Finansial

Gaya Hidup

Pengertian dan Cara Menghitung Rumus Pendapatan Perkapita

Pretty Angelia Wuisan-

14 Jun 2021

Pengertian dan Cara Menghitung Rumus Pendapatan Perkapita

Salah satu cara untuk mengetahui apakah suatu negara masyarakatnya sejahtera atau tidak, dapat dilihat dari pendapatan perkapita. Cara mengetahuinya adalah dengan menggunakan rumus pendapatan perkapita. Rumus ini sudah digunakan sejak lama, dan masih berlaku sampai sekarang.

Mengapa suatu negara perlu menghitung pendapatan perkapita miliknya sendiri? Lalu, bagaimana cara menghitung rumus pendapatan perkapita? Anda akan mengetahuinya lebih banyak dengan membaca artikel ini.


Baca juga: Kenali 5 Ciri Fintech Lending Terpercaya


Rumus pendapatan perkapita adalah

Rumus pendapatan perkapita diperoleh dari pendapatan penduduk secara nasional yang dibagi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan di suatu negara. 

Logikanya jika sebuah negara memiliki jumlah penduduk yang banyak, harusnya pendapatan nasionalnya pun bisa ikut banyak. Namun, hal ini tidak selalu begitu karena tergantung pada apakah penduduk negara bersangkutan memiliki penghasilan yang mencukupi kebutuhannya atau tidak.

Beberapa negara di dunia pendapatan perkapitanya kecil karena banyak penduduknya yang terjebak di bawah garis kemiskinan. Hidup mereka ditopang oleh pemerintah yang terkadang juga tidak bisa berbuat banyak saking sulitnya karena nilai pasar di negaranya yang juga rendah.

Ada juga negara yang jumlah penduduknya tidak seberapa, tapi berhasil memiliki nilai pendapatan perkapita tinggi karena sebagian besar penduduknya memiliki pekerjaan yang layak dan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.

Pendapatan perkapita bisa disebut juga dengan pendapatan rata-rata penduduk. Istilah tersebut bisa dihubungkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang merupakan nilai pasar dari kegiatan transaksi barang dan jasa di suatu negara yang dihitung pada waktu tertentu.


Tujuan menghitung pendapatan perkapita

Sejak dulu, rumus pendapatan perkapita digunakan untuk tujuan-tujuan berikut ini.

1. Menilai tingkat kemakmuran masyarakat pada suatu negara

Rumus pendapatan perkapita digunakan untuk mengetahui apakah masyarakat di suatu negara hidup secara layak atau tidak. Apakah mereka termasuk masyarakat yang tingkat produktivitasnya tinggi atau tidak.

2. Sebagai tolok ukur perekonomian negara

Negara juga perlu menilai tingkat perekonomiannya sendiri. Hal ini berkaitan dengan apakah kebijakan yang dikeluarkannya untuk masyarakat tepat atau tidak. 

Rumus tersebut juga digunakan sebagai gambaran sebaiknya inovasi apa yang harus ditingkatkan agar tingkat perekonomian di dalam negeri naik. Setiap negara pasti berharap nilai pendapatan perkapita naik dari waktu ke waktu karena berarti semakin banyak penduduk yang hidup dengan layak atau di atas standar rata-rata.

3. Sebagai tolok ukur untuk mengeluarkan kebijakan dalam bidang perekonomian

Pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan setelah penilaian terhadap pendapatan perkapita dilakukan. Di sini pemerintah akan tahu apakah perekonomian Indonesia sedang mengalami pertumbuhan atau malah turun. Dengan begitu pemerintah akan mengeluarkan kebijakan yang tepat.

Contohnya adalah kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dilakukan untuk mengurangi dampak dari krisis yang disebabkan pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi beban penduduk Indonesia.

4. Sebagai tolok ukur untuk pembangunan

Pembangunan di berbagai daerah dilakukan bukan asal-asalan, tapi melihat kebutuhan masyarakat. Masyarakat yang tinggal di wilayah yang punya pendapatan perkapita tinggi biasanya fasilitas pembangunannya pun akan dilakukan terus-menerus mengingat mobilitas masyarakatnya juga tinggi.

Contohnya di Jakarta, fasilitas transportasi lengkap karena hal itu dibutuhkan untuk memudahkan masyarakatnya bergerak untuk menunjang produktivitasnya.


Cara menghitung pendapatan perkapita

Perhitungan pendapatan perkapita memiliki dua metode yang bisa diterapkan, yaitu metodenya adalah berikut ini.

1. Pendapatan Perkapita Nominal (PPK Nominal)

Perhitungan  ini didasari oleh harga yang sedang berlaku di periode tertentu. Istilahnya sendiri dikenal juga dengan sebutan pendapatan perkapita nominal. Pendapatan ini bisa didapat setelah mengetahui jumlah Produk Nasional Bruto (PNB).

Rumus Pendapatan Perkapita adalah sebagai berikut:


Pendapatan Perkapita = Produk Nasional Bruto (PNB) / Total Jumlah Penduduk


2. Pendapatan Perkapita Riil atau PDB Riil

Perhitungan berdasarkan harga tetap yang berlaku di periode tertentu. Hasilnya nanti disebut sebagai Produk Domestik Bruto (PDB) riil. Perhitungan PDB ini berbeda dengan PNB. PNB akan ikut menghitung pendapatan dari produksi yang dilakukan di luar negeri. Sedangkan PDB, hanya berlaku secara nasional.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

PDB Riil = Produk Nasional Bruto (PNB) Konstan / Total Jumlah Penduduk


Baca juga: Sukuk Wakalah: Rukun dan Penerapannya Lebih Jauh


Contoh menghitung pendapatan perkapita

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah contoh untuk menghitung pendapatan perkapita pada masing-masing metode yang sudah disebutkan sebelumnya.

Contoh kasus 1 dengan perhitungan PPK Nominal

Suatu negara pada tahun 2019 memiliki nilai Produk Nasional Bruto 1.200.000 miliar dan memiliki jumlah penduduk 24.000.000 jiwa. Maka, perhitungannya PPK Nominal-nya adalah:

Pendapatan Perkapita Nominal = Produk Nasional Bruto (PNB) / Total Jumlah Penduduk

Pendapatan Perkapita Nominal = 1.200.000 miliar/ 24.000.000 jiwa

Pendapatan Perkapita Nominal = 5.000.000

Contoh kasus 2 dengan perhitungan PDB Riil

Suatu negara pada tahun 2010 Produk Nasional Bruto-nya 800.000 miliar dan Produk Nasional Bruto-nya pada 2019 adalah 1.200.000 miliar dengan jumlah penduduk total 24.000.000 jiwa. Maka, perhitungan PDB Riil-nya adalah sebagai berikut:

PDB Riil = Produk Nasional Bruto (PNB) Konstan / Total Jumlah Penduduk

PDB Riil = 800.000 miliar / 24.000.0000

PDB Riil = 33.333.333,34

Walaupun ada rumus pendapatan perkapita yang cukup jelas, tapi rumus itu dinilai tidak terlalu tepat untuk mengetahui kemakmuran suatu negara. Alasannya karena setiap negara ekonominya tidak merata, pasti ada wilayah yang menjadi unggulan, dan wilayah yang tertinggal yang penduduknya tidak mendapatkan fasilitas yang sama dengan unggulan itu.

Oleh karena itu, masing-masing negara perlu menghitung juga jumlah penduduk miskin di negara mereka. Mereka pun tetap harus berusaha mengurangi tingkat kemiskinan tersebut.


Bersama Modal Rakyat Membantu UMKM Mengembangkan Bisnisnya

Anda ingin berinvestasi aman dan menguntungkan? Coba saja berinvestasi melalui P2P Lending Modal Rakyat. Di sini Anda akan berinvestasi dengan menyalurkan modal untuk para pelaku UMKM yang membutuhkan dana. Anda bisa mulai menyetorkan dana dari Rp100.000 saja. 

Potensi imbal hasil yang dapat Anda peroleh adalah 25% per tahun. Berinvestasi di Modal Rakyat termasuk aman karena Modal Rakyat sudah memperoleh izin dari OJK. Yuk, segera mulai menyalurkan dana Anda melalui halaman berikut ini. Gunakan kode promo BLOG25 untuk mendapatkan saldo gratis Rp25.000.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru