Finansial

Internal Rate of Return (IRR) adalah: Rumus dan Contohnya

Brigitta Winasis-

06 Sep 2021

Internal Rate of Return (IRR) adalah: Rumus dan Contohnya

IRR adalah Internal Rate of Return. Aspek ini penting dihitung dalam investasi untuk melihat performa perusahaan, apakah cocok diinvestasikan, apakah sebaiknya menambah, atau mengurangi portofolio investasi

Mengapa IRR penting? Berikut penjelasannya.


Baca juga: Net Present Value (NPV) adalah: Fungsi dan Cara Hitungnya


Apa itu IRR?

Rate of return (IRR) adalah penghitungan yang dilakukan guna mengestimasi nilai potensial investasi. IRR juga disebut sebagai tingkat return tahunan yang diharapkan dari investasi. Misalnya investasi senilai Rp1.000.000 mempunyai IRR 23%, berarti tingkat pengembaliannya 23%.

Sederhananya yaitu IRR adalah tingkat return dan efisiensi investasi. Semakin IRR tinggi, berarti semakin tinggi pula investasi yang bisa ditanam.

Penanaman aset dengan IRR tertinggi dianggap sebagai yang paling baik. Bagaimana cara menghitungnya? Kurang lebih sama dengan Net Present Value (NPV), kecuali saat NPV ditetapkan nol.


Fungsi IRR

Fungsi utama IRR yaitu untuk mengestimasi apakah aset suatu perusahaan sedang naik atau turun. IRR juga berfungsi bagi pebisnis agar memutuskan proyek investasi yang akan dimodali.

Misalnya IRR dapat membantu Anda memilih, apakah hendak berinvestasi ke mesin pabrik atau pengembangan produk. IRR bersifat sensitif dengan modal atau bunga yang dibebankan kepada pinjaman untuk memodali investasi.

Apabila IRR investasi di bawah biaya modal, dianjurkan untuk tidak melanjutkan investasi tersebut karena akan membuat investor merugi.

Banyak perusahaan yang menetapkan syarat pemodalan dengan tingkat pengembalian minimum. Jika ternyata di masa depan tidak dapat menghasilkan tingkat pengembalian minimum, program yang sudah direncanakan akan buyar.

Berikut fungsi lain dari IRR.

1. Membandingkan antara tingkat laju pengembalian untuk menetapkan bentuk investasi yang diprediksi mampu menghadirkan keuntungan.

2. Memberikan penilaian terhadap laju pengembalian setelah terkena pajak. Dengan begitu, pemodal tahu mana investasi yang memiliki potensi return yang lebih tinggi, walaupun terkena pajak.

3. Sebagai dasar untuk Anda yang ingin menabung atau deposito di bank.


Kelebihan dan Kekurangan IRR

Apa saja kelebihan dan kekurangan IRR? Berikut penjelasannya.

Kelebihan IRR

Berikut adalah kelebihan yang ditawarkan penghitungan IRR.

1. Anda dapat tahu investasi yang dilakukan layak dijalankan atau tidak.

2. Metode ini turut memperhitungkan nilai waktu dari uang dan cash flow masuk dalam hal pengembalian modal.

3. Metode IRR turut memperhitungkan setiap arus.

Kekurangan IRR

Walaupun memiliki sejumlah keunggulan, metode IRR tidak terlepas dari beberapa kekurangan.

1. Keputusan yang dihasilkan setelah penghitungan IRR tidak selalu tepat.

2. Metode ini hanya dapat memberikan hasil maksimal saat instrumen investasi memiliki rasio sebagai capital-nya.

3. IRR membutuhkan nilai cost of capital dalam perhitungannya.


Baca juga: Apa itu Net Realizable Value (NRV) dan Rumusnya


Rumus IRR

Saat menghitung IRR, akan didapat net present value (NPV) ditetapkan nol. Agar dapat mengetahui hasil akhir IRR, Anda harus mencari tahu discount rate yang dapat menimbulkan NPV positif. Maka dari itu dibutuhkan rumus penghitungan sebagai berikut.

IRR = i1 + NPV1NPV1 - NPV2i2 - i1

Dengan keterangan sebagai berikut.

IRR: Internal Rate of Return

i1: Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV+

i2: Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV-

NPV1: Net Present Value positif

NPV2: Net Present Value negatif.

Berikut contoh perhitungan IRR.

Sebuah pabrik menginginkan nilai investasi sebesar Rp120.000.000. Cash flow yang dihasilkan pabrik tersebut Rp20.000.000 selama 6 tahun.

Estimasi pengembalian 13%. Dalam penghitungan diskonto, NPV yang dihasilkan Rp6.649.000 dengan diskonto 12%, serta NPV Rp659.000 dengan diskonto 5%.

Jika dihitung menggunakan rumus IRR, diperoleh selisih diskonto 12-10%, yakni 2%. Dapat dihitung Rp6.649.000 + Rp659.000 = Rp7.308.000. Nilai IRR-nya adalah sebagai berikut.

IRR = 10% + (Rp659.000/Rp7.308.000) x 2% = 10,18%.

Dari perhitungan di atas, dapat diketahui nilai IRR 10,18% yang artinya di bawah ekspektasi pengembalian sebanyak 13%. Kesimpulannya, investasi ini kurang menguntungkan dan tidak disarankan karena kurang dari biaya modal.


Hubungan IRR dengan NPV

IRR dan NPV sama-sama menjadi alternatif penghitungan dalam mengestimasi keuntungan suatu proyek atau investasi. Keduanya juga menjadi teknik capital budgeting, berbeda dengan teknik satunya yaitu payback period.

Perhitungan NPV dan IRR juga memiliki rumus yang sama. Hasil dari perhitungan keduanya juga berupa estimasi, bukan nilai sebenarnya.

Nilai IRR yang besar berarti proyek atau investasi tersebut akan profit jika dilanjutkan. Sebaliknya, jika nilai IRR kecil artinya biaya investasi awal akan berujung pada prospek buruk.

Di beberapa kasus, proyek yang direncanakan turut memperhitungkan IRR. Proyek-proyek tersebut dibedakan dengan karakteristik tertentu.

Saat sejumlah proyek atau investasi mempunyai karakteristik hampir mirip, maka akan diperbandingkan nilai IRR-nya. Proyek dengan nilai IRR lebih tinggi akan lebih diperhitungkan.


IRR Vs Laba atas Investasi (ROI)

Perusahaan juga dapat menghitung laba atas investasi (return of investment atau ROI) dalam memutuskan anggaran modal. Perhitungan ROI dapat menunjukkan investor terakhir perkembangan menyeluruh mulai dari awal sampai akhir investasi.

Namun ROI tidak menghitung tingkat pengembalian tahunan. Sementara itu IRR akan menunjukkan tingkat pertumbuhan tiap tahun.

Nilai IRR dan ROI bisa sama selama satu tahun. Namun tidak akan sama dalam kurun waktu yang lebih lama lagi.

ROI merupakan persentase pertumbuhan atau penurunan investasi dari awal sampai akhir. ROI dapat digunakan untuk menilai efektivitas investasi pada perusahaan atau instrumen investasi. Cara menghitungnya yaitu membagi total pengembalian dengan biaya investasi dan dikalikan 100.


Jadilah Pendana UMKM Indonesia Melalui Modal Rakyat

Penanaman modal juga dapat dilakukan dengan mendanai UMKM Indonesia yang sudah terverifikasi melalui P2P lending seperti Modal Rakyat. Apa saja keuntungannya?

Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga aset Anda dijamin keamanannya. Imbal hasil yang ditawarkan mencapai 18 persen per tahun.

Selanjutnya, minimal pendanaan yang bisa dilakukan rendah. Anda bisa mendanai mulai dari Rp25.000 saja.

Likuiditas yang ditawarkan juga tinggi. Anda bisa memilih durasi pendanaan, misalnya mulai dari satu bulan saja.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru