25 Feb 2021
Setiap pemilik usaha kecil dan besar tentunya harus memahami fungsi dari invoice financing supaya mereka tahu bagaimana cara mengatasi kondisi yang sedang terjepit, khususnya soal keuangan usaha perusahaan. Seperti yang terlihat bahwa setiap usaha pasti ada biaya operasional wajib dipenuhi setiap hari.
Sehingga ketika keuangan kas tersendat karena konsumen Anda bayarnya telat, otomatis itu bisa mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan. Melihat hal tersebut, sebagai pemilik usaha harus cepat tanggap supaya kas keuangan perusahaan tetap berjalan meski pelanggan melakukan keterlambatan membayar faktur. Salah satu caranya adalah dengan mengajukan pinjaman.
Baca juga: Kupas Tuntas Anjak Piutang: Definisi dan Jenis-Jenisnya
Saat pelaku bisnis melihat ada masalah terhadap keuangan perusahaannya, otomatis mereka tidak mungkin tinggal diam. Mengingat masih ada banyak hal yang harus dipenuhi untuk keberlangsungan usahanya. Karena saat keuangan mulai tersendat, ada banyak efek negatif yang pasti dialami oleh mereka.
Untuk itu ketika seorang pemilik bisnis UMKM terkendala soal keuangannya, solusi terbaiknya adalah invoice financing. Yaitu sebuah cara mengajukan pinjaman memakai faktur pembayaran transaksi yang dilakukan sebelumnya kepada pembeli. Dengan surat pembayaran inilah diharapkan pengajuan pinjaman bisa segera diproses.
Umumnya ada 3 orang yang menjalankan kredit menggunakan surat pembayaran ini, antara lain sebagai peminjam, investor, dan konsumen yang melakukan transaksi namun belum lunas. Dalam praktiknya nanti seorang investor akan melakukan pengecekan kembali terhadap faktur transaksinya kepada konsumen yang bersangkutan.
Bila yang bersangkutan membenarkan hal tersebut, maka barulah setelah itu investor berani memberikan bantuan dana invoice financing. Itu saja tidak mungkin 100% yang dicairkan. Hanya sekian persen saja dari jumlah invoice keseluruhan sebagai jaminan atau menghindari hal-hal buruk yang mungkin terjadi diluar ekspektasinya.
Untuk itu supaya diterima pengajuannya, sebaiknya segera lakukan scanning terhadap fakturnya dulu. Hal tersebut penting bila Anda mengajukannya secara online. Selain itu jangan lupa siapkan beberapa data dokumen pendukung yang dibutuhkan juga terkait dengan perizinan usaha Anda.
Sampai sejauh ini biasanya investor akan melakukan analisa dulu dan verifikasi ulang untuk mengecek apakah orang tersebut pantas mendapatkan pinjaman dilihat dari profil usahanya. Bila sudah disetujui, maka disitulah nanti batasan limit serta bunganya akan disampaikan sambil menunggu persetujuan dari orang yang bersangkutan.
Baca juga: Kenali Kriteria P2P Lending yang Aman di Indonesia
Arus kas yang wajib tidak boleh ada masalah setiap bulan kerap dijadikan sebagai alasan kenapa para pengusaha harus menjaga keuangannya dengan baik. Salah satunya dengan mengenal yang namanya pinjaman modal usaha agar cash flow usahanya berjalan lancar, begitu juga dengan proyek lainnya. Berikut adalah fungsinya!
Pada dasarnya fungsi pengajuan pinjaman memakai faktur ini adalah supaya pengajuan pendanaan lebih praktis. Karena sekarang ini pendanaan tidak lagi harus dilakukan secara offline saja, namun juga bisa diajukan via online. Sehingga hal tersebut memudahkan para peminjam yang membutuhkan dana segar.
Bisa dibayangkan bila mengajukan pinjaman tanpa invoice financing, otomatis akan ada banyak waktu menjadi terbuang untuk screening sampai dengan menunggu persetujuan dari pihak yang bersangkutan. Belum lagi soal jaminannya, biasanya butuh agunan dengan nilai cukup besar supaya diterima.
Sehingga hal tersebut mempersulit kondisi pelaku usaha UMKM karena tidak semua dari mereka memiliki jaminan berupa sertifikat. Itulah sebabnya pendanaan menggunakan faktur lebih cocok untuk seorang pebisnis pemula dan UMKM dimana mereka tidak memiliki agunan untuk dijaminkan.
Lagipula prosesnya juga tidak sampai 3 hari sehingga lebih praktis dan sangat membantu cash flow usaha pelaku bisnis ketika menggunakan invoice financing untuk perkembangan usahanya. Setidaknya dengan menggunakan pendanaan tersebut membuat arus keuangan lebih lancar dan aman.
Jadi semua biaya dimana seharusnya ditutup oleh pembelian konsumen Anda, maka semua transaksi belum lunas tersebut akan dibayar oleh pendanaan tersebut. Dengan begitu keamanan keuangan lebih terjamin karena tidak ada biaya operasional yang tersisa. Semua jadi terbayar dengan lunas.
Baca juga: Perencanaan Keuangan untuk Modal dan Mengembangkan Usaha
Ketika akan membuat faktur, maka ada beberapa poin penting dan harus dipahami oleh pelaku usaha supaya dokumen tersebut bisa digunakan untuk mengajukan pinjaman. Di bawah ini adalah beberapa hal penting serta wajib diperhatikan saat membuat faktur, antara lain:
Informasi tersebut ditulis ke dalam dokumen faktur tersebut harus lengkap dan sesuai dengan transaksi sudah dilakukan. Karena bila ternyata dilihat dari datanya saja tidak lengkap atau belum sesuai, kemungkinan besar hal tersebut membuat pembeli membatalkan pembeliannya.
Umumnya setiap faktur untuk invoice financing selalu diberikan ketika pembeli sudah melakukan persetujuan ketika purchase order. Jadi bila semua barang pesanan berhasil diberikan kepada konsumen dan kemudian mereka telah menandatanganinya, maka faktur tersebut dianggap sudah tidak ada masalah.
Tidak hanya itu saja, setiap transaksinya harus benar-benar diperhatikan dengan baik tipenya. Apakah modelnya dilakukan secara langsung atau bahkan menggunakan sistem pembelian secara berjangka. Karena ada banyak transaksi sering menggunakan dokumen ini. Sehingga patut diperhatikan supaya tidak salah.
Setidaknya setiap faktur dimana telah diterima tersebut harus berisi identitas masing-masing pihak yang bersangkutan. Ini penting sekali tidak hanya ketika digunakan invoice financing saja, namun hal tersebut untuk mengecek kevalidan transaksi yang dilakukan keduanya. Bila perlu nomor pemesanannya juga harus ada beserta nominal tagihannya.
Jadi karena dokumen ini berisi seputar transaksi jasa dan pembelian barang yang pernah dilakukan sebelumnya dan sifatnya belum lunas, maka sebaiknya perhatikan dengan baik cara pembuatannya dan fungsinya. Sehingga Anda bisa menggunakannya sebagai invoice financing untuk membantu laporan keuangan perusahaan.