Gaya Hidup

Tertarik Kerja Santai ala Milenial? Coba Jadi Digital Nomad!

Brigitta Winasis-

09 Sep 2021

Tertarik Kerja Santai ala Milenial? Coba Jadi Digital Nomad!

Perkembangan dunia digital memudahkan manusia dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk bekerja. Kini muncul istilah digital nomad, di mana Anda dapat melakukan pekerjaan secara lebih santai tanpa perlu terlalu formal.

Apakah Anda tertarik menjadi digital nomad? Sebelum memutuskan untuk bekerja secara digital nomad, simak penjelasan berikut.


Baca juga: 10 Cara Simple Financial Planning untuk Milenial


Digital Nomad adalah

Digital nomad yaitu ketika seseorang memutuskan bekerja lepas atau bekerja secara mandiri. Pekerja digital nomad memanfaatkan teknologi sehingga tidak terikat waktu dan tempat.

Mereka dapat bekerja kapan saja, tanpa perlu memusingkan harus bangun pagi atau datang ke kantor. Digital nomad juga dapat disebut sebagai remote worker.

Mereka dapat bekerja dari rumah (work from home), coffee shop, bahkan saat liburan. Seorang digital nomad hanya perlu mengandalkan sinyal internet untuk dapat bekerja. Mereka juga dapat mengambil pekerjaan sesuka hati dan keinginan.


Macam-macam Pekerjaan Digital Nomad

Ada berbagai pekerjaan yang dapat dijalankan seorang digital nomad. Berikut beberapa contohnya.

a. Freelancer

Pekerja lepas atau freelancer dapat mengerjakan sesuatu sesuai keahliannya. Misalnya penulis lepas, fotografer, admin media sosial, dan masih banyak lagi.

b. Konsultan Profesional

Seorang konsultan yang sudah sampai pada taraf profesional dapat membuka sesi konsultasinya sendiri. Misalnya konsultan konseling, akuntan, atau bantuan hukum.

c. Entrepreneur

Wirausahawan juga dapat tergabung dalam digital nomad jika ia hanya memantau bisnis menggunakan tools online.

d. Pemilik Online Shop Produk Digital

Seseorang yang berjualan produk digital, misalnya e-book, situs, print art, dan lain-lain dapat bekerja secara nomad.

e. YouTuber dan Influencer

Pekerja digital seperti YouTuber dan influencer hanya memerlukan konten yang menarik dan jaringan internet untuk bekerja. Mereka sering mendapat sponsor. Mereka juga mengandalkan jumlah like dan subscribe untuk mendapat penghasilan.


Pro dan Kontra

Walaupun tampaknya menawarkan berbagai keunggulan, ternyata ada beberapa hal yang membuat orang kontra dengan sistem kerja digital nomad. Apa saja pro dan kontranya?

Pro

1. Tidak perlu datang ke kantor.

2. Bebas bersosialisasi dan mengeksplorasi kemampuan pribadi.

3. Mendapat banyak koneksi dari berbagai tempat, bahkan negara.

4. Mengelola kemampuan mengatur waktu senggang, bekerja, hingga menabung.

5. Tidak terikat waktu dan tempat, bebas bekerja kapan saja. Bisa bekerja sambil menikmati liburan.

Kontra

1. Penghasilan tidak tetap.

2. Jam kerja yang fleksibel bisa mengganggu waktu istirahat, demikian juga sebaliknya.

3. Tidak setiap tempat terdapat jaringan internet yang lancar sehingga menghambat pekerjaan.

4. Selalu berpindah tempat.


Baca juga: Milenial, Inilah Jam Kerja Karyawan yang Cocok untuk Generasimu!


Tantangan yang Muncul saat Menjadi Digital Nomad

Bekerja secara digital nomad memang gampang-gampang susah. Ada berbagai rintangan yang harus dihadapi digital nomad. Berikut penjelasannya.

1. Sulit Mendapat Bantuan Jika Mengalami Kendala

Apabila Anda bekerja dengan sistem nomaden, Anda harus terbiasa bekerja mandiri. Hal ini mungkin tidak mudah bagi Anda yang terbiasa bekerja sama dengan orang lain.

Anda tidak dapat bertanya atau meminta pertolongan jika mengalami kendala dalam hal pekerjaan, terutama sesuatu yang teknis.

Terlebih lagi jika pekerjaan Anda sudah dilakukan lintas negara. Bisa jadi perbedaan zona waktu dengan rekan kerja menimbulkan hambatan dan pekerjaan menjadi kurang efektif, dibandingkan bekerja bersama di kantor.

2. Kendala Jaringan Internet

Anda akan sangat mengandalkan jaringan internet. Artinya Anda harus memastikan koneksi internet selalu lancar.

Tidak setiap tempat menawarkan wi-fi yang lancar. Bagaimana seandainya Anda harus kejar tayang dan internet Anda mengalami masalah?

Selain itu, menggunakan wi-fi di tempat umum lebih berisiko terhadap penyusup yang memanfaatkan jaringan lemah. Terlebih jika Anda sedang mengakses dokumen privat.

Selanjutnya, jika Anda bekerja dari negara lain, Anda harus menggunakan SIM card yang berbeda sesuai yang tersedia di negara tersebut. Terlebih jika biaya internet di negara tersebut lebih mahal.

3. Tidak Semua Tempat Nyaman untuk Bekerja

Anda mungkin sudah tergiur bekerja sebagai digital nomad. Membayangkan bekerja sambil mendengarkan musik kafe, bersantai di vila, atau menyaksikan pemandangan di tepi pantai memang mengasyikkan.

Namun belum tentu tempat-tempat tersebut nyaman sebagai lokasi kerja. Bisa jadi tempat tersebut ramai dengan pengunjung, sehingga konsentrasi Anda terganggu.

Belum lagi apabila Anda tidak dapat memperoleh meja dan kursi yang layak. Anda bisa jadi malah stres dalam bekerja.

4. Kesulitan Mengatur Produktivitas dan Jam Kerja

Sebagai pekerja digital nomad, Anda harus disiplin membagi jam kerja. Jika Anda masih pemula, mungkin akan kesulitan.

Terlebih lagi jika Anda mengambil banyak proyek sekaligus. Bisa jadi Anda justru kehilangan kesempatan melakukan traveling yang diidamkan karena sibuk mengejar tenggat waktu.

5. Penghasilan Tidak Pasti

Mengingat Anda tidak memiliki pekerjaan tetap, Anda harus realistis. Penghasilan Anda mungkin tidak pasti.

Pada satu waktu mungkin penghasilan Anda melonjak karena kebanjiran order. Di kemudian hari job berkurang sehingga memengaruhi penghasilan Anda.

Untuk itu, penting menjaga koneksi dengan klien. Anda juga harus bisa mengatur keuangan sebaik-baiknya supaya segala kebutuhan bisa tercukupi.


Tips Menjadi Digital Nomad

Setelah mengetahui tantangannya, apakah Anda tetap tertarik menjadi digital nomad? Jika ya, ikuti tips berikut.

1. Tentukan Alasan Ingin Menjadi Pekerja Digital Nomad

Sebelum memilih sistem kerja seperti ini, tanyakan kepada diri sendiri alasannya. Apakah Anda ingin keliling dunia? Atau Anda tidak cocok dengan rutinitas kantoran?

Tidak ada alasan yang salah untuk memilih apapun yang Anda rasa sesuai dengan ritme kerja Anda. Jadi pikirkan dengan matang dan tidak perlu terburu-buru. Dengan begitu Anda bisa menemukan motivasi.

Contohnya, Anda menyukai traveling dan pekerjaan Anda bisa dilakukan secara nomaden. Kenapa tidak? Anda bisa menjalankan keduanya sekaligus.

Intinya adalah pastikan sebab Anda ingin hidup sebagai digital nomaden. Pikirkan juga segala tantangan yang harus Anda hadapi.

2. Kenali Kemampuan Diri

Langkah selanjutnya adalah mengenali diri sendiri dan kemampuannya. Ambil pekerjaan yang memang menjadi passion Anda.

Saat ini banyak lowongan pekerjaan dengan sistem kerja remote work. Misalnya copywriting, content writing, data analyst, penerjemah, web programmer, dan masih banyak lagi.

Jika masih kebingungan, Anda bisa menilik latar belakang pendidikan Anda. Sesuaikan dengan latar belakang pendidikan tersebut, sehingga terkesan kredibel bagi klien.

3. Buat Portofolio

Portofolio merupakan dokumentasi dari karya yang pernah dibuat. Baik karya saat Anda bekerja di tempat yang lama, maupun proyek pribadi.

Hal ini sangat penting bagi seorang pekerja nomad. Selain menjadi tolok ukur Anda dipertimbangkan untuk bekerja, portofolio juga menjadi rujukan terkait masalah gaji.

Siapkanlah portofolio agar Anda terkesan profesional. Jika diperlukan, pakailah situs khusus membuat portofolio untuk menambah nilai Anda di mata klien.

4. Cari Pekerjaan Remote

Digital nomad seringkali disebut juga remote worker. Mereka dapat bekerja dari mana saja. Misalnya dari rumah (work from home) tanpa perlu berangkat ke kantor.

Di era sekarang banyak perusahaan, terlebih startup, yang menawarkan pekerjaan remote. Sebagai saran, Anda bisa mencari pekerjaan dari perusahaan yang fokus ke dunia digital.

5. Uji Coba

Apakah Anda belum yakin bisa melakukan pekerjaan secara nomaden? Jika belum, lakukan uji coba terlebih dahulu.

Misalnya Anda masih bekerja sebagai pegawai kantoran. Anda dapat meminta izin untuk bekerja secara jarak jauh selama beberapa waktu.

Lalu pergi ke tempat yang Anda pilih untuk bekerja. Apabila Anda merasa lebih produktif dan fokus, artinya Anda cocok dengan sistem kerja remote.

Cara lainnya yaitu dengan mencari pekerjaan freelance. Jika Anda merasa bisa mengerjakan proyek tersebut tanpa mengganggu pekerjaan kantor, Anda mampu memanajemen waktu dan tenaga dengan baik.

6. Persiapkan Tabungan

Seperti dijelaskan sebelumnya, salah satu tantangan pekerja digital nomad adalah penghasilan tidak menentu. Maka dari itu, persiapkan tabungan.

Apabila suatu saat Anda mendapat proyek besar dengan bayaran mahal, sisihkan sebagian untuk Anda tabung. Hal ini akan sangat membantu Anda pada momen-momen Anda sulit mendapatkan klien.

7. Buat Daftar Kegiatan yang Harus Dilakukan

Sebagai pekerja digital nomad, Anda harus mempunyai manajemen diri yang baik. Hal ini terkait produktivitas Anda.

Jika perencanaan Anda tepat, Anda dapat melaksanakan tugas sesuai tenggat waktu. Hal ini penting agar Anda tampil kredibel di mata klien.

Salah satu hal bisa membantu Anda adalah membuat daftar kegiatan. Daftar tersebut dapat membantu Anda mengatur antara jam kerja dengan beristirahat. Pastikan Anda mematuhi daftar kegiatan tersebut walaupun tidak diawasi orang lain.

8. Bergabung dengan Komunitas Sesama Pekerja Nomad

Jenuh tidak pernah bisa lepas dari rutinitas pekerjaan, baik sebagai pegawai kantoran maupun pekerja digital nomad. Bergabung dengan komunitas sesama pekerja nomad dapat menjadi solusinya.

Saat ini ada berbagai forum di media sosial di mana Anda bisa bergabung menjadi anggota. Anda bisa berbagi pengalaman sekaligus mendengarkan pengalaman orang lain.

Manfaat lainnya yaitu Anda bisa berbagi support ketika dibutuhkan. Anda bisa berbagi tempat tinggal jika mempunyai tujuan perjalanan yang sama.


Baca juga: Sering Prokrastinasi? Begini 5 Cara untuk Tidak Lagi Menunda Pekerjaan


Hindari Kesalahan Saat Menjadi Digital Nomad

Saat sudah memutuskan menjadi digital nomad, Anda bisa jadi terjebak pada segi kesenangannya saja. Maka dari itu, perhatikan tips berikut agar tidak terjerumus.

1. Terlalu Banyak Membeli Barang Mewah

Membeli barang mewah adalah hak Anda. Toh, Anda sudah bekerja keras untuk itu. Namun ingat, tidak semua barang mewah merupakan kebutuhan dan sesuai dengan anggaran Anda.

2. Tidak Punya Cukup Tabungan

Banyak orang dari luar yang beranggapan kehidupan digital nomad selalu berjalan lancar. Namun kenyataannya tidak selalu begitu.

Maka dari itu, penting memiliki tabungan yang cukup. Hal ini sering diabaikan para pekerja digital nomad.

3. Tidak Cukup Beristirahat

Memang benar Anda harus bekerja lebih keras sebagai pekerja nomad. Tujuannya agar Anda memiliki waktu untuk jalan-jalan dan liburan.

Namun bekerja keras tanpa jeda akan membuat Anda mudah stres dan lelah. Maka dari itu, patuhi jadwal yang Anda buat. Atur waktu agar Anda bisa melepas pekerjaan sejenak dan bersantai, sesuai tujuan digital nomad sebenarnya.


Jadilah Pendana UMKM Indonesia Melalui Modal Rakyat

Sebagai digital nomad, Anda bisa memperoleh pemasukan tambahan dengan melakukan pendanaan terhadap UMKM Indonesia. Hal ini dapat Anda lakukan kapan saja dan di mana saja, sesuai prinsip digital nomad.

Caranya adalah dengan mendaftarkan diri sebagai pendana di P2P lending Modal Rakyat. Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga aset Anda dijamin keamanannya. Imbal hasil yang ditawarkan mencapai 18 persen per tahun.

Selanjutnya, minimal pendanaan yang bisa dilakukan rendah. Anda bisa mendanai mulai dari Rp25.000 saja.

Likuiditas yang ditawarkan juga tinggi. Anda bisa memilih durasi pendanaan, misalnya mulai dari satu bulan saja.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru