Bisnis

Laporan Keuangan: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya

Brigitta Winasis-

24 May 2021

Laporan Keuangan: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya

Syarat penting menjalankan bisnis yang sehat dapat dilihat dari laporan keuangannya. Dari laporan keuangan dapat diketahui kondisi keuangan pada sebuah bisnis dalam jangka  tertentu sesuai yang dicantumkan.

Dalam laporan keuangan, mungkin Anda menemukan jumlah utang. Memiliki utang bukan berarti hal yang buruk bagi perusahaan, semua itu tergantung bagaimana pemilik bisnis mengelola utang dan asetnya.


Baca juga: 4 Tanda Bunuh Diri dalam Mengatur Finansial


Tak hanya bagi perusahaan besar, laporan keuangan juga wajib dimiliki perusahaan kecil, misalnya UMKM. Dengan melihat laporan keuangan, pebisnis maupun investor dapat mengetahui gambaran kondisi keuangan perusahaan. Dengan begitu, dapat dibuat suatu strategi mengembangkan perusahaan dengan lebih baik. Hal yang paling penting adalah memasukkan data yang akurat sesuai standar akuntansi keuangan di Indonesia.


Definisi Laporan Keuangan

Laporan keuangan berisi situasi keuangan dalam bisnis dalam periode waktu tertentu. Setiap perusahaan memiliki kebijakannya dalam menetapkan periode, misalkan per tiga bulan, per setengah tahun, hingga setahun.

Aspek yang dicantumkan dalam laporan tidak hanya terkait jual beli barang atau jasa. Namun ada pula utang-piutang tertagih dan tak tertagih, investasi, serta aset. Hal ini akan berdampak kepada kebijakan yang hendak diambil.


Tipe Laporan Keuangan

Ada jenis-jenis laporan keuangan yang berbeda, seperti yang ditetapkan standar akuntansi. Simak penjelasannya.


Baca juga: Pendanaan Modal Invoice dan Anjak Piutang dalam Bisnis


Laporan Profit and Loss

Laporan ini mencakup laba dan rugi yang didapat perusahaan. Dari situ dapat dilihat apakah bisnis yang dijalankan selama ini mengalami kerugian atau keuntungan. Dari laporan tersebut, dapat dilihat pula tagihan pajak sebagai bahan evaluasi untuk keputusan pengembangan selanjutnya.

Laporan ini penting dibuat untuk internal dan eksternal perusahaan, misalnya pemberi modal seperti investor dan bank.

Ada beberapa variabel yang tidak boleh terlewat dalam laporan, termasuk pemasukan, harga pokok jual, pinjaman, biaya pajak, untung rugi usaha, untung rugi dari aktivitas normal, hak minoritas, dan pos keuangan luar biasa.

Pos keuangan luar biasa adalah laba atau rugi yang ditimbulkan kejadian tak terduga. Lalu hak minoritas ditujukan bagi pemilik saham dalam jumlah kecil.

Biasanya ada dua metode membuat laporan ini, yakni secara langsung dan bertahap. Berikut perbedaannya.

a. Single Step (Langsung)

Laporan tipe ini dianggap lebih mudah karena lebih sederhana dalam penghitungan.

Pemasukan dan laba yang didapat direkap dan dijumlahkan semua. Kemudian dikurangi pengeluaran. Selisih antara dua variabel tersebut menunjukkan keuntungan atau kerugian bisnis Anda.

Berikut contoh apa saja yang tercantum dalam laporan single step.


b. Multiple Step (Bertahap)

Laporan ini dirasa lebih rumit. Pertama transaksi operasional dipisahkan dengan transaksi non operasional. Lalu kurangi pemasukan dengan biaya pengeluaran.

Berikut contoh apa saja yang tercantum dalam laporan multiple step.


Laporan Cash Flow

Laporan Cash Flow berfungsi menunjukkan kas masuk dan keluar dari perusahaan. Laporan ini bisa digunakan untuk memprediksi cash flow di kemudian hari berdasarkan keuangan masa kini.

Variabel yang ada laporan ini termasuk sumber kas. Sumbernya bisa dari mana saja, seperti pinjaman, operasional, atau funding alias pendanaan. Variabel lainnya yaitu kas keluar. Kas ini berasal dari pengeluaran atau beban selama operasional atau investasi.

Penjualan produk perusahaan dan pembelian bahan baku termasuk operasional. Sementara itu investasi berkaitan dengan kas yang timbul dari transaksi fixed asset (aktiva tetap).

Berikut contoh laporan cash flow.


Laporan Modal

Laporan ini menunjukkan apakah ada perubahan modal, misalkan kenaikan atau penurunan jumlah tiap-tiap pemegang saham. Misalkan pada awal mula bisnis, investor utama menanam modal usaha.

Seiring waktu bisnis itu berkembang, sehingga akan ada banyak perubahan modal awal. Jika mengalami kerugian, maka modal akan berkurang. Sementara itu jika mengalami laba, modal akan bertambah.

Melalui laporan ini Anda juga dapat melihat modal awal, penarikan dana pribadi, serta untung rugi bersih.

Simak contoh laporan modal.


Laporan Neraca

Balance sheet atau laporan neraca berfungsi melihat situasi keuangan dalam kurun waktu tertentu. Laporan ini merinci aset, modal, dan utang perusahaan. Dapat disimpulkan, laporan ini mengandung tiga variabel tersebut.


Laporan Terhadap Laporan Keuangan

Laporan ini tidak selalu wajib. Umumnya hanya perusahaan berskala besar atau terbuka. Laporan ini tercantum di bagian belakang laporan keuangan utama. Laporan tambahan ini akan memperinci apa saja yang sudah dijelaskan dalam laporan keuangan, sehingga lebih mudah dipahami.


Cara Membuat Laporan Keuangan

Setelah memahami manfaat dan jenis-jenis laporan keuangan, Anda bisa mulai membuatnya. Berikut akan dijelaskan caranya.


Mengumpulkan Daftar Transaksi

Kumpulkan transaksi apa saja dalam perusahaan yang sudah terjadi. Kumpulkan bukti transaksi seperti faktur, nota, serta kuitansi. Setelah itu catat setiap detail pada jurnal. Jurnal ini akan menunjukkan perbedaan pada setiap siklus akuntansi.

Lalu apa saja transaksi yang wajib ada dalam laporan keuangan? Ini penjelasannya.


Arus Kas

Anda wajib membukukan pengeluaran dan pemasukan dalam periode waktu tertentu. Dari situ Anda bisa memperhatikan manajemen keuangan dalam pendanaan, operasional, serta investasi.


Stock Opname

Catatan stok barang atau stock opname ini berkaitan dengan operasional perusahaan. Dengan memantau stok barang, Anda bisa mengira-ngira kemampuan produksi dalam waktu yang ditentukan.


Transaksi

Catatan jual-beli juga wajib ada dalam laporan perusahaan. Pastikan Anda juga menyertakan pembayaran non-tunai sesuai waktu. Sertakan salinan faktur untuk pembeli Anda.


Utang Piutang

Anda perlu membukukan utang dan piutang dalam buku yang berbeda, sehingga dapat diketahui nominalnya. Catatan ini akan mempermudah Anda membayar utang maupun menagih piutang.


Operasional

Sebaiknya pisahkan catatan operasional terkait produksi barang dan jasa, baik dalam pengeluaran maupun pemasukan. Ada pula biaya overhead, termasuk di dalamnya adalah listrik, pulsa, pemasaran, gaji pegawai, dan lain-lain.


Inventarisasi Barang

Anda dapat menggunakan buku khusus untuk mencatat alat yang digunakan dalam produksi. Sebaiknya Anda mencatat mulai dari alat itu dibeli hingga perawatannya. Misalkan laptop, mesin, printer, tempat penyimpanan, dan lain-lain. Dengan begitu Anda tidak membuang banyak modal untuk operasional.


Susun Neraca Saldo

Langkah berikutnya adalah membuat neraca saldo. Hal ini perlu Anda lakukan agar tahu keseimbangan debit dan kredit yang tercatat di Buku Besar. Setelah menyusun Buku Besar, pisahkan antara pasiva dengan aktiva.


Susun Jurnal Penyesuaian

Selalu ada kemungkinan transaksi yang tidak tercatat atau yang terlewatkan di laporan keuangan. Akibatnya, neraca Anda tidak seimbang dan tidak valid. Jika demikian, kembali kumpulkan transaksi termasuk yang belum dibukukan lalu catat ulang dalam jurnal penyesuaian.

Selanjutnya Anda dapat menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan harus dibuat oleh bagian finance atau akuntansi lalu diserahkan ke setiap stakeholder untuk ditindaklanjuti.


Demikian penjelasan tentang laporan keuangan, jenis-jenis, serta tuntunan menyusunnya. Apabila Anda tertarik menjadi pebisnis atau ingin berinvestasi di bisnis UMKM, mungkin Anda tertarik menjadi pemodal di Modal Rakyat. Produk P2P lending ini sudah berizin dan diawasi OJK, sehingga aman untuk menjadi pemberi pinjaman maupun peminjam. Selamat mencoba.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru