Finansial

Apa Saja Instrumen yang Cocok untuk Investasi Jangka Pendek?

Pretty Angelia Wuisan-

27 May 2021

Apa Saja Instrumen yang Cocok untuk Investasi Jangka Pendek?

Investasi jangka pendek dikenal sebagai investasi yang dilakukan untuk mereka yang ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat. Investasi ini juga punya potensi keuntungan yang menggiurkan, asalkan dijalankan secara tepat.

Anda yang ingin mencoba investasi jangka pendek, perlu mengetahui instrumen investasi apa saja yang termasuk ke dalamnya. Inilah daftar investasi tersebut.


Baca juga: Menabung vs Investasi, Mana yang Paling Oke?


1. Trading Saham

Investasi saham juga bisa dilakukan untuk jangka waktu pendek. Kita lebih mengenalnya dengan istilah trading saham. Sesuai dengan tujuannya, Anda bisa mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun atau 12 bulan. Keuntungan trading saham bisa Anda dapatkan dari kenaikan aset pada saham yang Anda pilih.

Sekarang cukup banyak platform yang menyediakan jasa trading saham dengan modal yang murah, sehingga tidak hanya pekerja kantoran, para mahasiswa pun bisa mencobanya.

Cara untuk berinvestasi di sini adalah Anda membeli saham di saat harganya turun, dan menjualnya ketika harganya naik. Namun, tentu tidak semudah itu karena harga saham termasuk memiliki fluktuasi yang tinggi.

Untuk sukses dalam trading saham, Anda harus mahir dalam analisis teknikal, menentukan titik support serta resistance yang menjadi penentu Anda kapan membeli dan menjual saham yang tepat. 

Untuk mempelajarinya membutuhkan waktu karena sebenarnya tidak begitu mudah. Namun, selama Anda memiliki niat, Anda bisa mempelajarinya dari buku-buku atau seminar yang sekarang sudah banyak diselenggarakan.

Lalu, risiko trading saham ini juga termasuk tinggi. Cara mengatasi risikonya adalah Anda harus mempelajari seluk beluk trading saham secara lengkap dan jangan ragu untuk cut loss kalau penurunan harga saham cenderung parah.


2. Trading Cryptocurrency

Salah satu jenis investasi yang pas untuk jangka pendek selanjutnya adalah trading cryptocurrency atau mata uang digital. Trading mata uang digital cukup ngetren akhir-akhir ini karena memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat.

Ada banyak mata uang digital yang bisa Anda pilih. Beberapa mata uang digital dengan nilai kapitalisasi yang besar adalah Bitcoin dan Ethereum. Ada lagi yang nilai kapitalisasinya masih di bawah Bitcoin, tapi akhir-akhir ini sering diperdagangkan, yaitu Doge.

Sistem investasi di mata uang digital sama dengan trading saham, Anda membeli ketika harganya sedang jatuh, lalu menjual ketika harganya melambung. Namun, tentu tidak sesederhana itu karena perlu diingat bahwa harga mata uang digital itu lebih naik turun dibandingkan harga saham.

Untuk sukses trading cryptocurrency, Anda wajib menguasai analisis teknikal, yaitu membaca grafik dengan cara yang tepat. Lalu, pilihlah mata uang digital yang Anda kenali sifat-sifatnya karena masing-masing mata uang digital punya ciri khas yang berbeda. Platform khusus trading mata uang digital sudah banyak di Indonesia.

Selain untuk berinvestasi, mata uang digital juga bisa digunakan untuk berbagai macam transaksi tergantung dari perusahaan apa saja yang menyediakan transaksi tersebut.


3. Deposito

Jenis investasi jangka pendek berikutnya adalah deposito. Deposito sangat mudah dilakukan, oleh karena itu cocok dipilih oleh Anda yang baru memulai berinvestasi. Caranya adalah Anda tinggal menyimpan sejumlah dana di sebuah bank dalam kurun waktu tertentu. Biasanya waktunya pendek, paling lama pun hanya tiga tahun.

Anda bisa meraih keuntungan sebesar 6% setiap tahunnya, tapi itu belum dihitung dengan pajak 20% yang dibebankan untuk Anda yang menyetor minimal Rp7,5 juta. Keuntungannya memang tidak terlalu tinggi karena memiliki risiko yang cenderung rendah.

Produk tabungan deposito pun hampir tersedia di seluruh bank di Indonesia. Jadi, Anda tidak perlu kesulitan dalam memilihnya. 

Risiko dari investasi ini adalah nilai uang yang dipengaruhi oleh inflasi. Jika inflasi terjadi cukup parah setelah jatuh tempo, Anda jadi tidak bisa merasakan keuntungannya secara signifikan. 


4. Reksa Dana Pasar Uang

Investasi reksa dana ada berbagai macam. Yang paling minim risiko dan cocok untuk dilakukan untuk jangka pendek adalah reksa dana pasar uang. Reksa dana jenis ini kegiatannya mencakup modal yang Anda sediakan, akan disetorkan pada produk-produk di pasar uang seperti deposito, obligasi, dan Sertifikat Bank Indonesia atau SBI.

Reksa dana pasar uang biasanya hanya dilakukan kurang dari satu tahun. Menariknya, pengelolaan dana akan dibantu oleh Manajer Investasi yang sudah ahli dalam memilih produk reksa dana terbaik. 

Jadi, Anda yang tidak punya waktu banyak untuk melakukan analisis, bisa mengandalkan investasi jangka pendek ini demi meraih keuntungan dalam waktu singkat.


Baca juga: Peran P2P Lending Bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah


5. P2P Lending

Jenis investasi jangka pendek selanjutnya adalah P2P Lending. P2P Lending, memungkinkan Anda menjadi investor untuk para pelaku UMKM yang membutuhkan modal dalam bisnisnya. Anda sangat bisa memulainya dari modal yang minim karena beberapa P2P Lending memiliki kebijakan ini.

Namun, risikonya adalah Anda bisa saja mengalami gagal bayar karena pebisnis yang meminjam dana Anda mengalami kerugian sehingga tidak mampu membayar untuk Anda. Oleh karena itu, Anda perlu mahir dalam memilih UMKM yang sekiranya memilih dasar yang kuat dalam mengembangkan bisnisnya.

Salah satu P2P Lending yang bisa Anda andalkan adalah Modal Rakyat. Modal Rakyat memberikan imbal hasil sebesar 25% setiap tahunnya untuk para investor. Selain itu, Modal Rakyat sudah berizin resmi dari OJK sehingga terpercaya dan aman.  

Gunakan kode promo BLOG25 ketika mendaftar agar Anda mendapatkan bonus saldo Rp25.000. Kunjungi halaman ini untuk mendaftar menjadi investor. 


Artikel Terkait
image image
Artikel Baru