Bisnis

Strategi Bisnis Hewan Kurban, Sukses Hasilkan Omzet Rp5 M

Brigitta Winasis-

13 Jul 2021

Strategi Bisnis Hewan Kurban, Sukses Hasilkan Omzet Rp5 M

Menjelang perayaan Idul Adha, bisnis musiman penjualan hewan kurban marak muncul di mana-mana. Bukan tanpa sebab, bisnis semacam ini menghasilkan omzet jutaan hingga miliaran rupiah.

Pada momen hari raya Idul Adha, pedagang hewan ternak bisa meraup untung besar karena permintaan pasar yang tinggi. Oleh sebab itu, bisnis tersebut memiliki peluang yang bagus. Apa saja strategi yang sesuai untuk bisnis hewan kurban? Berikut penjelasannya.


Baca juga: Penjelasan Mengenai Hukum Qurban Online


Pahami Hewan Kurban

Saat berbisnis, Anda wajib hukumnya memahami produk yang dijual. Dalam hal ini adalah hewan kurban.

Anda harus mengerti seperti apa hewan kurban yang layak dijual. Misalkan dari segi fisik, hewan ternak tersebut harus sehat dan tidak dalam masa melahirkan.

Ciri lainnya yang bisa Anda perhatikan adalah tidak adanya darah, busa berlebih, atau lendir yang keluar dari telinga, mulut, mata, kelamin, atau anus.

Umur minimal hewan yang dikurbankan yakni 1,5 tahun. Hal-hal semacam ini harus diperhatikan untuk mengurangi potensi kerugian dari hewan yang tidak layak dijual.


Pilih Jenis Hewan

Setelah Anda memahami jenis-jenis hewan yang layak dikurbankan, Anda harus menentukan hewan apa yang hendak dijual. Tentunya hal ini berkaitan dengan modal yang akan disiapkan.

Misalkan Anda hendak berjualan sapi dengan kisaran harga awal Rp18 juta, apakah Anda memiliki modal yang cukup? Tentu sangat berbeda dengan kambing yang dihargai sekitar Rp2,5 juta.

Ada pula jenis-jenis hewan tertentu yang lebih laris di pasaran. Sapi Bali, misalnya, lebih digemari daripada sapi Jawa. Pasalnya sapi Bali memiliki daging yang bagus dengan lemak tipis dan tulang yang kecil.

Namun secara perawatan, sapi Bali umumnya lebih rewel. Penambahan berat hidup per harinya pun lebih kecil daripada sapi Jawa.

Sapi Jawa dapat dihargai di kisaran Rp23-25 juta. Sapi Bali dihargai sekitar Rp19-20 juta, sapi limosin Rp45 juta, dan kambing Rp2,5-3,5 juta.

Seorang peternak yang menyetok 330 ekor sapi dan 150 ekor kambing mengaku dapat memperoleh omzet Rp5 miliar jika dagangannya ludes.

Sementara itu, ternak domba sebagai hewan kurban jarang ditemui. Pasalnya domba dapat membawa virus bagi sapi, terutama sapi Bali. Hal ini tentu akan merugikan peternak.


Siapkan Modal

Anda lalu harus menyiapkan modal awal. Modal ini digunakan untuk membeli bibit hewan ternak, membuat kandang, pakan, serta perawatannya.

Perhitungkan sebaik-baiknya agar Anda tidak perlu menghabiskan banyak modal di awal. Anda dapat membeli bibit jauh-jauh hari agar harganya bisa lebih murah.

Pakan dan kandang yang layak juga diperlukan agar saat hewan dapat hidup sehat sampai waktunya disembelih. Sebaiknya Anda langsung membeli bibit di peternak hewan agar keuntungan lebih maksimal.

Gambaran modal yang perlu dikeluarkan untuk membeli bibit hewan kurban adalah sebagai berikut. Bibit sapi Jawa limosin adalah Rp15 juta, lalu sapi Bali dan Kupang Rp9-10 juta. Kemudian bibit per ekor kambing Rp1-1,5 juta.

Biaya perawatan Rp400 ribu per bulan untuk sapi dan Rp75 ribu per bulan untuk kambing. Dibutuhkan waktu empat sampai lima bulan untuk penggemukan ternak.


Baca juga: Tradisi Idul Adha Unik di Berbagai Belahan Negara di Dunia


Berjualan Langsung

Setelah mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan, Anda dapat memulai bisnis. Anda bisa mulai dengan memasarkannya. Tentu strategi pemasaran yang baik akan berujung ke penjualan yang memuaskan.

Pertama, Anda bisa berjualan secara langsung. Caranya adalah dengan menawarkan langsung kepada keluarga, kerabat, teman, atau tetangga terdekat.

Jangan malu-malu menawarkan hewan ternak yang Anda jual. Semua orang dapat berpotensi menjadi pembeli. Apalagi dengan melihat penjual adalah kenalan atau keluarga mereka sendiri, calon pembeli menjadi tertarik.

Anda juga dapat mempromosikan melalui masjid-masjid di sekitar rumah Anda maupun di tempat lainnya yang mendukung penjualan. Dengan demikian, strategi pemasaran Anda akan langsung menyasar target konsumen yang tepat.

Sikap yang paling penting yaitu berjualan dengan baik dan sopan. Dengan demikian, bisnis dapat berjalan lancar dan keuntungan lebih maksimal.


Berjualan Online

Promosi lewat sosial media baik dilakukan di era digital seperti sekarang. Hampir semua orang memiliki sosmed saat ini.

Setelah melakukan penjualan offline, Anda dapat mulai memasarkannya secara online. Apalagi biaya pemasaran lewat sosmed lebih kecil daripada pemasaran offline.

Cara yang disarankan adalah Anda bergabung dengan situs marketplace. Misalnya Ternaknesia yang sudah bekerja sama dengan lebih dari 150 peternak di 130 kota di Indonesia. Ternaknesia memiliki fitur khusus untuk memasarkan hewan kurban, yakni Smart Qurban.

Fitur ini menawarkan berbagai jenis hewan kurban. Misalnya domba betina seharga Rp1,65 juta dan domba jantan Rp1,9 juta.

Marketplace lain yang menawarkan pembelian hewan kurban yaitu Tokopedia. Marketplace ini bekerja sama dengan sembilan lembaga pengelolaan kurban, seperti Baznas, Inisiatif Zakat Indonesia, Rumah Zakat, Qurban Nusantara, Dompet Dhuafa, dan lain-lain.

Semua mitra pengelola kurban tersebut telah berizin resmi dari Kementerian Agama. Pemeliharaan hewan kurbannya pun sudah diperhatikan dengan baik.


Baca juga: Wirausaha adalah Bisnis yang Mudah Dimulai, Ini Langkahnya


Syarat Hewan Kurban

Sebagai tambahan informasi, syariat Islam menetapkan aturan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban. Aturan tersebut meliputi umur, tempat, waktu, dan jenis hewan kurban yang akan disembelih. Hal ini sesuai ketentuan dari para ulama fikih. Berikut penjelasannya.

Hewan Ternak

Hewan yang dikurbankan merupakan hewan ternak. Misalnya unta, sapi, kambing, dan domba. Hal ini sesuai firman Allah. Dengan demikian, kurban ayam dan bebek tidak sah hukumnya karena tidak masuk kategori Bahimatul An'am.

Syarat Usia

Umur hewan kurban juga ditetapkan sebagai berikut.

a. Unta setidaknya berusia 5 tahun dan akan masuk usia ke-6 tahun.

b. Sapi setidaknya berusia 2 tahun dan akan masuk usia ke-3 tahun.

c. Kambing berjenis domba setidaknya berusia setahun. Atau setidaknya berumur 6 bulan jika kesulitan mendapat domba berusia setahun. Bagi kambing biasa, berusia setahun dan akan masuk tahun ke-2.

Jika tidak memenuhi kriteria umur tersebut, hewan yang dikurbankan tidak sah. Jika terlalu lama melewati batas usia yang ditetapkan, dagingnya akan kurang begitu empuk untuk dimakan.


Mulai Bisnis Anda dengan Dana Tambahan dari Modal Rakyat

Anda tertarik berbisnis hewan kurban? Anda tentu membutuhkan modal awal untuk memulainya. Anda bisa memperoleh dana tambahan untuk memulai bisnis melalui P2P lending Modal Rakyat.

Layanan P2P lending ini sudah berizin OJK, sehingga dijamin keamanannya. Bunga yang ditawarkan relatif kompetitif dibandingkan alternatif pinjaman lain. Pinjaman Anda dapat disetujui dengan cepat, yakni dalam lima hari kerja, jika sudah memenuhi syarat. Proses pengajuannya pun secara online dan dapat dilakukan hanya dengan 15 menit.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru