Bisnis

Sales Pipeline adalah: Manfaat dan Langkah untuk Membuatnya

Pretty Angelia Wuisan-

26 Aug 2021

Sales Pipeline adalah: Manfaat dan Langkah untuk Membuatnya

Sales pipeline adalah salah satu cara krusial di kegiatan penjualan dan pemasaran suatu usaha. Sebagai orang awam, Anda mungkin kurang paham tentang istilah ini. Namun, tenang saja karena di sini kita akan membahasnya lebih jauh.

Istilah sales pipeline adalah strategi yang mampu meningkatkan penjualan. Anda pasti penasaran bagaimana cara kerja istilah ini. Untuk itu di sini akan dijabarkan mengenai pengertian sales pipeline, manfaat, hal yang perlu dipersiapkan, tahapan, dan langkah-langkahnya.

 

Baca juga: Mendapatkan Pelanggan Baru dengan Sales Discovery Call

 

Sales Pipeline adalah

Sales pipeline adalah istilah yang akan Anda perlukan dalam penjualan karena fungsinya yang memantau kegiatan penjualan apakah sudah sesuai dengan rencana atau tidak. Aktivitas penjualan biasanya sudah ditentukan di awal, dan pipeline memastikan kegiatan itu sesuai dengan jalurnya.

Cara ini juga dapat membuat gambaran pada perusahaan mengenai jumlah penjualan yang sudah atau sedang terjadi. Dengan begitu, perusahaan akan tahu penjualannya naik atau malah menurun dibandingkan periode sebelumnya.

Sales pipeline adalah alat yang mampu melihat progres promosi ke calon pembeli, hingga akhirnya pelanggan meninggalkan produk atau bersedia membeli produk Anda. Dari sinilah, perusahaan akan bisa merekam penjualan secara akurat pada waktu yang sesungguhnya.

Hal itu karena peluang yang ada dimaksimalkan di proses ini, sehingga biasanya sales yang menggunakan pipeline akan mampu mencapai targetnya.

 

Manfaat Sales Pipeline adalah

Sales pipeline adalah gambaran yang memiliki manfaat penting untuk penjualan bisnis Anda. Ini yang akan Anda dapatkan ketika menggunakannya.

1. Membantu proses penjualan

Sales pipeline adalah gambaran proses penjualan yang lengkap. Sales tidak perlu bingung harus melakukan apa ketika sedang bertugas menjual produk perusahaan karena prosesnya sudah ditentukan. Sales pun tinggal mempraktikannya saja.

Proses penjualannya pun punya tahapan yang berurutan, sehingga sales akan mampu membuat rencana dengan rapi dalam memanfaatkan peluang yang ada.

2. Proses yang jelas, membantu strategi penjualan

Dengan melihat pada pipeline, Anda akan tahu proses kegiatan penjualan ada di mana, misalnya ada yang masuk ke lead atau ada yang sudah masuk proses penjualan. Dengan begitu, Anda akan bisa mengoptimalkan strategi supaya prosesnya bisa sampai ke proses akhir.

3. Melihat kembali peluang yang terlupakan

Kegiatan penjualan ini memang bikin Anda sibuk, bahkan sampai membuat Anda melupakan peluang yang sebelumnya telah dicatat. Dengan adanya sales pipeline, Anda pasti akan bisa melihat kembali peluang itu dan melanjutkan kegiatan sesuai dengan rencana. Anda pun akan mengatur strategi terbaru untuk bisa menarik peluang lalu.

 

Hal yang Diperlukan untuk Membuat Sales Pipeline

Sales pipeline adalah alat yang bisa Anda andalkan untuk memastikan penjualan berjalan secara terarah. Namun, untuk dapat menggunakannya secara tepat, Anda membutuhkan beberapa hal yang dapat menunjang pekerjaan Anda. Ini penjelasannya,

1. Menyusun pelanggan potensial

Tim sales biasanya sudah tahu siapa saja yang potensial menjadi pelanggannya. Supaya datanya lebih rapi, tim sales akan menyusunnya sesuai dengan skala prioritas yang tergantung dengan kebijakan perusahaan.

Data-data itu berhubungan dengan nama, nomor kontak pelanggan, domisili, pekerjaan, dan data lainnya yang akan penting untuk kegiatan penjualan.

2. Membuat catatan proses

Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam sales pipeline adalah membuat catatan proses sales. Pada dasarnya semua calon pelanggan yang sudah Anda simpan datanya itu tidak memiliki hasil yang sama di akhir. Prosesnya bisa saja berhenti di akhir, tengah, bahkan di awal. Oleh karena itu Anda harus membuat proses masing-masing pelanggan.

Apabila ada yang tidak bisa dilanjutkan, Anda jadi bisa fokus ke pelanggan lainnya yang lebih potensial.

Proses penjualan adalah salah satu kegiatan yang sistematis, jadi Anda tidak akan kebingungan dalam menjalankannya.

3. Tentukan target

Supaya sales pipeline bisa optimal, Anda harus memastikan bahwa tim sales sudah tahu apa yang harus diraihnya di kegiatan penjualan periode sekarang. Dengan target itu, sales akan bekerja lebih produktif dengan memanfaatkan proses yang sudah ditetapkan.

Target perlu diketahui di awal karena pada dasarnya perusahaan ingin meraih keuntungan. Dengan raihan target, perusahaan jadi tahu apakah bisnisnya diakhir untung atau malah buntung.

Walaupun tidak mencapai target, nanti akan diperlukan evaluasi menemukan solusi yang mana yang harus diperbaiki.

4. Menyamakan proses

Anda harus memastikan bahwa proses penjualan yang Anda gunakan di dalam tim penjualan adalah sama. Jangan sampai prosesnya berbeda karena nanti Anda akan sulit untuk mengawasi prosesnya.

Untuk itu sebelum menentukan sales pipeline, Anda perlu mengadakan meeting terlebih dulu bersama semua anggota di divisi penjualan. Anda tentunya perlu mendengarkan pendapat yang diberikan mereka terkait proses penjualan karena masing-masing punya pengalamannya sendiri. Dari pertemuan ini, Anda akan bisa menemukan kata sepakat.

 

Tahapan Membuat Sales Pipeline yang Baik

Sebenarnya masing-masing usaha punya pola sales pipeline secara berbeda. Ada yang terdiri dari empat, lima, atau bahkan lebih dalam menentukan tahapan penjualan.

Namun, ada beberapa tahapan penting yang umumnya ada di sales pipeline. Ini penjelasannya.

1. Prospek

Tahapan awal dalam proses penjualan adalah menemukan calon pelanggan potensial. Cara yang dapat dilakukan berbagai macam, mulai dari menemukannya lewat proses subscription, pengikut setia di media sosial, pelanggan lama, dan lain sebagainya. Anda akan mudah menemukan prospek tidak jauh dari Anda.

2. Kualifikasi

Sehabis menemukan prospek, Anda dapat melakukan kualifikasi. Kualifikasi ini termasuk penting karena dengannya Anda bisa menemukan pelanggan prioritas dan non prioritas.

Kualifikasi tersebut tidak disematkan sembarangan karena ada riset yang perlu Anda lakukan dulu. Anda sebagai sales diharuskan mencari tahu apakah pelanggan ini tertarik membeli produk Anda, apakah pelanggan punya modal untuk membeli produk Anda, apakah kebutuhan mereka sesuai dengan produk yang ditawarkan, dan lain sebagainya.

3. Hubungi prospek

Kegiatan berikutnya pada sales pipeline adalah mendapatkan pelanggan.  Untuk bisa meraih pelanggan, Anda tentu perlu menghubunginya. Bisa dengan berbagai cara, mulai dari melalui telepon, email, media sosial, atau sebagainya. Gunakan cara yang menurut Anda cepat mendapatkan respon dari mereka.

4. Membangun hubungan

Setelah berhasil menghubungi prospek, Anda perlu membangun hubungan yang baik atau follow up. Caranya bukan dengan terlalu sering menghubungi calon pelanggan, tapi dengan menanggapi mereka ketika mereka bertanya tentang produk Anda. Atau cara-cara lainnya yang pasti Anda tahu dapat mempererat hubungan Anda dengan calon pelanggan.

5. Kesepakatan

Tahapan akhir ini bisa disebut juga dengan closing. Calon pelanggan bisa saja mengatakan ya dan bersedia membeli produk Anda.

Ada juga yang mungkin akan mengatakan tidak dulu. Anda jangan langsung mencoretnya dari daftar pelanggan. Anda bisa menawarkan produk Anda lagi di lain waktu pada mereka. Jadi, jangan berhenti di sini.

 

Langkah-langkah untuk Membuat Sales Pipeline

Di bawah ini akan dijelaskan langkah-langkah sistematis dalam menyusun sales pipeline.

1. Mengenal calon pelanggan

Tim sales biasanya sudah mengenal calon pelanggan, bahkan ada tim sendiri yang mengumpulkan data calon pelanggan. Dari kegiatan ini, Anda tidak akan kebingungan lagi untuk menghubungi mereka.

2. Menyusun rencana penjualan

Rencana penjualan perlu disusun karena akan membantu Anda dalam meraih target. Rencana ini haruslah dilakukan secara efektif dan membantu sales dalam melakukan pekerjaannya.

3. Proses sales pipeline bisa diubah

Apabila di akhir diketahui proses sales pipeline kurang efisien, Anda bisa mengubahnya menjadi lebih efisien di penjualan berikutnya. Perubahan proses tidak akan jadi masalah.

4. Proses sales pipeline perlu terus diperbarui

Proses dalam penjualan itu ada bertahap. Untuk membantu Anda tahu ada di posisi mana, Anda bisa memperbaruinya di bagian pipeline. Ini akan memudahkan Anda dalam melaksanakan strategi.  

 

Baca juga: Pentingnya Point of Sales untuk Mencatat Penjualan Bisnis

 

Sales pipeline adalah alat bantu yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan penjualan. Anda akan membutuhkannya untuk kegiatan penjualan yang lebih terarah. Cara untuk mempraktikkannya pun tidak susah. Semoga informasinya bermanfaat.

 

Pelaku UMKM Punya Kesempatan untuk Mengembangkan Bisnis dengan Pendanaan di Modal Rakyat

Pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kinerja bisnisnya secara signifikan, tapi terkendala modal, dapat mengajukan pinjaman di Modal Rakyat. P2P Lending Modal Rakyat akan mempertemukan Anda dengan pendana yang bersedia meminjamkan dana untuk Anda. Anda dapat mengajukan pinjaman di Rp500 ribu sampai Rp2 miliar.

Tidak perlu mencemaskan besaran bunga karena bunga yang dibebankan pada Anda akan disesuaikan dengan risiko usaha. Proses pengajuan pinjaman termasuk mudah karena bisa dilakukan secara online, oleh karena itu prosesnya cenderung cepat. Modal Rakyat juga sudah memperoleh izin dari OJK, jadi aman dan terpercaya.

Anda bisa memulai pengajuan pinjaman dengan berkunjung ke tautan ini.



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru