yang dibedakan menjadi unit dan mata uang. Untuk jenis mata uang, kita akan menggunakan Rupiah.

  • Cara menghitung BEP unit


Perusahaan FDR punya data mengenai biaya-biaya mereka untuk tahun 2021 seperti di bawah ini.

Biaya tetap yang perusahaan FDR keluarkan adalah Rp102.000.000 yang terdiri dari:

  • Biaya penyusutan truk = Rp2.000.000
  • Biaya upah karyawan = Rp80.000.000
  • Biaya untuk asuransi ketenagakerjaan = Rp20.000.000

Biaya variabel yang perusahaan FDR keluarkan adalah Rp35.000 per unit yang terdiri dari:

  • Biaya bahan per unit = Rp20.000
  • Biaya tenaga kerja harian = Rp10.000
  • Biaya lainnya = Rp5.000

Harga jual untuk per produk adalah Rp50.000

Sekarang Anda perlu tahu berapa jumlah unit produk yang harus dijual untuk mencapai BEP.

Rumus BEP unit = Biaya tetap / (harga per produk - biaya variabel per unit)

BEP unit = 102.000.000 / (50.000 - 35.000)

BEP unit = 102.000.000 / 15.000

BEP unit = 6.800

Dari sini dapat disimpulkan bahwa Anda bisa balik modal setelah berhasil menjual produk sebanyak 6.800 produk. 

Apabila Anda tidak berhasil menjual sampai 6.800 produk dalam kurun waktu tertentu, Anda akan mengalami kerugian.

  • Cara menghitung BEP Rupiah


Dari data yang sudah tersedia di atas, Anda bisa mencari BEP dalam bentuk Rupiah. Seperti ini perhitungannya:

 BEP Rupiah = harga jual per produk / (margin profit/harga jual produk)

BEP Rupiah = 120.000.000 / (15.000/50.000)

BEP Rupiah = 120.000.000 / 0,3

BEP Rupiah = Rp400.000.000

Anda dinyatakan balik modal ketika berhasil mendapatkan total penjualan sebesar Rp400.000.000. 

Apabila jumlah penjualan tidak mencapai Rp400.000.000, itu artinya Anda akan mengalami kerugian.


Apa Manfaat Menghitung BEP?

Sebenarnya mengapa Anda perlu tahu cara menghitung BEP? BEP bukan hanya untuk hitung-hitungan yang ditujukan sebagai data. Anda akan mendapatkan berbagai kelebihan di bawah ini dengan menghitung BEP yang benar.

  • Acuan untuk menghitung laba
  • Mengidentifikasi biaya produksi secara keseluruhan
  • Mengetahui kapan waktunya balik modal
  • Mengetahui produksi yang bisa dihasilkan
  • Mengetahui bisnis mengalami kerugian

1. Acuan untuk menghitung laba

Cara menghitung BEP bisa dijadikan patokan untuk menghitung potensi laba yang diperoleh dari penjualan. Hal ini dapat diketahui dengan menghitung margin profit per produk. 

Dari sini Anda pun bisa menentukan berapa harga jual yang pas untuk memperoleh laba yang telah Anda targetkan.

2. Mengidentifikasi biaya produksi secara keseluruhan

Cara menghitung BEP adalah Anda perlu mengetahui keseluruhan biaya produksi yang telah dikeluarkan. Dari sini Anda akan lebih mudah mengetahui berapa biaya produksi tersebut, apakah sudah efisien atau malah terlalu berlebihan.

Dari sini Anda bisa melakukan evaluasi untuk membuat biaya produksi jadi bisa lebih efisien. Biaya produksi merupakan bagian penting dari inti bisnis Anda, jadi harus diketahui secara pasti. Dari sini Anda juga akan bisa menentukan harga jual yang pas.

3. Mengetahui kapan waktunya balik modal

Menghitung BEP juga bisa digunakan untuk memprediksi kapan Anda akan balik modal. Beberapa jenis bisnis memang membutuhkan waktu untuk bisa balik modal. Waktu ini cukup krusial karena setelah itu Anda jadi bisa memprediksi kapan keuntungan akan didapatkan.

Biasanya jenis BEP ini digunakan untuk Anda yang berinvestasi. Anda jadi tahu kapan Anda akan balik modal dari potensi keuntungan dan jumlah modal yang Anda setorkan untuk investasi tersebut.

4. Mengetahui produksi yang bisa dihasilkan

Jumlah produksi yang bisa dihasilkan juga dapat diidentifikasi melalui perhitungan BEP.  Hal ini berkaitan dengan target laba perusahaan. 

Perhitungannya melalui margin profit dihadapkan dengan jumlah produksi yang harus dipersiapkan. Jumlah produksi yang dihasilkan dari BEP menjadi patokan berapa total produksi atau penjualan yang membuat perusahaan balik modal. Lebih dari itu, tentu saja perusahaan mendapatkan laba.

5. Mengetahui bisnis mengalami kerugian

Anda tidak bisa tahu mengalami kerugian secara tiba-tiba, ada perhitungan yang harus dilakukan. BEP adalah rumus tercepat untuk mengetahui adanya kerugian yang Anda alami.

Walaupun kerugian dalam rumus BEP tidak bisa dihitung secara mendetail, Anda tetap tahu mengalami kerugian ketika penjualan tidak mencapai BEP yang sudah dihitung.

Ketika Anda sudah tahu bisnis mengalami kerugian, Anda pun akan bisa mengganti strategi untuk lebih meningkatkan penjualan produk. 


Kelemahan Menghitung BEP

Walaupun banyak perusahaan yang mengandalkan perhitungan BEP, ada kekurangannya yang membuat BEP tidak bisa diterapkan di seluruh bisnis. Di bawah ini adalah kelemahan dari BEP yang perlu Anda ketahui.

  • Perhitungannya hanya efektif untuk satu produk
  • Sulitnya untuk mengklasifikasikan biaya
  • Perhitungannya hanya cocok untuk operasional jangka pendek

1. Perhitungannya hanya efektif untuk satu produk

Perhitungan BEP hanya efektif untuk bisnis yang menjual satu produk saja dengan harga yang sama. 

BEP tidak cocok digunakan pada bisnis yang produknya ada bermacam-macam. Perhitungannya lebih rumit, bahkan bisa sampai tidak ketemu karena komposisi penjualannya yang konstan.

Anda membutuhkan perhitungan lain agar bisa menghitung balik modal untuk seluruh jenis produk yang dijual.

2. Sulitnya untuk mengklasifikasikan biaya

Untuk biaya perusahaan yang banyak jenisnya akan sulit diklasifikasikan. Terutama jika jenis biaya itu ada semi variabel yang di awal tampak sebagai biaya tetap, tapi lama-kelamaan harganya bisa berubah setelah melewati titik BEP.

3. Perhitungannya hanya cocok untuk operasional jangka pendek

Perhitungan BEP sebenarnya hanya pas untuk operasional bisnis yang jangka waktunya pendek. Untuk uang yang dikeluarkan dengan tujuan mengenalkan produk ke publik atau iklan biasanya tidak akan langsung terlihat hasilnya dalam waktu yang singkat. Biaya operasional keburu membesar.

Pendapatan yang ingin dicapai untuk menutupi biaya operasional tersebut akan ikut lebih membesar daripada perkiraan awal.


Baca juga: Arti Margin: Pengertian dan Cara Menghitungnya


Kesimpulan

Itu dia cara menghitung BEP untuk Anda yang sedang berpikir mendirikan usaha. Rumus ini akan sangat membantu Anda memproyeksikan tujuan dalam berbisnis. Oleh karena itu, tidak ada salahnya mendalami perhitungan BEP.


Pendanaan Modal Rakyat Mudah Diikuti dan Memberikan Keuntungan Menarik

Anda yang punya uang berlebih yang disimpan, coba ikuti pendanaan mudah yang diberikan oleh Modal Rakyat. Di sini Anda memilih UMKM untuk dipinjami dana, kemudian Anda akan memperoleh pengembalian yang ditambah dengan keuntungan.

Modal Rakyat mendapatkan izin OJK, jadi legal dan aman untuk pendanaan Anda. Ayo, bergabung bersama pendana lainnya untuk memajukan UMKM dan raih keuntungan yang Anda kejar di Modal Rakyat!



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru