03 Nov 2021
Hedging adalah istilah yang mungkin belum Anda pahami sepenuhnya. Hedging banyak berhubungan dengan strategi investasi atau cara yang perusahaan andalkan agar tidak mengalami kerugian.
Anda yang investor atau mempunyai usaha, perlu paham lebih jauh tentang hedging adalah, alasan hedging penting, tujuannya, cara kerja, jenis, contoh, dan peraturannya yang berlaku di Indonesia.
Baca juga: Langkah-Langkah Melakukan Diversifikasi Portofolio Investasi
Hedging adalah strategi dalam investasi yang dilakukan oleh para trader untuk mengurangi risiko kerugian ketika melakukan transaksi.
Hedging digunakan untuk berbagai macam transaksi berisiko yang Anda lakukan atau dikenal dengan sebutan strategi lindung nilai.
Strategi hedging dapat digunakan untuk perusahaan saat melakukan transaksi dengan perusahaan yang berlokasi di luar negeri, yang artinya transaksi menggunakan mata uang asing.
Nilai mata uang asing bisa saja mengalami penurunan harga atau naik, alias fluktuatif. Untuk itu, hedging adalah kegiatan yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko kerugian karena nilai mata uang yang selalu berubah tanpa bisa diprediksi.
Hedging adalah strategi penting dilakukan karena memberikan keuntungan di bawah ini.
Tujuan utama strategi hedging adalah mencegah kebangkrutan untuk perusahaan atau investor yang kerugiannya sulit dibendung. Terutama ketika sedang terjadinya krisis besar-besaran yang sulit untuk dihindari.
Namun, dengan adanya hedging kerugian itu bisa dihentikan, sehingga tidak terjadi kerugian yang lebih parah hingga terjadinya kebangkrutan.
Hedging adalah cara yang bisa diandalkan perusahaan untuk mengatur atau menstabilkan keuangan ketika terjadinya gejolak dalam perekonomian. Cara ini membuat kerugian yang dihadapi bisa ditoleransi.
Tidak mengherankan apabila hedging biasanya digunakan oleh perusahaan yang sering bertransaksi dengan valas karena itu menjadi salah satu cara ampuh untuk melindungi dana pengeluaran mereka. Apalagi pergerakan harga valuta asing yang sukar diprediksi
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan hedging adalah untuk membatasi kerugian di dalam kegiatan bisnis dan finansial apapun. Bahkan untuk keputusan ekonomi makro yang cakupannya satu negara pun hedging bisa juga dilakukan.
Bisa digunakan dalam berusaha, bisa juga digunakan untuk mengurangi risiko ketika Anda berinvestasi. Perubahan nilai instrumen atau valas yang sering terjadi, yang membuat hedging dibutuhkan.
Cara hedging ini dilakukan oleh berbagai macam perusahaan dan trader. Ini penjelasannya.
1. Perusahaan eksportir atau importir
Perusahaan yang mengirim atau memasok barang dari luar negeri, mau tidak mau menggunakan valuta asing untuk transaksinya.
Namun, untuk melindungi perusahaan dari nilai transaksi valas yang sering berubah-ubah, akhirnya perusahaan ini sering membeli kontrak Forward atau Futures untuk mata uang satu dengan valas yang lainnya. Contohnya adalah Rupiah ke Dolar Amerika Serikat.
2. Perusahaan manufaktur
Hedging juga dimanfaatkan usaha manufaktur untuk yang biasanya memasok bahan dari luar negeri. Hal itu karena harga komoditas yang sering berubah, mengikuti perubahan nilai valas.
Sama seperti perusahaan sebelumnya, perusahaan ini akan membeli kontrak Forward atau bisa juga dengan Futures, contohnya adalah Futures untuk emas.
3. Trader saham
Trader atau investor menggunakan hedging untuk melindungi dana miliknya. Caranya adalah dengan membeli dan menjual saham perusahaan di waktu yang sama.
4. Trader forex
Trader forex pun biasanya melakukan hedging dengan cara membeli dan menjual lebih dari satu pasang mata uang secara bersamaan. Misalnya, YEN/WON dan IDR/USD.
Cara lainnya adalah apabila trader terlanjur membeli satu pasang mata uang yang ternyata membuatnya merugi, trader bisa mengatasinya dengan menjual kembali mata uang itu walaupun penjualannya belum ditutup.
Hedging mempunyai jenis yang dibedakan sesuai dengan prosesnya. Ini penjelasannya.
Atau dikenal juga dengan Forward contract, merupakan kontrak yang biasanya tersedia untuk kedua belah pihak yang mengadakan transaksi jual-beli.
Isinya terdiri dari kesepakatan tanggal pembelian dan harga yang berlaku. Harga ini akan diikuti tanpa harus mengkhawatirkan perubahan yang ada pada kurs mata uang karena sudah disepakati sebelumnya.
Kontrak jenis ini biasanya digunakan pada bursa berjangka antara kedua belah pihak yang bertransaksi.
Tujuan penyusunan kontrak ini adalah sebagai surat kesepakatan untuk pembelian instrumen investasi yang dilakukan di waktu nanti dengan harga yang telah disepakati di masa kini.
Strategi hedging ini bisa disesuaikan dengan melihat kepentingan masing-masing pihak yang bertransaksi.
Di sini Anda bisa menggunakan berbagai macam strategi hedging untuk melindungi modal yang masih berjalan pada suatu efek yang Anda pilih di pasar uang. Salah satunya adalah covered call yang diadakan untuk ekuitas.
Hedging juga sebenarnya strategi yang ada juga di Indonesia. Hedging bahkan digunakan untuk mengatasi krisis besar yang pernah membuat Indonesia nyaris kolaps. Ini adalah contoh kejadian digunakannya hedging untuk masalah perekonomian.
Ketika terjadinya krisis ekonomi besar-besaran di Indonesia tahun 1998, banyak perusahaan yang bangkrut dan membuat bank mengalami kredit macet yang tidak terhindarkan.
Hal itu karena depresiasi nilai tukar yang cukup besar pada Rupiah. Pemerintah juga sampai kesulitan membayar utangnya yang harus segera dibayarkan.
Pemerintah pada kala itu akhirnya menggunakan hedging untuk bisa mengembalikan nilai tukar Rupiah kembali stabil.
Bank Indonesia merupakan bank sentral yang juga menggunakan hedging dalam mengeluarkan kebijakan keuangannya.
Kebijakan tersebut berhubungan dengan transaksi Rupiah yang dihadapkan pada mata uang asing, sehingga ditambahkan strategi swap hedging. Kebijakan ini melonggarkan kebijakan yang telah ada sebelumnya.
Hedging adalah strategi yang tidak baru di Indonesia. Pemerintah menekankan strategi ini untuk bisnis strategi yang ada di naungan BUMN lewat kebijakan Prosedur Operasi Standar atau dikenal juga dengan POS.
Kebijakan tersebut mengatur transaksi valas yang bisa dilakukan oleh BUMN. Untuk menjaga nilai Rupiah, perusahaan dalam negeri juga harus menerapkan hedging. Hal ini berdasarkan ketentuan surat yang dikeluarkan oleh Menteri BUMN dengan detail Nomor S-687/MBU/10/204 yang isinya mengenai SOP Lindung Nilai.
Bank Indonesia juga menghimbau pada perusahaan yang sering bertransaksi dengan valuta asing atau yang punya utang di luar negeri untuk menerapkan hedging dalam jumlah 25% dari total utang luar negerinya.
Baca juga: Siap Tidak Siap, ini Tantangan Finansial di Era ‘Normal Baru’
Itulah penjelasan mengenai hedging yang biasanya dimanfaatkan untuk menghadapi risiko yang ada pada bisnis dan investasi. Hedging menjadi cara yang tepat untuk melindungi dana agar tidak mengalami pengurangan signifikan saat terjadinya krisis
Untuk Anda yang ingin meraih imbal hasil menarik yang per tahunnya mencapai 18%, Anda bisa mendanai UMKM melalui Modal Rakyat.
Dengan hanya Rp25.000, Anda sudah bisa mendaftarkan diri sebagai pendana. Anda pun bisa membantu UMKM Indonesia untuk lebih maju di masa nanti.
Jangan lupa pakai kode BLOG25 ketika akan menambah saldo, supaya Anda meraih bonus sebesar Rp25.000.