Bisnis

Sociopreneur: Pengertian, Karakter, dan Tips Menjalankannya

Pretty Angelia Wuisan-

13 Oct 2021

Sociopreneur: Pengertian, Karakter, dan Tips Menjalankannya

Pengertian sociopreneur adalah mereka yang menjalankan bisnis sociopreneurship. Bisnis ini tidak hanya berorientasi pada perolehan laba, tapi juga melakukan bisnis sosial yang mengadakan perubahan besar bagi banyak orang. Bisnis ini memberikan dampak positif tidak hanya pada orang yang menjalankannya, tapi juga untuk orang lain.

Konsep bisnis ini semakin bergairah di zaman sekarang karena diikuti oleh perkembangan teknologi yang cukup pesat. Dengan mengandalkan situs web atau media sosial, bisnis sosial pun mudah dilakukan. Untuk memahaminya di sini akan dijelaskan tokoh sociopreneur, karakter, contoh, dan tips menjalankan bisnis ini.


Baca juga: Perkembangan Crowdfunding Indonesia, Jenis, dan Contohnya


Tokoh Sociopreneur

Para sosok sociopreneur di bawah ini berhasil membuat dampak yang besar pada Indonesia Untuk menjadikan kegiatan sosial sebagai bisnis memang ada tantangannya tersendiri, tapi mereka berhasil untuk membuat kegiatan sosial menjadi bisnis yang menjanjikan dengan tidak melenyapkan arti kegiatan sosial itu sendiri. Yuk, kenalan dengan mereka.

1. Alfatih Timur

Pebisnis sosial satu ini dikenal dengan perusahaan berbasis crowdfunding yang didirikannya, yaitu Kitabisa.com. Kitabisa.com mampu menyediakan kampanye donasi secara transparan. Siapa saja yang membutuhkan bantuan, bisa memanfaatkan platform ini untuk menggalang dana.

2. Dea Valencia

Dea merupakan pebisnis yang mendirikan Batik Kultur. Dea jalankan bisnis miliknya ini dengan cara yang menarik. Ia mempekerjakan para difabel untuk membantunya menghasilkan batik yang cantik. Target pasar usahanya ini tidak hanya domestik, tapi juga luar negeri.

3. Agis Nur Aulia

Pendiri Jawara Banten Farm ini berhasil mendirikan usaha untuk swasembada pangan di daerah Banten. Usahanya meliputi peternakan sapi perah, kambing, dan domba.


Karakter yang Dimiliki oleh Sociopreneur

Untuk menjalankan bisnis sosial, seorang sociopreneur perlu memiliki karakter tertentu. Pasalnya untuk mendapatkan klien dari bisnis ini tidak mudah, Anda perlu menjadi perusahaan terpercaya terlebih dulu. Oleh sebab itu, biasanya pebisnis sosial yang berhasil punya karakter seperti ini.

1. Punya rasa sosial yang tinggi

Bisnis sosial berangkat dari kepedulian kita terhadap orang lain. Hal itu karena bisnis bukan sekadar untuk meraih laba semata, tapi ada manfaat yang bisa diberikan pada yang lainnya. 

Mereka adalah sosok yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan berkontribusi langsung ke komunitas yang membutuhkan bantuan. Mereka adalah sosok yang mampu mengidentifikasi masalah dan mencoba untuk mencari jalan keluarnya.

2. Fokus pada masalah sosial

Walaupun dijalankan atas dasar bisnis, pebisnis sosial tetap fokus ke masalah sosial. Selain keuntungan, mereka juga menginginkan perubahan besar ke hal yang positif. Ini adalah salah satu ciri pebisnis sosial yang berbeda dengan pelaku bisnis yang lainnya.

3. Inovatif

Mereka yang menjalankan bisnis sosial haruslah inovatif, yaitu menjalankan bisnis dengan cara yang berbeda dan tetap menarik untuk diikuti. Produk yang mereka tawarkan bisa membantu orang dan menghasilkan juga.

4. Menerima feedback dengan baik

Anda yang ingin menjalankan bisnis ini pun harus siap dengan segala masukan yang didapat dari internal atau masyarakat luas. Hal itu karena bisnis ini tidak hanya melibatkan bagian internal, tapi mereka yang berada di luar bisnis pun turut andil.


Contoh Sociopreneurship

Indonesia sudah banyak memiliki usaha sosial. Contoh bisnis yang bergerak di bidang sosial ini telah menjalankan bisnisnya dengan baik dan berkembang. Bukan tidak mungkin suatu hari nanti bisnis sosial akan terus bertambah di Indonesia.

Anda yang ingin mendirikan bisnis sosial, bisa mencontoh bisnis sosial Indonesia ini.

1. Kitabisa.com

Platform bisnis sosial ini membantu mereka yang membutuhkan dana. Dana ini didapatkan dari orang-orang yang menyumbang secara sukarela, jadi tidak ada pemaksaan. Kebutuhan dananya bisa apa saja, misalnya untuk pengobatan, untuk pembuatan rumah yang nyaris roboh, membangun tempat ibadah, dan lainnya.

Penggalangan dana di Kitabisa bisa dipercaya karena diverifikasi secara ketat. Platform ini tersedia dalam bentuk situs web dan aplikasi, jadi Anda bisa menggunakannya di ponsel.

2. WeCare.id

Bisnis sosial satu ini bergerak pada bidang kesehatan. Tujuannya adalah untuk menyediakan fasilitas kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. Fasilitas itu dalam bentuk dana bagi pasien yang kesulitan mempunyai dana untuk kesehatan mereka. 

Syarat lainnya adalah pasien bukan peserta BPJS dan asuransi kesehatan manapun. Donatur bisa memilih sendiri pasien yang ingin dibantunya melalui situs web resmi yang dimiliki oleh WeCare.id. 

Proses verifikasi di WeCare.id juga termasuk ketat, sehingga jarang terjadi adanya sumbangan yang berkedok penipuan.

3. Waste4Change

Contoh bisnis sosial di Indonesia ini bertujuan untuk mengelola sampah dengan prosedur yang benar dan menjadikan Indonesia bisa menjadi negara bebas dari sampah. Sampah memang sejak dulu menjadi masalah serius di negeri ini.

Para pekerja di bisnis ini mengelola sampah untuk bisa didaur ulang menjadi bahan yang akan tetap bernilai. Selain itu, mengedukasi masyarakat untuk mengelola sampah yang menyehatkan bagi lingkungan.

4. Du Anyam

Merupakan bisnis sosial yang membantu masyarakat Flores memiliki pekerjaan menganyam daun lontar yang menghasilkan cindera mata, tas, dompet, dan barang unik lainnya. Kegiatan bisnis ini sedikit demi sedikit bisa mengatasi masalah malnutrisi yang menimpa masyarakat di sana. Produknya pun tersebar di seluruh Indonesia, hingga ke Jakarta.


Tips Menjadi Sociopreneur

Untuk Anda yang berencana menjadi pebisnis sosial yang handal, ini tips untuk Anda menjalaninya.

1. Memahami isu yang ingin diangkat untuk bisnis

Bisnis sosial yang bagus diawali dari pemahaman pebisnis sosial dalam memahami isu yang ingin diselesaikannya. Untuk menerapkan hal ini, Anda perlu terjun secara langsung ke masyarakat. Anda bisa memulainya dari wilayah terdekat Anda.

2. Lakukan riset

Anda perlu juga melakukan riset yang akan memantapkan rencana Anda. Dari sini Anda akan tahu apa tujuan Anda, target pasar, dan orang-orang yang bisa diajak bekerja sama untuk mewujudkan bisnis ini.

3. Menjalankan bisnis yang transparan

Dana yang masuk ke perusahaan harus bisa disampaikan ke orang yang membutuhkan. Untuk itu, Anda harus secara transparan melaporkannya. Apabila ada biaya yang akan Anda tarik, Anda juga perlu menyebutkan berapa biaya Anda tarik di setiap transaksi penggalangan dana.

4. Manfaatkan teknologi informasi

Bisnis sosial ini bisa berkembang pesat karena penggunaan teknologi informasi seperti situs web, serta media sosial dalam prosesnya. Anda perlu mengembangkan teknologi itu supaya bisa mencapai target.


Baca juga: Peer-to-Peer Lending vs Crowdfunding untuk Pendanaan


Meraih Pinjaman Modal untuk Memulai Usaha di P2P Lending Modal Rakyat

Pelaku UMKM yang ingin membangun usaha, tapi terkendala modal, dapat mengajukan pinjaman di Modal Rakyat. P2P Lending Modal Rakyat akan mempertemukan Anda dengan pendana yang bersedia meminjamkan dana untuk Anda. Anda dapat mengajukan pinjaman di Rp500 ribu sampai Rp2 miliar.

Tidak perlu mencemaskan besaran bunga karena bunga yang dibebankan pada Anda akan disesuaikan dengan risiko usaha. Proses pengajuan pinjaman termasuk mudah karena bisa dilakukan secara online, oleh karena itu prosesnya cenderung cepat. Modal Rakyat juga sudah memperoleh izin dari OJK, jadi aman dan terpercaya.

Anda bisa memulai pengajuan pinjaman dengan berkunjung ke tautan ini.


Pertanyaan Umum

1. Mengapa harus menjadi sociopreneur?

Sociopreneur adalah jenis bisnis masa kini yang menggabungkan kegiatan sosial dan entrepreneurship. Kegiatan ini tidak hanya berorientasi untuk meraih laba semata, tapi juga untuk menyelesaikan masalah sosial dengan cara berhadapan langsung dengan masalah tersebut. 

2. Apa dampak sociopreneur?

Pebisnis sosial mengajak orang lain untuk lebih peduli terhadap masalah sosial. Tidak hanya bergantung atau menunggu perintah dari pemerintah, pebisnis sosial bergerak lebih dulu untuk membantu adanya perubahan positif. Hal itu karena masalah sosial tidak hanya bisa diselesaikan dengan satu orang, melainkan perlu melibatkan orang lainnya juga. 

Tidak hanya untuk meraih keuntungan pribadi, dampak menjadi sociopreneur adalah menggerakkan orang lain untuk melakukan hal yang sama. 

2. Mengapa sociopreneur perlu ada dan dikembangkan dalam dunia usaha?

Sociopreneur tidak semata-mata hanya mementingkan bisnisnya, tapi juga punya tujuan untuk memberikan dampak sosial. Tidak hanya pelaku bisnis, orang lain juga bisa jadi lebih melek terhadap masalah sosial yang ada di dekatnya dari sociopreneurship ini. Dampaknya memang cukup luas.



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru