Bisnis

Apa Itu Distribusi? Ini Pengertian dan Contohnya

Pretty Angelia Wuisan-

09 Jun 2021

Apa Itu Distribusi? Ini Pengertian dan Contohnya

Dalam kegiatan ekonomi, agar konsumen dapat menerima barang dan jasa dari produsen, ada proses tambahan yang perlu dilalui. Kita mengenalnya sebagai kegiatan distribusi. Kegiatan ini sangat penting di dalam kegiatan sehari-hari kita sehingga akan selalu ada selama aktivitas ekonomi masyarakat berlangsung.

Jadi, apa itu distribusi? Mengapa kegiatan ekonomi tidak bisa lepas dari distribusi? Di sini Anda akan lebih mengenal distribusi mulai dari pengertian, tujuan, dan contoh kegiatan apa saja yang termasuk ke dalam distribusi itu sendiri.


Baca juga: Sudah Bekerja, Tapi Mau Penghasilan Tambahan? Ini Solusinya


Distribusi adalah

Dalam konteks bisnis, distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen pada konsumen yang memanfaatkannya untuk kebutuhan sehari-hari. 

Setelah berhasil memproduksi barang dan jasa, produsen membutuhkan bantuan distributor untuk menyalurkan produk-produknya ke seluruh wilayah yang menjadi target penjualannya.

Sedangkan kebanyakan konsumen tidak mengambil barang dan jasa langsung ke produsen. Konsumen menunggu barang dan jasa itu berada di lokasi yang bisa dijangkaunya, baru bisa menggunakan produk tersebut.

Seperti itulah gambaran besar dari distribusi dalam kegiatan ekonomi. Sedangkan pelaku yang melakukan distribusi disebut sebagai distributor.


Jenis Kegiatan Distribusi

Dalam keseharian kita, kegiatan distribusi itu ada beragam, tergantung dari siapa pelaku ekonomi yang menjalankannya. Berikut ini adalah jenis-jenis dari kegiatannya.


1. Distribusi Langsung

Proses penyaluran barang dan jasa ini biasanya hanya melibatkan produsen dan konsumen. Produsen melakukan pengiriman barang dan jasa sendiri demi menurunkan biaya distribusi. Biasanya dilakukan oleh bisnis yang baru berdiri atau bisnis kecil.

Artinya produsen yang melakukan proses distribusi. Hal ini sangat mungkin dilakukan di zaman yang serba canggih ini. Prosesnya bisa langsung dari produsen ke konsumen.

Biaya pengiriman atau distribusi pun biasanya dibebankan pada konsumen. Oleh karena itu, produsen dapat menekan pengeluaran di jenis distribusi ini.


2. Distribusi Semi Langsung

Jenis pengiriman atau penyaluran barang dan jasa ini biasanya dilakukan oleh perusahaan besar yang memiliki distributornya sendiri. Keberadaan distributor internal membuat proses distribusi jadi lebih mudah dipantau. Keamanannya juga terjamin, apalagi jika yang dikirimkan adalah barang-barang mewah. Mereka biasanya sudah menyusun SOP sendiri.

Namun, untuk memiliki divisi khusus distribusi ini diperlukan SDM dan modal yang besar. Proses distribusi bisa dilakukan setiap hari selama barang dan jasa tersebut mendapatkan banyak pesanan dari para konsumen.


3. Distribusi Tidak Langsung

Dalam praktik pengiriman barang, perusahaan bisa saja tidak memiliki divisi khusus distribusi atau membutuhkan bantuan pihak lain untuk menyalurkan produknya. Oleh karena itu, perusahaan akan bekerja sama dengan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Hal ini juga masih sering dipraktikkan di Indonesia.

Distribusi jenis ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki target pasar yang luas. Mereka memiliki target produk barang dan jasanya tiba di konsumen dalam waktu yang tepat. Oleh karena itu, dibutuhkan perusahaan distribusi yang memiliki jangkauan distribusi luas.

Barang dan jasa yang menggunakan jenis distribusi ini biasanya yang tahan lama karena proses pengirimannya membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan jenis distribusi lainnya.


Tujuan Kegiatan Distribusi

Anda sudah mengenal pengertian apa itu distribusi secara umumnya. Sekarang, Anda perlu mengetahui tujuan dari distribusi ini. Seperti inilah penjelasan lebih lengkapnya.


1. Menjamin kegiatan ekonomi selalu ada

Tidak semua produsen mampu mengirimkan sendiri barang dan jasa produksinya. Di sinilah distributor memiliki peran yang besar agar kegiatan ekonomi terus berlangsung. Produsen akan mengalami kerugian jika barang dan jasa yang sudah tersedia hanya disimpan di dalam gudang, tanpa disalurkan.

Sementara itu, konsumen juga akan mengalami kerugian ketika terjadi kelangkaan barang dan jasa yang dibutuhkannya. Untuk itulah kegiatan ini akan selalu ada menjadi penyambung kegiatan ekonomi yang sudah menjadi bagian dari hidup kita.


2. Menjamin barang dan jasa diterima dengan baik oleh konsumen

Tidak hanya menyampaikan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, distributor juga wajib menjamin barang yang dibawanya itu memiliki kualitas yang sama seperti ketika pertama kali dikeluarkan dari gudang. Untuk itulah pengemasan dan tata letak penyimpanan barang akan diatur dengan benar oleh pihak distributor.

Ada distributor yang memang sudah ahlinya dalam mengirimkan barang tertentu yang membutuhkan penanganan khusus.

 

3. Mempermudah konsumen dalam memenuhi kebutuhannya

Tanpa adanya kegiatan distribusi, konsumen tidak akan mampu memenuhi kebutuhannya karena barang dan jasa tidak bisa dijangkau olehnya. Sudah menjadi tugas distributor untuk memastikan barang dan jasa bisa didapatkan oleh konsumen. Keberadaan kegiatan distribusi tidak hanya dibutuhkan oleh produsen, tapi juga konsumen.


Baca juga: Pengertian Leasing, Jenis-Jenis, Serta Manfaatnya

 

Contoh Kegiatan Distribusi

Untuk lebih memahami seperti apa itu distribusi, di sini akan diuraikan contoh kegiatan distribusi yang bisa Anda temukan sehari-hari.

  • Gas LPG yang Anda butuhkan untuk memasak itu disalurkan dari produsen oleh distributor kepada Anda. Distribusinya dilakukan dengan SOP yang ketat karena membawa barang yang mudah terbakar.
  • Produsen baju muslim mengirimkan sendiri pesanan baju muslim di masa Lebaran kepada pembeli yang memesannya. Walaupun mengandalkan jasa pengiriman barang, tapi distribusi ini tetap disebut sebagai distribusi langsung karena produsen yang menyampaikannya pada konsumen.
  • Penjualan sayuran menyetok sayuran dari para petani, kemudian menjualnya secara langsung pada pelanggan dengan cara berkeliling.

Kegiatan distribusi ini akan berlangsung secara terus-menerus, dan bisa dipastikan kita pun tidak akan pernah bisa melepaskannya.


Lancarkan Kegiatan Bisnis UMKM Anda dengan Pinjaman Modal Melalui Modal Rakyat

Modal menjadi salah satu jalan yang perlu Anda persiapkan untuk membuat bisnis UMKM Anda terus berjalan. Di P2P Lending Modal Rakyat Anda akan mudah dalam melakukan pengajuan pinjaman karena bisa disampaikan melalui online. Anda juga bisa menemukan pihak pendana yang bersedia meminjamkan modal untuk Anda.

Pinjaman yang dapat Anda ajukan dimulai dari Rp500 ribu hingga Rp2 miliar, disesuaikan dengan kebutuhan. Anda akan dibebankan bunga yang disesuaikan dengan risiko usaha. Modal Rakyat sekarang sudah meraih izin dari OJK, jadi terpercaya dan aman. Ajukan pinjaman modal usaha Anda melalui tautan ini.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru