Bisnis

Finansial

Unearned Revenue adalah Pendapatan Perusahaan, ini Contohnya

Pretty Angelia Wuisan-

23 Aug 2021

Unearned Revenue adalah Pendapatan Perusahaan, ini Contohnya

Unearned revenue adalah jenis catatan keuangan dalam bisnis, yang hadir sesuai dengan kebijakan perusahaan. Ada keuntungan yang diperoleh perusahaan saat mengandalkan jenis perolehan dana ini. Apalagi pendapatan ini bisa membuat perusahaan menjalankan bisnisnya dengan lancar karena arus kas yang mengalir sesuai rencana.

Ada prosedur yang perlu Anda persiapkan dan pertimbangkan ketika ingin menjalankan unearned revenue di bisnis Anda. Untuk memahami proses ini, di sini akan dijelaskan tentang unearned revenue adalah, contoh, dan cara mencatatnya di laporan keuangan.

 

Baca juga: Mengenal Peran Penting Manajemen Keuangan dalam Bisnis

 

Unearned Revenue adalah

Unearned revenue adalah dana yang diperoleh perusahaan dari konsumen sebelum konsumen menerima jasa atau barang yang disampaikan perusahaan padanya. Pembayaran di muka yang dilakukan konsumen bisa sebagian atau secara keseluruhan. Kita dapat menyebutnya juga dengan pendapatan yang ditangguhkan.

Unearned revenue adalah istilah yang dapat kita jabarkan sebagai pendapatan diterima di muka. Ini adalah jenis pendapatan yang akan membuat perusahaan menerima dana dengan cepat, bahkan sebelum memproduksi barang dan menyampaikannya ke konsumen.

Namun, perusahaan harus mengingat bahwa mereka tetap memiliki kewajiban untuk mengirimkan produk atau menyampaikan jasa pada konsumen sesuai perjanjian.

Oleh karena itu, akuntan akan mencatat bagian unearned revenue di bagian khusus, yaitu di liabilitas. Sama seperti laporan laba rugi yang memiliki tempat khusus. Alasannya karena perusahaan punya kewajiban untuk menyampaikan produk dan jasanya pada konsumen di waktu-waktu berikutnya.

Apabila unearned revenue sudah diselesaikan, maka akan bisa dimasukkan ke bagian aset dan menjadi pendapatan untuk perusahaan. Proses pembukuan akan lebih mudah disusun.

Unearned revenue dijalankan oleh banyak bisnis. Hal itu menjadi salah satu strategi mereka untuk melancarkan kas perusahaan. Alasannya karena ada beberapa bisnis yang tidak bisa berjalan dengan semestinya apabila pembayaran dilakukan nanti. Hal itu juga bisa saja mengacaukan operasional mereka.

Penjelasan bisnis apa saja yang biasanya menggunakan unearned revenue adalah akan dibahas di bawah.

 

Contoh Unearned Revenue adalah

Sebenarnya contoh unearned revenue mudah Anda temukan di keseharian. Hal itu karena unearned revenue adalah proses keuangan yang banyak diandalkan berbagai bisnis.

Supaya Anda lebih memahaminya, di sini akan dibahas mengenai contoh unearned revenue yang bisa Anda temukan dalam keseharian.

1. Langganan majalah digital

Anda bisa langganan majalah digital kesukaan Anda untuk beberapa periode. Periode yang Anda pilih untuk berlangganan misalnya adalah 12 bulan. Edisi terbaru majalah tersebut biasanya keluar sebulan sekali. Anda sebagai konsumen, membayar langsung langganan itu di muka untuk harga tertentu.

Setelah Anda melunasinya, Anda akan bisa mengakses edisi terbaru majalah tersebut selama 12 bulan.

Sebagai pelanggan, Anda akan mendapatkan kepuasan karena biasanya biaya langganan atau biaya dibayar di muka ini akan lebih murah ketimbang Anda membelinya secara satuan.

Perusahaan yang menerbitkan majalah ini juga tidak akan mengalami kerugian karena dengan begini mereka akan lebih banyak menggaet pelanggan. Perusahaan juga punya kewajiban untuk mengirimkan edisi terbaru majalah digital ke pelanggan.

2. Penggunaan perangkat lunak

Anda yang sehari-harinya bekerja dengan komputer, pasti memerlukan perangkat lunak untuk bekerja. Misalnya, Anda membeli lisensi Microsoft Office. Untuk bisa menggunakannya dengan lancar, Anda akan membayar lisensi tersebut selama 1 tahun. Dengan begini, Anda melakukan pembayaran dimuka.

Nanti pembayaran akan diingatkan untuk Anda lagi ketika masa pembelian sudah mendekati 12 bulan. Dari sini Anda sebagai pelanggan bisa memilih memperbarui lisensi atau menyudahinya dan beralih ke perangkat lunak lainnya.

3. Membeli tiket pesawat

Contoh lain dari unearned revenue adalah ketika Anda memesan tiket pesawat untuk bepergian ke tujuan tertentu. Anda harus memesan dari jauh hari agar bisa mendapatkan tempat duduk. Apalagi ketika itu sedang peak season, biasanya Anda bisa membeli tiket sebulan atau dua bulan sebelumnya.

Anda akan lebih tenang ketika sudah berhasil mendapatkan tiket yang diinginkan. Tentunya untuk mendapatkan tiket itu Anda perlu membayar dengan biaya yang sudah ditetapkan maskapai. Nanti Anda tinggal berangkat naik pesawat sesuai dengan jadwal yang diberikan.

4. Memakai jasa catering

Anda yang ingin mengadakan acara tertentu, biasanya akan menggunakan jasa catering. Anda sepakat untuk membayar sebagian biaya catering untuk modal jasa catering dalam membeli bahan-bahan.

Saat makanan sudah tiba di lokasi Anda, Anda pun akan membayar lunas jasa catering yang Anda gunakan. Anda bisa melakukan praktik pembayaran seperti ini apabila sama-sama ada kesepakatan di antara Anda dengan pebisnis yang menyediakan jasa catering.

5. Pembangunan gedung

Contoh lain dari unearned revenue adalah jasa konstruksi yang mengharuskan pelanggan untuk membayar di muka. Hal itu dilakukan supaya perusahaan konstruksi dapat membeli bahan-bahan utama dan penunjangnya terlebih dulu. Karena biaya pembangunan yang cukup besar, perusahaan konstruksi tidak bisa menalangi keseluruhan biaya untuk pembangunan.

Oleh karena itu, kontrak pembangunan konstruksi akan ditetapkan di awal.

Klien bisa membayarnya sebagian atau langsung lunas di awal. Namun, ada risiko pembangunan menjadi mangkrak apabila ternyata biaya yang dibutuhkan untuk membangun terlalu besar atau ada masalah serius lainnya.

6. Memesan kamar hotel

Sama seperti memesan tiket pesawat, Anda memesan kamar di hotel jauh sebelum hari H. Alasannya karena kamar di hotel juga bisa ramai di waktu tertentu, apalagi jika sedang liburan panjang.

Anda tidak akan dirugikan memesan di awal karena Anda yang menentukan sendiri jenis kamar hotelnya, fasilitasnya, dan layanan tambahan apa saja yang dapat Anda raih selama menginap di hotel tersebut.

 

Cara Menyusun Unearned Revenue pada Laporan Keuangan

Unearned revenue adalah proses keuangan yang perlu ada di dalam laporan keuangan. Akuntan akan melakukan beberapa tahapan untuk mencatatnya secara lengkap. Inilah penjelasannya.

1. Menentukan kewajiban untuk unearned revenue

Tadi sudah disebutkan laporan unearned revenue adalah akan masuk ke liabilitas. Seperti yang sudah Anda tahu, liabilitas itu ada berbagai bentuk.

Untuk unearned revenue yang berlaku 12 bulan, harus dikategorikan ke dalam liabilitas lancar atau jangka pendek. Sedangkan, unearned revenue yang lebih dari satu tahun, masuk ke bagian liabilitas jangka panjang.

Biasanya perusahaan akan lebih memprioritaskan liabilitas lancar untuk segera dipenuhi.

2. Mencatat kas dan pendapatan diterima dimuka

Selanjutnya, Anda bisa masuk ke dalam praktik utama. Setelah kesepakatan terjadi, Anda bisa langsung memasukkan unearned revenue ke dalam laporan keuangan.

Misalnya, perusahaan B sepakat menyewa gedung milik D selama 12 bulan dengan total sewa gedung sebesar Rp240.000.000 dan akan dibayar per bulan Rp20.000.000. Perjanjian ini terjadi 17 Januari 2021. Maka, pencatatan kas dan pencatatan pendapatan perusahaan adalah ini:

3. Memperkirakan jumlah untuk mengoptimalkan pelayanan

Setelah uang diterima, perusahaan akan menggunakan uang itu untuk mengoptimalkan pelayanan atau bisa juga digunakan untuk keperluan lainnya yang bersangkutan dengan bisnis. Akuntan akan memperkirakan berapa biaya yang diperlukan untuk hal itu.

4. Menggunakan uang dari unearned revenue

Setelah Anda menggunakan uang yang sudah disampaikan oleh klien, Anda perlu menguranginya dari total uang yang sudah diterima itu.

Dari sini Anda akan mendapatkan gambaran tentang jumlah pendapatan yang sudah Anda keluarkan, dan berapa pendapatan yang harus Anda kembalikan nantinya untuk memberikan pelayanan pada klien.

5. Memasukkan pendapatan total ke neraca

Terakhir, Anda bisa mengurangi pendapatan di muka dengan pendapatan yang sudah digunakan untuk layanan. Hasilnya adalah total pendapatan untuk satu bulan. Anda bisa memasukkan total pendapatan itu pada neraca keuangan perusahaan.

6. Lakukan pencatatan lanjutan dan pemeriksaan berkala

Anda perlu melakukan pencatatan lanjutan saat klien sudah membayar semua biaya secara lunas. Setelah itu, perlu juga melakukan perbandingan laporan ini dengan laporan yang dimiliki oleh klien yang bekerja sama dengan Anda untuk memastikan apakah pencatatan sudah benar atau ada yang perlu dibetulkan.

 

Baca juga: Peran Penting Jurnal Penutup untuk Kinerja Keuangan Bisnis

 

Dari sini bisa disimpulkan bahwa unearned revenue adalah proses keuangan yang bisa menguntungkan bagi pebisnis dan konsumen. Walaupun sudah mendapatkan uang, pebisnis harus tetap berusaha mengoptimalkan pelayanannya. Pencatatannya perlu dilakukan dengan benar, supaya jumlahnya sesuai dengan total pendapatan akhir.

 

UMKM Bisa Mengembangkan Bisnisnya dengan Pendanaan di Modal Rakyat

Pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kinerja bisnisnya secara signifikan, tapi terkendala modal, dapat mengajukan pinjaman di Modal Rakyat. P2P Lending Modal Rakyat akan mempertemukan Anda dengan pendana yang bersedia meminjamkan dana untuk Anda. Anda dapat mengajukan pinjaman di Rp500 ribu sampai Rp2 miliar.

Tidak perlu mencemaskan besaran bunga karena bunga yang dibebankan pada Anda akan disesuaikan dengan risiko usaha. Proses pengajuan pinjaman termasuk mudah karena bisa dilakukan secara online, oleh karena itu prosesnya cenderung cepat. Modal Rakyat juga sudah memperoleh izin dari OJK, jadi aman dan terpercaya.

Anda bisa memulai pengajuan pinjaman dengan berkunjung ke tautan ini.

 

 



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru