08 Nov 2021
Investasi P2P lending saat ini menjadi pilihan bagi siapa saja yang ingin meraih imbal hasil menjanjikan. Kegiatan mendanai di P2P lending sering dipilih karena semakin tersedianya platform terpercaya untuk produk pinjaman dan pendanaan.
Fintech peer-to-peer (P2P) lending menawarkan imbal hasil menjanjikan untuk Anda yang menjadi pendana selama Anda melakukannya dengan strategi yang benar. Di sini akan dibahas tentang keuntungan, risiko, dan tips meminimalisir kerugian di investasi P2P lending.
Baca juga: Ciri Investasi Bodong dan Modusnya yang Harus Diwaspadai
Investasi P2P lending menawarkan beberapa keuntungan untuk Anda yang memilihnya sebagai instrumen. Ini dia penjelasannya.
P2P lending dikenal sebagai platform meminjang uang berbasis teknologi yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja.
Namun, ternyata penyelenggara fintech itu juga menawarkan program pendanaan untuk UMKM yang membutuhkannya atau bisa dikenal juga dengan investasi P2P lending.
Baik program pinjaman modal dan pendanaan sama-sama menguntungkan bagi pelakunya. Hal itu karena cara kerja P2P lending yang praktis serta mudah. Layanan pinjaman maupun pendanaan, keduanya dilakukan secara online.
Jangkauannya luas, tidak hanya bisa dilakukan oleh masyarakat perkotaan, tapi juga mereka yang bertempat tinggal di pelosok.
Proses pendaftarannya juga tidak memakan waktu lama. Anda hanya menunggu 1 hari saja, sampai pendaftaran diverifikasi oleh perusahaan fintech P2P lending.
Untuk mengembangkan dana investasi P2P lending, Anda juga bisa memulainya dari modal yang kecil. Inilah yang membuat P2P lending bisa dipilih siapa saja, tidak hanya untuk suatu kalangan khusus.
Anda yang ingin mendanai di P2P lending, tidak harus menunggu sampai menjadi kaya dulu. Anda bahkan dapat memulai pendanaan dari sekarang. Tinggal memilih P2P lending terbaik untuk memperlancar proses pendanaan yang menjanjikan.
Kegiatan pinjam-meminjam yang Anda danai, bisa menghasilkan keuntungan yang besar jika dibandingkan deposito yang keuntungannya di 4% hingga 5%.
Di investasi P2P lending, Anda bisa meraih imbal hingga rata-rata 18%. Menguntungkan, bukan? Hal itu karena Anda mendanai sebuah usaha yang bisa berkembang dan meraih laba seiring waktu. Pengembalian pinjaman kepada pendana pun bisa menghasilkan bunga hingga sebesar itu.
Persentase 18% merupakan hitungan pada umumnya untuk bunga P2P lending. Apabila ada yang menjanjikan Anda bisa meraih untung lebih dari 20%, bahkan hingga 100%, Anda sebaiknya meninggalkan fintech yang menawarkan keuntungan tidak meyakinkan itu karena terindikasi penipuan.
Karena mudah dilakukan dan bisa diawali dengan modal yang minim, investasi P2P lending ini cocok dipilih oleh pendana pemula.
Anda yang masih bingung ingin berinvestasi, tapi belum tahu mana investasi yang cocok bisa memulainya dari platform layanan pinjam-meminjam uang ini.
Anda tinggal mendaftar sebagai pendana di platform P2P lending terpercaya. Setelah pendaftaran disetujui, Anda tinggal mempelajari beberapa pengajuan pinjaman yang muncul di akun Anda.
Anda pelajari dulu usaha yang dimiliki oleh si peminjam, mulai dari laporan keuangan, hingga risiko bisnisnya. Pilih usaha yang sekiranya punya prospek yang baik untuk ke depannya.
Untuk Anda yang ingin meraih keuntungan yang diambil dalam waktu cepat, investasi P2P lending merupakan pilihan yang tepat.
Rata-rata tenor yang ditawarkan itu pendek dari 1 tahun sampai waktu 3 tahun. Anda pun bisa menggunakan uang hasil pendanaan untuk tujuan Anda. Yang memilih tenor pun Anda sendiri, jadi disesuaikan dengan target.
Anda pasti sudah mendengar banyaknya berita mengenai investasi bodong yang meresahkan. Sudah banyak berita seperti itu, tetap saja kasusnya masih ada.
Salah satunya alasan mengapa investasi bodong tetap ada karena pengetahuan masyarakat yang kurang untuk literasi investasi ini. Masih banyak yang belum memahami bahwa investasi yang baik itu yang jelas, terdaftar dan berizin dari lembaga berwenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Untuk itu, Anda perlu memilih platform P2P lending yang legal. Tidak sulit kok menemukan platform legal karena jumlahnya di Indonesia cukup banyak. Anda tinggal memilih yang cocok.
Untuk melindungi dana yang Anda setor dari berbagai macam risiko, P2P lending biasanya menyediakan opsi asuransi bagi para pendana.
Opsi ini memang tidak wajib, tapi akan lebih baik diikuti saja untuk membuat Anda lebih tenang dalam mendanai UMKM.
Biasanya P2P lending sudah bekerja sama dengan pihak asuransinya, jadi perusahaan asuransi yang dipilih pun terpercaya. Anda tidak perlu lagi mencari asuransi proteksi dana ini seorang diri.
Keuntungan lain dari mendanai di P2P lending adalah Anda jadi sekalian membantu UMKM berkembang.
UMKM Indonesia rata-rata kesulitan mencari modal karena selalu terbentur dengan syarat yang sulit, tapi sejak kehadiran P2P lending, sekarang UMKM jadi punya pilihan yang bagus.
Anda perlu tahu bahwa keberadaan UMKM berpengaruh besar terhadap jalannya perekonomian Indonesia. Indonesia bisa lepas dari krisis tahun 1998 berkat kemunculan berbagai UMKM yang terjadi di seluruh negeri.
UMKM menyerap sebagian besar tenaga kerja yang membutuhkan pemasukan untuk kebutuhan hariannya. Peran UMKM tidak dapat diremehkan, walaupun cakupannya kecil. Kontribusi Anda tentu akan membuat UMKM Indonesia semakin naik.
Selain keuntungan, pendanaan di P2P lending juga memiliki risiko yang patut diwaspadai. Risiko di bawah ini adalah yang biasanya terjadi.
UMKM merupakan kegiatan yang juga memiliki risiko. Bisa saja di tengah jalan bisnis UMKM terkena masalah keuangan, sehingga mengalami keterlambatan dalam membayar dana yang sudah berikan sebelumnya.
Kredit macet terjadi ketika peminjam belum melakukan pembayaran 91-180 hari sejak tanggal jatuh tempo.
Apabila hal ini terjadi untuk sementara dan peminjam pada akhirnya membayar, Anda tentu bisa tenang. Namun, apabila terjadi sebaliknya, Anda mungkin akan khawatir modal Anda tidak bisa balik.
Ada lagi risiko P2P lending ketika UMKM mengalami gagal bayar. Kriteria gagal bayar adalah peminjam belum mengembalikan dana yang menjadi kewajibannya lebih dari 180 sejak jatuh tempo.
Untuk mengatasi hal ini, Anda perlu memanfaatkan asuransi yang ditawarkan oleh pihak P2P lending. Anda bisa mendiskusikannya dulu untuk mengetahui apakah modal yang Anda pinjamkan itu bisa kembali 100% atau tidak.
Risiko memang selalu mengintai di investasi mana pun, tapi meminimalisasinya bisa Anda usahakan. Ini tips yang dapat dipraktikkan untuk meminimalisasi risiko di pendanaan P2P lending.
P2P lending resmi yang dimaksud adalah terdaftar dan berizin dari lembaga independen OJK.
Kenapa harus resmi? Karena platform resmi biasanya operasionalnya sudah sesuai dengan ketentuan dan penilaian dari pemerintah. Pastinya, P2P lending resmi juga jauh dari penipuan.
Dengan memilih yang legal, Anda tidak akan menemukan dana dibawa lari oleh orang tidak bertanggung jawab.
Diversifikasi memang menjadi cara ampuh untuk menanggulangi kerugian. Bahkan digunakan untuk investasi mana pun. Anda juga bisa mengandalkannya di P2P lending.
Caranya adalah dengan menyebar dana Anda ke beberapa UMKM yang menurut Anda menarik.
Atau bisa juga dengan menyalurkan dana tidak hanya ke P2P lending, tapi juga ke instrumen lain seperti emas atau reksa dana.
Dengan begitu, ketika satu sumber dana mengalami kerugian, investasi lain yang berhasil meraih untuk akan menyelamatkan Anda.
TKB ini maksudnya adalah tingkat pengembalian dalam P2P lending. Nilainya didapat dari persentase para peminjam bisa mengembalikan dana terhitung 90 hari dari jatuh tempo.
P2P lending yang punya nilai TKB di atas 90 layak Anda pilih karena berarti para peminjam menaati perjanjian dengan membayar kewajibannya secara tepat waktu.
Itu berarti P2P lending tersebut memilih UMKM yang bisa dipercaya dalam pengembalian dana kepada pendana yang sudah meminjamkan modal pada mereka.
Angka kredit macet ini biasanya tidak dipublikasikan secara gamblang, jadi Anda bisa meminta informasinya langsung pada penyelenggara fintech yang Anda pilih.
Semakin sedikit persentase kredit macetnya, itu berarti P2P lending yang Anda andalkan cukup ketat dalam memilih peminjam yang terpercaya.
Verifikasi peminjam tidak hanya berdasarkan bisnis yang dimiliki, tapi juga kredit score yang dimiliki peminjam juga harus bernilai bagus atau tidak punya utang yang belum dibayarkan.
Sebelum mendanai, pihak P2P lending akan menawarkan Anda layanan asuransi. Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan pada pendanaan yang Anda lakukan.
Asuransi ini memang tidak wajib dan Anda juga pasti akan diminta membayar premi per bulannya sampai waktu jatuh tempo sesuai tenor yang Anda pilih.
Namun, ada baiknya asuransi ini diadakan untuk kemudahan Anda sendiri. Diskusikan saja dulu pada pihak P2P lending supaya Anda tahu detail benefit yang Anda raih dari pengadaan asuransi ini. Yang penting adalah disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Biasanya pengadaan asuransi ini untuk Anda yang menyalurkan modal cukup besar.
Baca juga: 6 Investasi Online, Cara Kerja, Keuntungan, dan Risikonya
Demikian keuntungan, risiko, dan tips untuk melakukan investasi P2P lending yang sukses. Setiap investasi pasti ada untung dan ruginya. Tinggal Anda yang menjalankan strategi yang benar supaya investasi itu membuat Anda cuan sesuai target.
Keuntungan yang dapat Anda raih pun bisa mencapai 18%. Menggiurkan, bukan? Tidak hanya itu, dengan menggunakan kode BLOG25 saat top up, Anda bisa meraih dana gratis sebesar Rp25.000. Tuk, lakukan pendanaan sekarang.