Finansial

Pengertian Kriteria Investasi, Jenis, dan Analisisnya

Pretty Angelia Wuisan-

14 Mar 2022

Pengertian Kriteria Investasi, Jenis, dan Analisisnya

Bagi Anda yang berniat untuk berinvestasi, perlu mengetahui apa itu kriteria investasi supaya bisa menemukan instrumen investasi terbaik. Kriteria tersebut bisa ditentukan dengan rumus yang sudah ada.

Investor sebaiknya memahami hal-hal yang berhubungan dengan kriteria atau kelayakan investasi ini. Yuk, disimak penjelasannya.


Baca juga: Payback Period adalah: Kelebihan dan Cara Perhitungannya


Apa itu Kriteria Investasi?

Kriteria investasi adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur imbal hasil yang didapatkan atau biaya yang dikeluarkan untuk suatu instrumen investasi.

Biaya investasi adalah uang tambahan yang Anda keluarkan untuk melancarkan proses investasi Anda. Misalnya, biaya transaksi ketika membeli suatu instrumen.

Seperti yang Anda ketahui, investasi adalah aktivitas menguntungkan sekaligus berisiko. Risiko ini adalah bagian yang sulit dihindari. Namun, Anda bisa menghadapinya dengan berbagai strategi. Menentukan kriteria investasi terbaik adalah salah satu strategi yang bisa diterapkan di awal. 


Apa Saja Kriteria yang Digunakan dalam Menilai Keputusan Investasi?

Ada bermacam perhitungan kriteria investasi untuk investor. Ini dia daftarnya.

  • Accounting Rate of Return
  • Payback Period
  • Net Present Value (NPV)
  • Internal Rate of Return (IRR)
  • Benefit/Cost Ratio
  • Profitability Index

1. Accounting Rate of Return

Perhitungan kriteria investasi ini disebut juga dengan ARR. Tujuannya adalah untuk mengetahui rasio rata-rata laba bersih perusahaan yang dihadapkan pada rata-rata investasi.

Untuk perhitungannya, Anda bisa memakai rumus berikut ini:

Accounting Rate of Return = rata-rata laba bersih / rata-rata investasi x 100%

Jika ARR lebih dari 0%, maka dianggap layak untuk dipilih untuk diinvestasikan. Apabila ARR nilainya kurang dari 0%, maka dianggap tidak layak dipilih.

2. Payback Period

Disebut juga dengan periode pulang pokok adalah perhitungan yang digunakan dengan tujuan mengetahui waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi atau mengetahui waktu untuk mencapai titik impas.

Penilaian terbaiknya, apabila waktu yang dibutuhkan semakin pendek, berarti pengembaliannya cepat. Waktu, uang adalah hal yang sangat diperhitungkan di sini.

Rumus ini cocok dimanfaatkan oleh Anda yang punya tujuan investasi dengan pengembalian yang cepat. Anda pun akan terhindar dari proyek tidak layak.

Namun, bukan berarti investasi jangka panjang tidak bagus. Hal ini tergantung dari tujuan waktu Anda dalam berinvestasi.

Rumus yang bisa diandalkan adalah:

Periode Pulang Pokok = Investasi/kas bersih x 1 tahun

3. Net Present Value (NPV)

Merupakan perhitungan kelayakan investasi yang digunakan untuk mengetahui nilai aset sekarang yang disamakan dengan proyeksi nilai aset di masa mendatang.

Hal itu dilakukan karena nilai uang yang bisa berubah di masa nanti. Maka Anda yang berinvestasi akan mengetahui apakah investasi tersebut menguntungkan atau malah merugikan karena tidak bisa mengimbangi perubahan uang di masa depan.

Rumus yang bisa dipakai untuk NPV adalah:

NPV = FV / (1+i)^n

Keterangan:

FV = Future Value

i = faktor diskon

n = lamanya berinvestasi.

Kriteria perhitungannya adalah jika NPV positif adalah lebih dari 0, maka proyek investasi layak untuk dipilih.

Sebaliknya, apabila nilai NPV negatif atau kurang dari NPV 0, maka proyeknya tidak layak dipilih.

4. Internal Rate of Return (IRR)

Perhitungan IRR biasanya digunakan untuk mengetahui keuntungan sebuah investasi per setiap tahunnya dan kemampuan perusahaan atau proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman.

Perhitungan IRR dilaksanakan ketika NPV bernilai 0, jadi perhitungannya selalu melibatkan NPV. 

Rumus dari IRR, yaitu:

IRR = i1 + NPV1NPV1 - NPV2i2 - i1

Keterangan:

i1 = tingkat diskonto yang hasilnya NPV positif

i2 = tingkat diskonto yang hasilnya NPV negatif

NPV1 = NPV positif

NPV2 = NPV negatif

Kriteria penilaiannya adalah apabila IRR lebih tinggi dibandingkan tingkat discount rate, proyeknya layak untuk dilaksanakan. Jika IRR lebih rendah dibandingkan tingkat discount rate, proyeknya sebaiknya ditolak.

5. Benefit/Cost Ratio

Sering juga disebut sebagai B/C Ratio adalah rumus kelayakan yang dipakai untuk mengukur biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan hasil yang diperoleh.

B adalah benefit atau keuntungan, C adalah cost atau biaya. Rumus B/C Ratio melibatkan Present Value yang disingkat menjadi PV. 

Rumus yang bisa dipakai adalah:

B/C Ratio = PV Manfaat/PV biaya

Kriteria penilaiannya adalah jika B/C sama dengan 1, itu artinya biaya dan hasil investasi berada di nilai yang seimbang.

Jika B/C lebih dari 1, artinya investasi tersebut layak untuk dipilih. Apabila B/C kurang dari 1, artinya sebaiknya memilih investasi lain yang menguntungkan.

6. Profitability Index

Kriteria investasi berikutnya bisa kita kenal juga dengan PI. Rumus ini digunakan untuk membandingkan nilai arus kas dengan investasi yang dilakukan.

Rumusnya adalah:

PI = nilai arus kas bersih/nilai investasi

Kriteria penilaiannya adalah jika PI lebih dari 1, investasi dianggap menguntungkan dan layak dipilih. Jika PI kurang dari 1, investasi merugikan dan tidak layak dipilih. 


Contoh Analisis Kelayakan Investasi

Sebagai gambaran, berikut ini adalah contoh analisis yang bisa Anda gunakan untuk memeriksa kelayakan investasi menggunakan dua rumus yang telah disebutkan sebelumnya. Di sini kita akan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

  • Perhitungan analisis Profitability Index
  • Perhitungan analisis Payback Period

1. Perhitungan analisis Profitability Index

Seorang investor melakukan analisis terhadap suatu perusahaan yang punya kas bersih sebanyak Rp90 juta dalam 1 tahun. Sedangkan nilai kas untuk investasinya adalah Rp50 juta. Bagaimana penilaian kelayakan investasi perusahaan tersebut?

PI = PV/I

PI = 90.000.000/50.000.000

PI = 1,8

Nilai dari PI lebih dari 1. Jadi, perusahaan itu layak dipilih untuk diberikan modal karena mempunyai nilai PI yang positif. 

2. Perhitungan analisis Payback Period

Perusahaan CAB berencana berinvestasi di perusahaan lain sebesar Rp400 juta yang perkiraan pengembaliannya 2 tahun. Arus kas yang muncul selama itu adalah Rp200 juta. Maka Payback Period-nya adalah:

Payback Period = (investasi/arus kas) x 1 tahun

Payback Period = 400 juta/200 juta

Payback Period = 2 tahun.

Perusahaan CAB layak dipilih karena perkiraan pengembaliannya sesuai dengan perhitungan Payback Period.


Baca juga: Internal Rate of Return (IRR) adalah: Rumus dan Contohnya


Kesimpulan

Demikian pengertian kriteria untuk investasi, jenis, dan contoh perhitungannya. Ada berbagai rumus yang bisa diandalkan. Rumusnya pun mudah dihitung. Anda tinggal menyesuaikannya dengan investasi yang dipilih. 


Meraih Imbal Hasil Menguntungkan di Pendanaan Melalui Modal Rakyat

Anda yang ingin meraih imbal hasil menguntungkan, bisa memperolehnya melalui program pendanaan Modal Rakyat.

Modal Rakyat memiliki program pendanaan UMKM aman dan sudah berizin legal OJK, jadi bukan investasi bodong.

Anda bisa mendanai pinjaman UMKM dari Rp25.000 dan keuntungannya bisa sampai 18% per tahun.

Manfaatkan promo BLOG25 untuk mendapatkan tambahan saldo Rp25.000 saat top up pertama.


Pertanyaan Umum

Menurut metode kriteria investasi IRR, kapan suatu investasi diterima ditolak?

Apabila IRR lebih tinggi dibandingkan tingkat discount rate, proyeknya layak untuk dilaksanakan. Jika IRR lebih rendah dibandingkan tingkat discount rate, proyeknya sebaiknya ditolak.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru