Bisnis

Finansial

Ekonomi Mikro: Pengertian, Teori, dan Kebijakannya

Pretty Angelia Wuisan-

07 Jun 2021

Ekonomi Mikro: Pengertian, Teori, dan Kebijakannya

Ekonomi mikro merupakan salah satu istilah ekonomi yang berkaitan sangat erat dengan keseharian kita. Dulu mungkin Anda pernah mempelajari tentang teorinya di sekolah. Kehidupan kita memang tidak bisa lepas darinya karena hal itu menjadi salah satu cara kita untuk memenuhi kebutuhan.

Untuk itu Anda perlu tahu lebih dekat dengan perekonomian mikro. Di sini akan dijelaskan mengenai pengertian, ruang lingkup, teori, contoh dan kebijakan apa saja yang termasuk di dalam ekonomi ini.


Baca juga: Apa Itu HPP? Pengertian, Cara Menghitung, dan Komponennya


Pengertian ekonomi mikro

Ekonomi mikro merupakan salah satu dari ilmu ekonomi yang mempelajari mengenai proses ekonomi itu sendiri, perilaku para pelaku ekonomi, dan menganalisis cara menentukan harga pasar serta kuantitas produk yang terdiri dari barang dan jasa.

Perekonomian mikro juga dapat memengaruhi keputusan dalam kegiatan permintaan dan penawaran.

Ketika Anda ingin membeli suatu produk, Anda mendapatkan harga produk itu begitu mahal karena stoknya menipis. Anda akan berpikir untuk membeli produknya atau tidak. Namun, apabila Anda sangat membutuhkannya, Anda pasti akan membelinya tanpa melihat dari harganya. Proses seperti inilah yang dipelajari dalam ekonomi mikro.


Ruang lingkup ekonomi mikro

Ruang lingkup analisis ekonomi ini berkaitan dengan hal-hal yang biasa kita temukan di keseharian. Inilah ruang lingkupnya.

1. Interaksi pasar barang dan jasa

Pasar penyedia barang dan jasa menjadi tempat di mana pembeli dan penjual berinteraksi untuk melakukan kegiatan transaksi permintaan dan penawaran sampai terjadinya kesepakatan bersama.

2. Interaksi pasar faktor produksi

Kegiatan faktor produksi ini dapat dilakukan oleh pembeli dan penjual. Pembeli menjadi salah faktor produksi ketika masuk ke lingkup produsen, contohnya tenaga kerja yang ingin mendapatkan penghasilan bekerja di sebuah perusahaan. Perusahaan tentu akan mampu berjalan dengan kehadiran tenaga kerja tersebut. 

Sementara itu, penjual menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh pembeli. Penjual harus memastikan stok barang atau jasanya cukup untuk pembeli atau melakukan promosi agar produk barang atau jasanya dapat menarik lebih banyak pembeli.

3. Perilaku pembeli dan penjual

Ruang lingkup yang dipelajari di sini adalah alasan-alasan mengapa pembeli dan penjual melakukan kegiatan ekonomi. Pembeli alasannya karena untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan penjual ingin mendapatkan laba atau profit yang sudah ditargetkan sejak di awal. 


Teori ekonomi mikro  

Dalam ekonomi mikro, terdapat teori-teori digunakan untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan ekonomi jenis ini. Begini penjelasan lebih lengkapnya.

1. Teori produksi

Teori ini diterapkan untuk menentukan atau mempelajari kegiatan produksi yang bertujuan untuk meraih keuntungan sesuai dengan targetnya.

Teori ini memiliki komponen berupa, faktor produksi yang harus dimaksimalkan demi meraih keuntungan yang diinginkan, tingkat produksi yang paling tepat yang dapat diandalkan oleh produsen, lalu berapa biaya produksi barang dan jasa yang harus ditentukan demi mencapai target keuntungan perusahaan.

2. Teori distribusi

Teori ini berkaitan dengan menganalisis proses ekonomi seperti, bunga yang harus dibayarkan pada investor atau penyalur modal, upah untuk faktor produksi tenaga kerja, lalu menghitung keuntungan yang mampu diraih oleh pihak produsen.

3. Teori harga

Perekonomian tidak bisa lepas dari harga karena pengaruhnya begitu besar. Yang dianalisis dengan teori ini adalah harga permintaan dan penawaran memiliki hubungan seperti apa, bagaimana harga bisa ditentukan, faktor apa saja yang memengaruhi kegiatan permintaan dan penawaran, konsep elastisitas, dan mempelajari juga apa saja bentuk pasar. 

4. Teori konsumsi

Teori ini digunakan sebagai landasan untuk lebih memahami perilaku konsumen. Biasanya bisa diukur yang hasilnya nanti berupa kurva permintaan. Hal-hal yang akan dicari tahu di sini adalah fungsi barang dan jasa untuk konsumen, seberapa puas konsumen terhadap produk yang dipilihnya, dan perilaku konsumen secara lebih mendetail.


Baca juga: Pengertian Rumus ROI Beserta Fungsinya Bagi Pebisnis


Tujuan Ekonomi Mikro

Tujuan dari perekonomian mikro intinya adalah dua. Yang pertama, untuk menganalisis kinerja pasar yang pada akhirnya membentuk harga dari barang dan jasa yang tersedia di pasar tersebut. Lalu, faktor-faktor apa saja yang membuat harga barang dan jasa ini naik.

Yang kedua, untuk menganalisis hasil dari pasar. Apakah pasar mampu memenuhi kebutuhan pembeli atau malah pasar gagal membuat kinerja yang efisien yang pada akhirnya menghasilkan kerugian yang tidak diinginkan.


Contoh Ekonomi Mikro

Untuk lebih jelasnya lagi, di bawah ini adalah contoh yang bisa Anda lihat dari perekonomian mikro.

1. Permintaan

Permintaan sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi di suatu negara. Ketika harga barang dan jasa di pasar mengalami kenaikan, maka permintaan akan cenderung turun. Hal itu karena konsumen juga berpikir lagi membeli produk barang dan jasa yang harganya naik dari yang biasanya.

Lalu, harga barang dan jasa turun, maka permintaan akan naik karena konsumen memanfaatkan momen pembelian di saat harga barang dan jasa tersebut dapat mereka jangkau.

2. Penawaran

Penawaran merupakan kegiatan untuk menyediakan barang atau jasa. Kegiatan ini dipengaruhi oleh harga bahan baku, biaya operasional, dan secanggih apa teknologi yang digunakan dalam produksinya. Pelaku yang melakukan kegiatan ini disebut sebagai produsen.

3. Harga

Contoh perekonomian mikro yang lain adalah harga. Harga memengaruhi jalannya perekonomian. Dengan mengetahui harga, kita jadi tahu nilai suatu barang tersebut rendah atau tinggi. Dengan mengetahui harga, produsen juga dapat mengetahui apakah dia mendapatkan keuntungan atau malah kerugian. 

Intinya penentuan harga ini tidak hanya berpengaruh pada satu, tapi ke semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi.

4. Biaya produksi

Biaya produksi atau modal juga menjadi salah satu contoh dari perekonomian mikro. Biaya ini yang membuat sebuah perusahaan bisa memproduksi barang dan jasa yang ditawarkannya pada konsumen. Untuk itu perusahaan akan mengusahakan biaya ini selalu tersedia.

Produsen akan selalu berusaha agar biaya produksi ini tidak lebih tinggi dari hasil dari penjualan yang mereka raih. Apabila biaya produksi lebih tinggi dari hasil penjualan, tentunya hal itu membuat perusahaan mengalami kerugian. Untuk itu dibutuhkan strategi khusus untuk membuat biaya produksi berada di bawah hasil penjualan.

5. Perilaku konsumen dan produsen

Konsumen dan produsen punya ciri khasnya tersendiri ketika masuk ke dalam kegiatan ekonomi. Produsen akan memikirkan bagaimana cara agar produksi yang dilakukannya sampai ke tangan konsumen dan mencukupi kebutuhan mereka.

Sementara itu konsumen tidak pernah asal membeli. Konsumen akan melakukan pertimbangan dan perbandingan untuk memilih barang atau jasa yang terbaik untuknya.

6. Pasar

Pasar menjadi tempat transaksi jual-beli dan tempat konsumen dan produsen dapat berinteraksi. Dahulu pasar dikenal sebagai tempat yang memiliki bentuk fisik, jadi produsen dan konsumen bertatap muka langsung.

Namun berkat kemajuan teknologi, hal itu pun berubah. Pasar tetap dikatakan pasar, walaupun produsen dan konsumen tidak bertatap muka langsung.

Selama terjadi transaksi, menggunakan media online pun bisa disebut sebagai pasar. Pasar semakin beragam saja bentuknya. Hal ini pun lebih memudahkan produsen dan konsumen saling bertransaksi.


Contoh Kebijakan Ekonomi Mikro

Perekonomian mikro digunakan sebagai landasan oleh perusahaan dalam mengeluarkan kebijakan yang dapat menguntungkan bagi jalannya bisnis perusahaan. Jadi, ilmu ekonomi ini sampai sekarang juga dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan di dunia. Seperti ini contoh kebijakan ekonomi yang biasanya digunakan oleh perusahaan.

1. Kebijakan Harga Tinggi

Kebijakan ini bisa dikeluarkan oleh perusahaan ketika terjadi hal-hal tertentu. Misalnya, saat penawaran sedikit, sementara permintaan dari konsumen begitu tinggi. Penawaran sedikit artinya jumlah stok barang dan jasa yang tersedia tidak mampu memenuhi permintaan konsumen yang lebih tinggi. 

Momen ini akan dimanfaatkan oleh produsen yang menaikkan harga barang dan jasa miliknya. Namun, hal ini tidak akan terlalu baik bagi konsumen karena kebutuhannya jadi tidak terpenuhi karena hanya kalangan tertentu yang bisa membelinya. Selain itu, kelangkaan juga akan membuat konsumen sulit mendapatkan barang dan jasanya.

Oleh karena itu, kebijakan harga tinggi ini akan berlangsung untuk sementara waktu. Jika terlalu lama terjadi akan mengacaukan stabilitas perekonomian.

2. Kebijakan Harga Rendah

Kebijakan ini diterapkan oleh perusahaan ketika penawaran lebih tinggi dibandingkan permintaan. Artinya jumlah stok barang yang tersedia lebih banyak dibandingkan pembelian yang dilakukan konsumen. Supaya stok barang tidak menumpuk di gudang, perusahaan akan menerapkan kebijakan harga rendah untuk menarik konsumen.

Persaingan harga rendah bisa saja terjadi antar perusahaan. Namun, perusahaan harus memperhatikan penentuan harganya agar tidak terlalu rendah karena di sini perusahaan tetap ingin mendapatkan keuntungan. Namun, keputusan pembelian tetap ada pada konsumen yang memilih sesuai dengan keinginannya.


Modal Rakyat adalah Rekan yang Bisa Diandalkan oleh Pelaku UMKM

P2P Lending Modal Rakyat menyediakan jasa kepada pelaku UMKM yang membutuhkan dana dalam menjalankan bisnisnya. Di Modal Rakyat, Anda akan mudah bertemu dengan pihak pemilik modal yang bersedia menyalurkan dana untuk Anda. Anda bisa mengajukan pinjaman modal dari Rp500 ribu hingga Rp2 miliar.

Tidak perlu khawatir soal bunga karena akan dibebankan sesuai dengan risiko usaha Anda. Anda pun mudah mengajukan pinjaman karena dapat dilakukan melalui online. Apalagi sekarang Modal Rakyat sudah mendapatkan izin dari OJK, jadi aman dan terpercaya.

Ayo, segera ajukan pinjaman dana Anda melalui tautan berikut ini.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru