27 Aug 2021
Residual income adalah salah satu cara yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai kinerja bisnisnya. Sebagai pebisnis, Anda perlu lebih tahu mengenai residual income yang memiliki rumusnya tersendiri. Perhitungannya akan membantu Anda mengetahui kinerja keuangan perusahaan apakah di posisi positif atau negatif.
Oleh sebab itu, residual income adalah perhitungan yang harus Anda perhatikan di laporan keuangan. Supaya Anda memahaminya, di sini akan dijelaskan mengenai residual income mulai dari mengertian, manfaat, cara menghitung, kelebihan dan kekurangan, serta cara perusahaan bisa meraihnya.
Baca juga: Unearned Revenue adalah Pendapatan Perusahaan, ini Contohnya
Residual income adalah laba dari usaha yang diperoleh dari dana yang berkembang di atas harta yang dimiliki perusahaan atau didapatkan dari pusat investasi yang sebanding. Kita juga bisa menyebutnya dengan laba residu.
Penilaian residual income ada dua. Apabila hasilnya positif, itu berarti laba yang diraih berada lebih tinggi dibandingkan target perusahaan. Apabila hasilnya negatif, itu berarti laba yang diraih berada di bawah target perusahaan dan perusahaan perlu mengembangkan cara untuk memperbaiki keadaan ini ke depannya.
Bisa disimpulkan bahwa residual income adalah perhitungan yang didapatkan dari laba usaha bersih yang dihadapkan pada aset dan investasi.
Residual income dapat diraih oleh perusahaan berkali-kali selayaknya passive income. Ini yang tentu disukai perusahaan karena bisa meraih keuntungan dari jalan lain di luar active income yang didapat dari bisnis murni mereka.
Namun, tentu perusahaan harus bisa menggunakan asetnya secara tepat untuk investasi agar keuntungannya sesuai rencana. Perusahaan berusaha untuk tidak merugi di sini. Investasinya pun akan dipraktikkan secara hati-hati oleh manajer yang bertanggung jawab.
Anda bisa mendapatkan manfaat ketika menggunakan residual income sebagai penilaian kinerja perusahaan. Ini penjelasannya.
Cara menghitung residual income tidaklah rumit. Ini rumus yang dapat Anda terapkan padanya.
Residual income = laba bersih – (tingkat pengembalian minimal x aset)
Untuk lebih jelasnya, ini contoh dari kasus perhitungan residual income.
PT ABC memiliki aset sebesar Rp100 juta dan laba bersihnya Rp25 juta. Kemudian tingkat pengembalian minimalnya adalah 20%.
Jadi perhitungannya:
Residual income = laba bersih – (tingkat pengembalian minimal x aset)
RI = 25 juta - (20% x 100 juta)
RI = 25 juta – 20 juta
RI = Rp5 juta
Kesimpulannya, PT ABC berhasil meraih target untuk pendapatan bersih karena hasilnya positif atau di atas nol. Artinya, kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari investasi aset adalah bagus.
Apabila hasilnya negatif atau di bawah nol, perusahaan berarti harus waspada terhadap aset yang tidak menghasilkan keuntungan. Evaluasi perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja di waktu berikutnya.
Supaya lebih memahami residual income, Anda perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jenis laba ini. Ini penjelasannya.
Ada cara yang bisa Anda lakukan untuk meraih residual income. Tadi sudah disebutkan bahwa residual income ini bentuknya seperti passive income yang berasal dari aset perusahaan. Di sini perusahaan perlu mengembangkan asetnya.
Bisa saja perusahaan menyewakan gedung kantor yang dimilikinya pada perusahaan lain. Perusahaan akan meraih pemasukan sesuai dengan waktu sewa itu. Tanpa perusahaan melakukan transaksi jual-beli yang sering, perusahaan akan meraih keuntungan dari pembayaran sewa yang masuk per bulan apabila pembayarannya dilakukan per bulan.
Perusahaan juga dapat mengalihkan sebagian hartanya untuk berinvestasi di instrumen tertentu yang perusahaan perkirakan menguntungkan. Misalnya, berinvestasi di saham tertentu dan nantinya akan meraih dividen minimal setahun sekali.
Atau Anda juga bisa menjadi pendana di P2P Lending yang saat ini menjadi salah satu instrumen yang menguntungkan. Di P2P Lending, Anda akan meraih keuntungan yang menggiurkan. Anda dapat memulainya di Modal Rakyat.
Baca juga: Harga Perolehan adalah Biaya Aktiva Tetap, ini Penjelasannya
Anda juga bisa meraih keuntungan dengan cara bantu pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) meraih modal.
Dengan modal mulai Rp25.000 saja Anda sudah bisa memberikan akses pinjaman modal bisnis untuk UMKM di Indonesia melalui Modal Rakyat. Selain itu, Anda bisa mendapatkan imbal hasil hingga 18% per tahun.
Gunakan kode promo BLOG25 dan mendapatkan saldo gratis Rp25.000 untuk mulai mendanai. Hubungi customer service kami melalui email di cs@modalrakyat.id untuk mengetahui syaratnya lebih lanjut. Follow Instagram Modal Rakyat di @modalrakyatid untuk mendapatkan update terbaru dari kami.