Finansial

Depresiasi adalah: Pengertian dan Bagaimana Menghitungnya

Brigitta Winasis-

07 Jun 2021

Depresiasi adalah: Pengertian dan Bagaimana Menghitungnya

Depresiasi adalah istilah yang lazim didengar dalam akuntansi dan penting dipahami. Tidak hanya dalam hal akuntansi, depresiasi dapat memengaruhi kehidupan Anda sebagai masyarakat umum.

Dalam akuntansi sendiri, secara umum perhitungan selalu digambarkan tentang bagaimana mengkalkulasi keuntungan, kerugian, modal, kredit, debit, dan lain-lain. Istilah-istilah tersebut sering dikaitkan dengan masalah bisnis.

Namun selain dapat diterapkan dalam bisnis, istilah-istilah tersebut juga lekat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam uraian berikut, akan dibahas pengertian depresiasi dan cara menghitungnya.


Baca juga: Laporan Keuangan: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya


Pengertian Depresiasi

Secara sederhana, depresiasi adalah penyusutan nilai mata uang. Depresiasi atau penyusutan ini menjadi konsekuensi dari penggunaan aktiva tetap dan aset. Setelah digunakan, aset mengalami penurunan kualitas.

Contoh aset tetap yaitu bangunan, mebel, mesin, peralatan produksi, dan lain-lain. Namun tanah seringkali dikecualikan dalam penyusutan karena nilai tanah justru meningkat seiring berjalannya waktu.

Depresiasi aset membuat sebagian biaya aset tetap untuk penghasilan. Akibat depresiasi, nilai aset dapat menjadi nol alias tidak bernilai secara ekonomi.

Sebagian biaya aset tetap untuk penghasilan adalah wajib sesuai prinsip pencocokan (matching principle). Artinya, pengeluaran diakui saat penghasilan terkait diakui. Hal ini bertujuan menampilkan laba bersih dengan tepat.

Penyebabnya penghasilan dibukukan dengan biaya terkait pada periode saat aset dipakai. Hal ini membantu dalam memperoleh gambaran dari transaksi yang menimbulkan penghasilan.


Hal-hal yang Memengaruhi Depresiasi

Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi depresiasi. Hal ini bermanfaat dalam pertimbangan menentukan biaya depresiasi per periode.

Cost (Nilai Perolehan)

Cost adalah dana yang dihabiskan untuk memperoleh aktiva dan menempatkannya agar dapat digunakan.

Nilai Residu

Jika aset dijual atau ditukar ketika sudah tidak dapat menghasilkan keuntungan, aset tersebut meninggalkan residu aktiva. Nilai residu turut meliputi pengurangan biaya yang dikeluarkan selama pemakaian aset.

Nilai sisa ini juga dikenal dengan hasil penyewaan dan penjualan yang dapat menjadi modal perputaran usaha.

Perkiraan Masa Manfaat

Pemeliharaan dan kebijakan perawatan memengaruhi perkiraan atau estimasi masa pakai suatu aktiva. Estimasi dinyatakan dalam satuan jam kerja, waktu, atau hasil produksi. Dalam hal ini, sebaiknya perhitungkan pula biaya pemeliharaan dari aset yang rusak secara fisik.

Estimasi umur manfaatnya ini menjadi tolok ukur dalam mengambil keputusan menyelamatkan aset. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan tindakan ekonomi, pelaku dapat menjadikan hal ini sebagai pertimbangan.

Pattern of Use (Pola Pemakaian)

Pola ini sering dibukukan dengan menghitung total beban selama periode depresiasi.


Baca juga: 7 Tips Mencegah UMKM Bangkrut bagi Pebisnis


Manfaat Penting Penghitungan Depresiasi

Diketahui penghitungan depresiasi penting dalam menunjang perusahaan. Simak apa saja manfaatnya dalam dunia akuntansi.

Mendata Penilaian Keuntungan

Pertama, manfaat penghitungan depresiasi adalah menjadi data untuk menilai keuntungan perusahaan. Tentu dalam setiap bisnis ada kemungkinan gagal, nilai aset berkurang, bahkan merugi. Namun kemungkinan terburuk dapat diminimalkan dengan menghitung depresiasi dan nilai aset.

Mengetahui Harga Pendapatan Aset

Kedua, manfaat menghitung depresiasi adalah dapat mengetahui data harga pendapatan dari aset yang sedang mengalami penyusutan. Penilaian dilakukan berdasarkan hak guna kerja serta kepemilikan aset.

Dua hal ini akan menimbulkan harga pendapatan yang menjadi tolok ukur laba serta beban operasional.

Meminimalkan Kerugian

Ketiga, setelah mengetahui perhitungan depresiasi, pemilik usaha dapat meminimalkan kerugian. Sebabnya sudah ada pengetahuan bahwa nilai aset dapat berkurang tiba-tiba.

Maka dari itu, akan ada upaya menyelamatkan aset yang nilainya turun. Selanjutnya aset lain dapat dialokasikan agar bisa tetap menghasilkan keuntungan.

Mengetahui Total Beban Tiap Periode

Keempat, perhitungan depresiasi membuat pebisnis mengetahui total beban, keuangan, serta nilai aset. Selanjutnya, strategi lanjutan dapat diputuskan dari pertimbangan pola pemakaian, utang-piutang, atau kerja tiap periode waktu.


Cara Menghitung Depresiasi Aset

Setelah mengetahui manfaat penting perhitungan depresiasi aset, akan dijelaskan bagaimana cara menghitungnya. Simak uraiannya.

Metode Garis Lurus

Metode pertama ini yang paling lazim digunakan di berbagai kalangan. Walaupun begitu, metode ini sebenarnya dianggap kurang valid. Pasalnya catatan aset yang digunakan sama tiap tahun dan periode.

Rumus metode garis lurus dijelaskan berikut ini.


Harga Pendapatan - Nilai Sisa (Residu) / Usia Ekonomis = Nilai Penyusutan


Misalkan untuk penghitungan nilai aset untuk membeli mesin produksi untuk kegiatan pembuatan barang, perusahaan memperoleh nilai depresiasi yang sama, yakni Rp30.000.000 per tahun.

Metode Beban Menurun

Metode kedua ini dapat digunakan untuk menghitung depresiasi aset. Metode ini mengacu pada jumlah pendapatan tahunan serta saldo menurun.

Beban penyusutan yang muncul umumnya lebih besar daripada periode waktu awal dan lebih kecil daripada periode sesudahnya.

Contoh adalah biaya mesin produksi Rp50.000.000 yang memiliki nilai residu Rp10.000.000 dengan usia pakai 5 tahun. Nilai tersebut menyusut 20% per tahun. Dengan demikian, biayanya adalah Rp 8.000.000 di tahun pertama.

Metode Aktivitas

Metode ketiga ini mengacu pada penggunaan penilaian usia pada aset yang digunakan. Berikut rumusnya.


Biaya pendapatan - Nilai Sisa x Estimasi Masa Pakai / Usia Produktif


Depresiasi Khusus

Cara menghitung menggunakan metode depresiasi khusus bertujuan mencari tahu manfaat penurunan nilai aset. Ada dua tipe yang dapat dipilih dalam metode ini, perusahaan atau akuntan.

Dalam tipe perusahaan, digunakan metode kelompok. Tiap kelompok ditandai dengan penghitungan aset secara masing-masing dengan fungsi yang mirip.

Tipe kedua, akuntan, menggunakan metode campuran. Metode ini disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan akuntan agar lebih fleksibel.

Saldo Menurun Ganda

Saldo menurun ganda meliputi residu dan dipakai pada periode awal. Rumus metode ini dijelaskan seperti berikut ini.


(Harga pendapatan / Usia ekonomis) x 2 = Nilai depresiasi


Walaupun kurs tetap stabil, nilai uang akan menurun karena kurs akan dikalikan basis yang disusutkan lebih kecil pada per periode.


Skema Unit Produksi

Metode depresiasi yang terakhir ini merupakan yang paling rinci. Dalam metode ini, diwajibkan perhitungan aset menggunakan satuan waktu yaitu jam dan berat yaitu kilogram. Berikut rumusnya.


Depresiasi = (Harga pendapatan - Nilai sisa) x (Penggunaan aset / Perkiraan usia)


Dapatkan Modal Tambahan untuk Bisnis Anda

Sebagai pebisnis, tentu Anda ingin mengembangkan usaha agar semakin memperoleh keuntungan. Untuk melakukannya Anda membutuhkan modal tambahan.

Modal tersebut dapat diperoleh dari layanan P2P lending Modal Rakyat. Dengan pelayanan yang cepat dan praktis, Anda akan memperoleh modal dalam waktu lima hari kerja. P2P lending ini juga sudah berizin OJK, sehingga keamanan Anda akan dijamin.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru