Bisnis

Pengertian Pendapatan Operasional dan Cara Menghitungnya

Pretty Angelia Wuisan-

02 Jul 2021

Pengertian Pendapatan Operasional dan Cara Menghitungnya

Dalam berbisnis, Anda akan menemukan berbagai macam istilah yang harus Anda pahami agar bisa menjalankan bisnis secara lancar. Salah satu dari istilah itu adalah pendapatan operasional. Istilah ini berkaitan dengan apakah perusahaan Anda berhasil melakukan kegiatan operasi secara efektif sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang diinginkan.

Untuk meraih keuntungan, Anda memang perlu melakukan berbagai macam hal, termasuk mengatur operasional sebaik mungkin. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui tentang pendapatan operasional lebih jauh. Di sini akan dibahas tentang pendapatan operasi perusahaan dan cara menghitungnya.

 

Baca juga: 10 Alasan untuk Membuka Usaha yang Menguntungkan

 

Apa itu Pendapatan Operasional?

Pendapatan operasional adalah laba yang diraih dari pendapatan kotor perusahaan yang dikurangi dengan biaya operasional langsung dan biaya operasional tidak langsung.

Oleh sebab itu, pendapatan yang dikenal juga sebagai operating income ini menunjukkan bahwa operasional perusahaan sudah dilakukan secara efektif sehingga bisa meningkatkan laba milik perusahaan.

Operating income hanya mencakup kegiatan operasional, tidak bisa dicampur dengan pendapatan non operasional atau biaya di luar operasional lainnya. Termasuk di dalamnya utilitas yang digunakan oleh kantor.

Jadi, komponen yang termasuk ke dalam operating income ini adalah seluruh biaya operasi seperti upah yang diberikan pada tenaga kerja, sewa bangunan, biaya promosi, penyediaan alat-alat, utilitas yang mengalami depresiasi dan harga pokok penjualan.

Kegiatan operasional adalah kegiatan utama perusahaan. Jadi, perusahaan perlu memperhatikan perhitungan operasional dengan sebaik-baiknya.

 

Fungsi Pendapatan Operasional

Setiap bisnis besar maupun bisnis kecil wajib menghitung pendapatan operasional karena akan berpengaruh terhadap keberlangsungan usahanya.  

Semakin tinggi nilai operating income, maka usaha Anda sedang berjalan dengan baik. Ketika nilai operating income menurun, maka ada sesuatu yang perlu Anda lakukan terhadap usaha Anda.

Di bawah ini adalah fungsi lain yang perlu Anda ketahui dari menghitung operating income.

1. Untuk mengukur keefektifan operasional

Kegiatan operasional usaha Anda juga perlu dinilai agar Anda tahu apakah kegiatan itu efektif atau Anda ternyata malah tanpa sengaja sudah menghambur-hamburkan modal karena pengadaan alat yang tidak perlu.

Anda tentu akan senang apabila tingkat keefektifan operasional bisnis Anda termasuk bagus. Anda juga tidak perlu khawatir apabila tingkat keefektifan operasionalnya tidak bagus karena Anda akan tahu di bagian mana Anda harus memotong biayanya.

Perhitungan ini akan membuat Anda lebih jeli dalam mengawasi semua kegiatan di bisnis Anda.

2. Penilaian terhadap kinerja bisnis

Nilai operating income yang bagus juga menunjukkan bahwa Anda bisa mengatur kegiatan operasional dengan semestinya. Anda pun jadi lebih memahami bagaimana cara mengatur operasional bisnis secara tepat, tanpa harus mengeluarkan modal yang tidak perlu.

Hal ini pun bisa menjadi bahan evaluasi untuk Anda. Oleh karena itu, perhitungan operating income perlu selalu ada di setiap kuartal penyusunan laporan keuangan. Dari sini, Anda bisa melakukan perbandingan operating income dari bulan-bulan yang telah lalu dan mengambil kesimpulan yang tepat.

Perhitungan ini pun bisa dijadikan sebagai acuan berada di posisi manakah perusahaan Anda saat ini jika dibandingkan dengan perusahaan saingan Anda.

3. Mendatangkan investor

Calon investor juga menyukai perusahaan yang operating income-nya termasuk tinggi karena dianggap potensial untuk meraih keuntungan yang tinggi juga. Apalagi operating income ini tidak dibebani oleh pajak dan beban lainnya. Jadi, murni menunjukkan bahwa perusahaan ahli dalam mengendalikan operasionalnya dengan baik.  

4. Menunjukkan bisnis Anda sehat atau tidak

Kegiatan operasional adalah kegiatan penting dalam bisnis. Perusahaan Anda pasti akan bermasalah apabila kegiatan operasional yang menjadi masalahnya.

Intinya, perusahaan Anda bisa dikatakan sehat apabila masih menghasilkan operating income, walaupun pendapatan total perusahaan saat itu sedang mengalami penurunan. Bisa dikatakan kegiatan operasional Anda berjalan baik, walaupun secara umum kondisi ekonomi sedang mengalami penurunan karena berbagai macam faktor.

 

Baca juga: Leverage adalah: Jenis, Cara Kerja, dan Risikonya

 

Komponen Pembentuk Pendapatan Operasional

Sebelum mengetahui rumus menghitung pendapatan operasional, Anda perlu tahu dulu tentang komponen-komponen yang membentuk perhitungan ini. Inilah berbagai macam komponen yang perlu tersedia dulu agar bisa menghitung operating income dengan benar.

1. Laba Kotor

Laba kotor didapatkan dari pendapatan total yang dikurangi dengan harga pokok penjualan. Pendapatan ini belum dikurangi dengan pajak dan lainnya. Anda bisa juga menyebutnya dengan pendapatan kotor.

2. Biaya Operasional

Komponen ini juga cukup penting di pendapatan operasional. Biaya operasional bisa Anda dapatkan dari berbagai kegiatan pengadaan operasi perusahaan seperti biaya sewa, upah tenaga kerja, utilitas, umum dan administrasi, dan yang lainnya.

3. Harga Pokok Penjualan

Merupakan biaya-biaya yang digunakan untuk memproduksi produk yang dijual oleh perusahaan seperti biaya bahan material, biaya overhead, biaya tenaga kerja langsung, dan yang lainnya.

 

Cara Menghitung Pendapatan Operasional

Sekarang, Anda perlu mengetahui bagaimana cara menghitung operating income. Rumusnya didapatkan dari mengambil pendapatan kotor perusahaan atau laba kotor yang dikurangi oleh biaya operasional ditambah dengan harga pokok penjualan.

Pendapatan Operasional/Operating Income = Laba Kotor – (Biaya Operasional + Harga Pokok Penjualan)

Perusahaan Anda di tahun ini menghasilkan laba kotor Rp100.000.000. Di masa itu, harga pokok penjualan perusahaan Anda adalah Rp40.000.000 dan total biaya operasional perusahaan Anda adalah Rp40.000.000.

Maka, inilah operating income-nya

Operating Income = Laba Kotor – (Biaya Operasional + Harga Pokok Penjualan)

Operating Income = 100.000.000 - (40.000.000 + 40.000.000)

Operating Income = 100.000.000 - 80.000.000

Operating Income = 20.000.000

Jadi, pendapatan untuk operasional bisnis Anda adalah Rp20.000.000

 

UMKM Bisa Meningkatkan Kegiatan Operasional Bersama Modal Rakyat

Anda pelaku UMKM bisa meningkatkan kegiatan operasional dengan mengajukan pinjaman modal di P2P Lending Modal Rakyat. Modal Rakyat akan mempertemukan Anda dengan investor yang bersedia menyalurkan dana untuk Anda. Anda dapat mengajukan pinjaman dari Rp500 ribu hingga Rp2 miliar.

Jangan khawatir soal bunga karena bunga yang dibebankan pada Anda akan disesuaikan dengan risiko usaha Anda. Proses pengajuan pinjaman termasuk mudah karena bisa melalui online, oleh karena itu prosesnya cenderung cepat. Modal Rakyat juga sudah memperoleh izin dari OJK, jadi aman dan terpercaya.

Anda bisa memulai pengajuan pinjaman dengan berkunjung ke tautan ini.

 



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru